TPAKD Summit 2025 Dorong Percepatan Akses Keuangan di Sulsel

Jum'at, 12 Des 2025 21:47
TPAKD Summit 2025 Dorong Percepatan Akses Keuangan di Sulsel
OJK Sulselbar bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan TPAKD Summit dan Forum Sinergi Ekonomi Daerah 2025. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan TPAKD Summit dan Forum Sinergi Ekonomi Daerah 2025. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat koordinasi dan mempercepat perluasan akses keuangan di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.

Acara tersebut dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dr. Ishak Iskandar, yang datang mewakili Gubernur Sulawesi Selatan; Kepala OJK Sulselbar Moch. Muchlasin; dua narasumber utama, yaitu Sunarsip dan Inyo; serta Bupati dan Wakil Bupati, perwakilan Forkopimda, OPD, dan pelaku usaha jasa keuangan dari berbagai kabupaten/kota.

Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili Dr. Ishak Iskandar menegaskan bahwa percepatan akses keuangan merupakan mandat penting dari Strategi Nasional Keuangan Inklusif, UU P2SK, dan berbagai kebijakan nasional lainnya.

Pemerintah Provinsi menilai peran TPAKD sangat sentral dalam memperkuat inklusi keuangan di daerah, termasuk melalui pemanfaatan Indeks Akses Keuangan Daerah (IKAD) sebagai instrumen penyelarasan kebijakan dan integrasi dalam RPJMD 2025–2029.

"Pemerintah daerah juga menekankan pentingnya sinergi antara OPD, OJK, dan pelaku jasa keuangan untuk mewujudkan pembangunan yang lebih inklusif," tutur dia.

Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, memaparkan perkembangan positif perekonomian Sulawesi Selatan, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,01%, penurunan tingkat kemiskinan menjadi 7,60%, serta peningkatan IPM menjadi 75,18.

Ia bilang kondisi ini didukung oleh stabilitas sektor jasa keuangan dan pertumbuhan kredit produktif. Ia juga menekankan pentingnya literasi dan perlindungan konsumen, mengingat hingga November 2025 Satgas PASTI telah menghentikan 2.263 pinjaman online ilegal dan 354 investasi ilegal dengan potensi kerugian mencapai Rp142,22 triliun.

"Karena itu, perluasan akses keuangan harus dibarengi peningkatan kewaspadaan terhadap aktivitas keuangan ilegal," tuturnya.

Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence, Sunarsip, memberikan paparan mengenai perkembangan ekonomi global dan domestik yang menuntut penguatan sektor keuangan, peningkatan pembiayaan produktif, serta dukungan bagi UMKM di tengah tantangan perlambatan ekonomi global. Peran intermediasi sektor jasa keuangan dinilai penting untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi daerah.

Sementara itu, Inyo selaku Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan memaparkan Outlook Ekonomi Sulsel 2026, yang diproyeksikan tetap positif. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh sektor pertanian, perdagangan, industri pengolahan, dan pengembangan komoditas unggulan daerah.

Ia menegaskan bahwa integrasi program TPAKD dalam perencanaan daerah berkontribusi signifikan pada pengurangan kemiskinan dan penguatan ekonomi wilayah.

Kegiatan ini juga menyoroti berbagai capaian TPAKD Sulawesi Selatan sepanjang 2025, termasuk perluasan Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di desa prioritas, pembukaan lebih dari 2,15 juta rekening pelajar melalui program OSOA, percepatan implementasi QRIS, serta penguatan pembiayaan UMKM dan komoditas kakao melalui kolaborasi pemerintah daerah dan perbankan. Seluruh capaian tersebut mencerminkan konsistensi upaya percepatan inklusi keuangan di daerah.

Melalui penyelenggaraan TPAKD Summit dan Forum Sinergi Ekonomi Daerah 2025, OJK Sulselbar menegaskan komitmennya untuk memperkuat sinergi lintas pemangku kepentingan, memperluas akses keuangan secara merata, meningkatkan literasi masyarakat, dan mendorong kontribusi sektor jasa keuangan terhadap pembangunan ekonomi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru