Investasi MDA Dorong Perekonomian & Serap 70% Tenaga Kerja Lokal
Rabu, 23 Apr 2025 15:51

Suasana tes perekrutan tenaga kerja yang dilakukan MDA. Investasi MDA sejauh ini terbukti meningkatkan perekonomian dan menyerap banyak tenaga kerja lokal. Foto/Istimewa
LUWU - Investasi yang dilakukan oleh PT Masmindo Dwi Area (MDA) memberikan dampak yang signifikan bagi Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Salah satu dampak utama adalah meningkatnya daya beli masyarakat seiring dengan banyaknya tenaga kerja lokal yang terserap.
Sejak kehadirannya di Luwu, PT MDA telah merekrut lebih dari 750 tenaga kerja, dengan target mencapai 1.500 tenaga kerja pada tahap konstruksi produksi. Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya merupakan warga lokal.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengeluaran per kapita masyarakat Luwu.
Pada tahun 2023, pengeluaran per kapita untuk makanan tercatat sebesar Rp530.622, dan meningkat menjadi Rp560.757 pada 2024. Pengeluaran non-makanan juga meningkat, dari Rp406.654 menjadi Rp463.536. Secara keseluruhan, pengeluaran per kapita masyarakat Luwu naik dari Rp937.276 menjadi Rp1.024.293 dalam satu tahun.
Peningkatan pengeluaran ini mencerminkan pertumbuhan daya beli masyarakat, yang salah satunya dipicu oleh hadirnya investasi baru, seperti PT MDA yang mengelola Proyek Awak Mas di Kecamatan Latimojong.
Saat ini, PT MDA sedang melakukan rekrutmen tenaga kerja melalui kontraktor utama, PT Macmahon Indonesia. Warga lokal diberikan kesempatan besar untuk bergabung dan berkembang bersama perusahaan ini.
Pada tahap awal, lebih dari 100 tenaga kerja lokal akan direkrut, dengan kemungkinan jumlah ini bertambah seiring meningkatnya keterlibatan rekanan lokal.
Jae, seorang warga Kecamatan Bajo Barat yang mengikuti proses rekrutmen, mengungkapkan apresiasi terhadap keterbukaan PT Macmahon Indonesia. Menurutnya, ini adalah kesempatan bagi warga Luwu untuk berkembang di tanah kelahirannya.
“Waktu saya melamar ke PT Macmahon, prosesnya jelas, ada pemberitahuan jadwal tes dan tahapan seleksi terbuka. Kalau ada rezeki bisa bekerja di perusahaan, itu menjadi kebahagiaan keluarga saya,” kata Jae.
Apresiasi dari Pemkab Luwu
Apa yang dilakukan PT MDA dan mitranya juga mendapat apresiasi dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Luwu, Hasbullah, terkejut dengan besarnya keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proyek ini.
“Saat ini ada 16 perusahaan mitra PT Masmindo, dan jika diakumulasi, sekitar 70 persen tenaga kerja berasal dari masyarakat lokal,” kata Hasbullah baru-baru ini.
Ia menjelaskan, angka tersebut didapat dari verifikasi dokumen resmi, termasuk kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pekerja. MDA selalu menekankan komitmen untuk mempertahankan proporsi 70 persen tenaga kerja lokal dan 30 persen dari luar daerah, meskipun tidak ada regulasi tertulis yang mengatur hal tersebut.
“Pemerintah daerah hadir sebagai penghubung antara perusahaan dan masyarakat. Kami memastikan bahwa proses rekrutmen berjalan terbuka, adil, dan berpihak kepada tenaga kerja lokal, khususnya dari wilayah terdampak langsung proyek,” ujarnya.
Hasbullah juga mengungkapkan bahwa kehadiran investasi seperti MDA sangat strategis untuk daerah. Selain menyerap tenaga kerja lokal, MDA juga aktif meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) lokal. Bersama Disnakertrans Luwu, mereka telah mengadakan pelatihan kejuruan di bidang las dan kelistrikan industri, yang telah melahirkan dua alumni siap pakai di sektor industri.
“Proyek Awak Mas bukan hanya tentang nilai investasi, tetapi juga tentang dampaknya terhadap penurunan angka pengangguran dan penguatan ekonomi lokal. Setiap tenaga kerja yang terserap adalah langkah nyata menuju pengentasan kemiskinan di Luwu,” tegasnya.
Sejak kehadirannya di Luwu, PT MDA telah merekrut lebih dari 750 tenaga kerja, dengan target mencapai 1.500 tenaga kerja pada tahap konstruksi produksi. Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya merupakan warga lokal.
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengeluaran per kapita masyarakat Luwu.
Pada tahun 2023, pengeluaran per kapita untuk makanan tercatat sebesar Rp530.622, dan meningkat menjadi Rp560.757 pada 2024. Pengeluaran non-makanan juga meningkat, dari Rp406.654 menjadi Rp463.536. Secara keseluruhan, pengeluaran per kapita masyarakat Luwu naik dari Rp937.276 menjadi Rp1.024.293 dalam satu tahun.
Peningkatan pengeluaran ini mencerminkan pertumbuhan daya beli masyarakat, yang salah satunya dipicu oleh hadirnya investasi baru, seperti PT MDA yang mengelola Proyek Awak Mas di Kecamatan Latimojong.
Saat ini, PT MDA sedang melakukan rekrutmen tenaga kerja melalui kontraktor utama, PT Macmahon Indonesia. Warga lokal diberikan kesempatan besar untuk bergabung dan berkembang bersama perusahaan ini.
Pada tahap awal, lebih dari 100 tenaga kerja lokal akan direkrut, dengan kemungkinan jumlah ini bertambah seiring meningkatnya keterlibatan rekanan lokal.
Jae, seorang warga Kecamatan Bajo Barat yang mengikuti proses rekrutmen, mengungkapkan apresiasi terhadap keterbukaan PT Macmahon Indonesia. Menurutnya, ini adalah kesempatan bagi warga Luwu untuk berkembang di tanah kelahirannya.
“Waktu saya melamar ke PT Macmahon, prosesnya jelas, ada pemberitahuan jadwal tes dan tahapan seleksi terbuka. Kalau ada rezeki bisa bekerja di perusahaan, itu menjadi kebahagiaan keluarga saya,” kata Jae.
Apresiasi dari Pemkab Luwu
Apa yang dilakukan PT MDA dan mitranya juga mendapat apresiasi dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Luwu, Hasbullah, terkejut dengan besarnya keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proyek ini.
“Saat ini ada 16 perusahaan mitra PT Masmindo, dan jika diakumulasi, sekitar 70 persen tenaga kerja berasal dari masyarakat lokal,” kata Hasbullah baru-baru ini.
Ia menjelaskan, angka tersebut didapat dari verifikasi dokumen resmi, termasuk kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pekerja. MDA selalu menekankan komitmen untuk mempertahankan proporsi 70 persen tenaga kerja lokal dan 30 persen dari luar daerah, meskipun tidak ada regulasi tertulis yang mengatur hal tersebut.
“Pemerintah daerah hadir sebagai penghubung antara perusahaan dan masyarakat. Kami memastikan bahwa proses rekrutmen berjalan terbuka, adil, dan berpihak kepada tenaga kerja lokal, khususnya dari wilayah terdampak langsung proyek,” ujarnya.
Hasbullah juga mengungkapkan bahwa kehadiran investasi seperti MDA sangat strategis untuk daerah. Selain menyerap tenaga kerja lokal, MDA juga aktif meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) lokal. Bersama Disnakertrans Luwu, mereka telah mengadakan pelatihan kejuruan di bidang las dan kelistrikan industri, yang telah melahirkan dua alumni siap pakai di sektor industri.
“Proyek Awak Mas bukan hanya tentang nilai investasi, tetapi juga tentang dampaknya terhadap penurunan angka pengangguran dan penguatan ekonomi lokal. Setiap tenaga kerja yang terserap adalah langkah nyata menuju pengentasan kemiskinan di Luwu,” tegasnya.
(TRI)
Berita Terkait

News
Program PLN Peduli Kurangi Pengangguran di Morowali Utara
Sebanyak 17 warga Morowali Utara yang mengikuti pelatihan dan sertifikasi juru ukur dari PLN kini telah berhasil memasuki dunia kerja profesional.
Rabu, 14 Mei 2025 16:52

Ekbis
Laju Ekonomi Sulsel Masuk 5 Besar Tertinggi, Sektor Pertanian Jadi Penopang
Laju ekonomi Sulsel pada triwulan I 2025 sebesar 5,78 persen, tidak hanya berada di atas angka nasional 4,78 persen. Bahkan, masuk lima besar daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi.
Rabu, 14 Mei 2025 15:36

News
MDA Audiensi Bupati Luwu, Perkuat Sinergi Kebut Operasional Proyek Awak Mas
PT Masmindo Dwi Area (MDA) melakukan audiensi perdana dengan Bupati dan Wakil Bupati Luwu periode 2024–2029, H. Patahudding dan Muh. Dhevy Bijak Pawindu, yang dilantik pada Februari lalu.
Sabtu, 10 Mei 2025 15:55

Ekbis
Ekonomi Sulsel Tumbuh 5,78 Persen, Ini 5 Lapangan Usaha dengan Kontribusi Terbesar
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) 5,78 persen pada triwulan I 2025.
Jum'at, 09 Mei 2025 14:09

Ekbis
OJK: Kinerja Sektor Jasa Keuangan di Sulampua Tetap Tangguh Dukung Ekonomi Daerah
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) menembus angka Rp434,24 triliun pada Februari 2025.
Selasa, 29 Apr 2025 17:33
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Piala by.U 2025 Resmi Dimulai di Makassar, Diikuti 48 Tim Futsal SMP-SMA
2

Bumi Karsa Juara 1 Kompetisi BIM Nasional, Bukti Keseriusan Terapkan Teknologi Digital
3

Penyaluran KUR Budidaya Pisang Cavendish di Sulsel & Sulbar Capai Rp7,24 Miliar
4

Hasil RUPST BSI: Tetapkan Dividen Rp1,05 Triliun & Angkat Anggoro Eko Cahyo jadi Dirut
5

Peringati MMM, OMRON dan InaSH Perkuat Upaya Pencegahan Hipertensi di Makassar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Piala by.U 2025 Resmi Dimulai di Makassar, Diikuti 48 Tim Futsal SMP-SMA
2

Bumi Karsa Juara 1 Kompetisi BIM Nasional, Bukti Keseriusan Terapkan Teknologi Digital
3

Penyaluran KUR Budidaya Pisang Cavendish di Sulsel & Sulbar Capai Rp7,24 Miliar
4

Hasil RUPST BSI: Tetapkan Dividen Rp1,05 Triliun & Angkat Anggoro Eko Cahyo jadi Dirut
5

Peringati MMM, OMRON dan InaSH Perkuat Upaya Pencegahan Hipertensi di Makassar