Ekosistem Keuangan Inklusif Desa Wisata Nepo Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Rabu, 11 Des 2024 16:51
Ekosistem Keuangan Inklusif Desa Wisata Nepo Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kantor OJK Sulselbar meluncurkan program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Desa Wisata Nepo, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada Selasa (10/12/2024) kemarin. Foto/Dok OJK
Comment
Share
BARRU - Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat meluncurkan program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Desa Wisata Nepo, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada Selasa (10/12/2024) kemarin. Program ini bertujuan untuk mengembangkan masyarakat pedesaan dan menciptakan inklusi keuangan, serta menjadi bagian dari implementasi peningkatan inklusi keuangan melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, bekerja sama dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Kepala Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, menjelaskan desa wisata memiliki peran penting dalam pembangunan nasional, terutama dalam sektor jasa keuangan yang mendukung 8 Misi Astacita untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. OJK dan pelaku industri keuangan berperan dalam beberapa misi utama, mulai dari memastikan stabilitas keuangan hingga mengembangkan perekonomian daerah.

“Mulai dari memastikan stabilitas keuangan dan mendukung kemandirian ekonomi nasional, meningkatkan akses keuangan yang inklusif, mendorong pembiayaan sektor strategis, meningkatkan literasi dan edukasi keuangan, hingga mengembangkan perekonomian daerah merupakan tanggung jawab kita bersama,” ujar Darwisman.

Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel yang diwakili oleh Kepala Bapenda Provinsi Sulsel, Reza Faisal Saleh, menyampaikan program ini diharapkan mempercepat pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kualitas hidup, serta mengurangi kemiskinan.

“Hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2004 menunjukkan bahwa pemahaman dan penggunaan produk layanan keuangan di pedesaan masih tertinggal dibandingkan wilayah perkotaan, sehingga program ini sangat tepat dilaksanakan di Desa Nepo untuk menjadi pionir bagi desa-desa lain di Sulawesi Selatan," ungkap dia.

Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Barru, A. Syarifuddin, menyampaikan Desa Nepo memiliki potensi pertanian yang besar berkat ketersediaan sumber daya air yang cukup untuk mengairi sekitar 2000 hektare lahan pertanian. Potensi ini diharapkan dapat dikelola oleh Bumdes untuk membantu pemasaran hasil pertanian warga.

“Pelaku UMKM di Desa Nepo telah melakukan modernisasi produk madu hutan dengan merek 'Madu Bumi' dan memproduksi kue tradisional serta kuliner khas sebagai bagian dari kearifan lokal,” ujar Syarifuddin.

Pimpinan Wilayah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Argo Prabowo, mengungkapkan bahwa dipilihnya Desa Nepo sebagai target program EKI semakin menginspirasi keberlanjutan program Desa Brilian. Program ini berfokus pada empat aspek: BUMDes, digitalisasi, keberlanjutan, dan inovasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

“BRI terus menginisiasi keberlanjutan program Desa Brilian yang berfokus pada pemberdayaan desa,” kata Argo Prabowo.

Kegiatan launching ini juga diwarnai dengan hiburan, tarian desa, serta pemberdayaan pelaku UMKM di Desa Nepo.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru