OJK Dorong Inklusi Keuangan di Tiga Kabupaten Sulsel
Minggu, 04 Mei 2025 10:25

OJK Sulselbar menggandeng sektor jasa keuangan serta pemerintah daerah untuk menggelar edukasi keuangan di tiga kabupaten, yakni Jeneponto, Bantaeng, dan Bulukumba. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menggandeng sektor jasa keuangan serta pemerintah daerah untuk menggelar edukasi keuangan di tiga kabupaten, yakni Jeneponto, Bantaeng, dan Bulukumba.
Kegiatan ini menyasar pelajar, perangkat desa, pelaku UMKM, penyandang disabilitas, dan masyarakat umum sebagai bagian dari program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) 2025.
Di Kabupaten Jeneponto, edukasi diberikan kepada perangkat desa dan masyarakat Kecamatan Binamu serta pelajar SMA Negeri 1 Jeneponto. Di Kabupaten Bantaeng, kegiatan serupa digelar di Kecamatan Tompobulu dengan tambahan edukasi keuangan syariah bagi santri Pondok Pesantren DDI Mattoangin.
Sementara di Kabupaten Bulukumba, kegiatan menyasar pelaku UMKM pada sesi pagi dan penyandang disabilitas pada sesi siang.
Deputi Direktur OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Amiruddin Muhidu, menekankan pentingnya menabung sejak dini sebagai bekal finansial bagi pelajar. Ia juga menyoroti perlunya pemahaman tentang karakteristik sektor jasa keuangan, baik konvensional maupun syariah, termasuk manfaat, risiko, serta potensi penipuan dan investasi ilegal.
Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat memperluas akses keuangan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.Apresiasi terhadap kegiatan ini datang dari berbagai pihak.
Camat Binamu, Emil Ilyas, menyampaikan pihaknya menyambut baik kegiatan edukasi keuangan ini karena sangat membantu masyarakat dan perangkat desa untuk memahami perbedaan antara aktivitas keuangan yang legal dan ilegal.
"Dengan pemahaman yang baik, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam berinvestasi dan memanfaatkan layanan keuangan yang tersedia," kata dia.
Dari kalangan pesantren, Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mattoangin, Abdul Haris Nurdinme, juga menyambut baik kegiatan ini.
“Edukasi keuangan syariah sangat penting bagi para santri, bukan hanya untuk bekal pribadi, tetapi juga agar mereka bisa menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai keuangan yang sesuai dengan prinsip Islam di tengah masyarakat,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bulukumba, Muh. Ali Saleng, turut memberikan sambutan dan menyatakan kegiatan ini memberikan pembelajaran penting bagi pelaku UMKM agar lebih bijak dalam mengakses kredit. "Kami juga mengingatkan agar tetap waspada terhadap tawaran layanan keuangan ilegal yang saat ini marak dan bisa merugikan masyarakat," tutur dia.
Selain menyasar pelaku usaha, kegiatan ini juga memperhatikan kelompok penyandang disabilitas sebagai bagian dari komitmen inklusi keuangan. Mereka diberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan dasar, produk dan layanan keuangan yang mudah diakses, serta perlindungan konsumen.
Kegiatan ini juga mendorong pembukaan rekening simpanan pelajar dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat sebagai bagian dari upaya memperluas inklusi keuangan di daerah.
Kegiatan ini menyasar pelajar, perangkat desa, pelaku UMKM, penyandang disabilitas, dan masyarakat umum sebagai bagian dari program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) 2025.
Di Kabupaten Jeneponto, edukasi diberikan kepada perangkat desa dan masyarakat Kecamatan Binamu serta pelajar SMA Negeri 1 Jeneponto. Di Kabupaten Bantaeng, kegiatan serupa digelar di Kecamatan Tompobulu dengan tambahan edukasi keuangan syariah bagi santri Pondok Pesantren DDI Mattoangin.
Sementara di Kabupaten Bulukumba, kegiatan menyasar pelaku UMKM pada sesi pagi dan penyandang disabilitas pada sesi siang.
Deputi Direktur OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Amiruddin Muhidu, menekankan pentingnya menabung sejak dini sebagai bekal finansial bagi pelajar. Ia juga menyoroti perlunya pemahaman tentang karakteristik sektor jasa keuangan, baik konvensional maupun syariah, termasuk manfaat, risiko, serta potensi penipuan dan investasi ilegal.
Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat memperluas akses keuangan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.Apresiasi terhadap kegiatan ini datang dari berbagai pihak.
Camat Binamu, Emil Ilyas, menyampaikan pihaknya menyambut baik kegiatan edukasi keuangan ini karena sangat membantu masyarakat dan perangkat desa untuk memahami perbedaan antara aktivitas keuangan yang legal dan ilegal.
"Dengan pemahaman yang baik, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam berinvestasi dan memanfaatkan layanan keuangan yang tersedia," kata dia.
Dari kalangan pesantren, Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mattoangin, Abdul Haris Nurdinme, juga menyambut baik kegiatan ini.
“Edukasi keuangan syariah sangat penting bagi para santri, bukan hanya untuk bekal pribadi, tetapi juga agar mereka bisa menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai keuangan yang sesuai dengan prinsip Islam di tengah masyarakat,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bulukumba, Muh. Ali Saleng, turut memberikan sambutan dan menyatakan kegiatan ini memberikan pembelajaran penting bagi pelaku UMKM agar lebih bijak dalam mengakses kredit. "Kami juga mengingatkan agar tetap waspada terhadap tawaran layanan keuangan ilegal yang saat ini marak dan bisa merugikan masyarakat," tutur dia.
Selain menyasar pelaku usaha, kegiatan ini juga memperhatikan kelompok penyandang disabilitas sebagai bagian dari komitmen inklusi keuangan. Mereka diberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan dasar, produk dan layanan keuangan yang mudah diakses, serta perlindungan konsumen.
Kegiatan ini juga mendorong pembukaan rekening simpanan pelajar dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat sebagai bagian dari upaya memperluas inklusi keuangan di daerah.
(TRI)
Berita Terkait

News
OJK Sulselbar Dukung Program Gizi dan Inklusi Keuangan di Daerah 3T
Komitmen ini diwujudkan melalui partisipasi OJK Sulselbar dalam Launching Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Talaka yang digelar di Kabupaten Pangkep.
Sabtu, 18 Okt 2025 13:25

Ekbis
Satgas PASTI Hentikan Kegiatan Golden Eagle yang Tawarkan Hapus Utang
Satgas PASTI menghentikan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Golden Eagle karena tidak memiliki dasar legalitas operasional yang jelas dan berpotensi menyesatkan masyarakat.
Selasa, 14 Okt 2025 13:23

Ekbis
Roadmap Baru TPAKD Dukung UMKM dan Program Prioritas
OJK bersama Kemenko Bidang Perekonomian dan Kemendagri menggelar Rapat Koordinasi Nasional Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (Rakornas TPAKD) 2025 di Jakarta, Jumat (10/10) kemarin.
Sabtu, 11 Okt 2025 14:44

News
Survei Kepuasan Stakeholder 2025: OJK Jaring Masukan untuk Layanan Lebih Baik
Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menggelar kegiatan Temu Responden Survei Kepuasan Stakeholder OJK 2025.
Jum'at, 10 Okt 2025 17:13

Sports
Aset Perbankan di Sulsel Tembus Rp209 Triliun Periode Agustus 2025
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) mencatat kinerja perbankan di Provinsi Sulsel menunjukkan pertumbuhan positif.
Rabu, 08 Okt 2025 15:42
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Warga NTI Keluhkan Pembagian Air Tidak Merata, Begini Respons PDAM Makassar
2

Pemprov Sulsel Gelar Jalan Sehat Anti Mager untuk Peringati 356 Tahun Sulsel
3

Aksi Nyata! GoZero% Goes to Makassar Kumpul 1,4 Ton Sampah di Pantai Barombong-Galesong
4

Polipangkep Gelar Sertifikasi Auditor dan Penyelia Halal 2025
5

Perkuat Mutu Pendidikan, Sekolah Islam Athirah Gandeng Tiga Kampus Ternama
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Warga NTI Keluhkan Pembagian Air Tidak Merata, Begini Respons PDAM Makassar
2

Pemprov Sulsel Gelar Jalan Sehat Anti Mager untuk Peringati 356 Tahun Sulsel
3

Aksi Nyata! GoZero% Goes to Makassar Kumpul 1,4 Ton Sampah di Pantai Barombong-Galesong
4

Polipangkep Gelar Sertifikasi Auditor dan Penyelia Halal 2025
5

Perkuat Mutu Pendidikan, Sekolah Islam Athirah Gandeng Tiga Kampus Ternama