OJK Sulselbar - AAUI Makassar Perkuat Sinergi Bangun Industri Asuransi Tumbuh Kuat dan Berkelanjutan
Selasa, 20 Mei 2025 12:37

Suasana diskusi yang dirangkaikan acara Silaturahmi Industri Perasuransian Bersama Kepala OJK Sulselbar di kantor OJK Sulselbar, Jalan Sultan Hasanuddin, pada Rabu (20/5/2025). Foto/Tri Yari Kurniawan
MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) bersama Asosiasi Asuransi Umum (AAUI) Makassar berkomitmen memperkuat sinergi dan kolaborasi. Muaranya, untuk membangun industri asuransi agar tumbuh lebih kuat, sehat, dan berkelanjutan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua AAUI Makassar, Firman Baso, dalam sambutannya saat acara Silaturahmi Industri Perasuransian Bersama Kepala OJK Sulselbar di kantor OJK Sulselbar, Jalan Sultan Hasanuddin, Kota Makassar pada Rabu (20/5/2025).
"Kegiatan hari ini bukan sekadar silaturahmi tapi mendukung sinergi dan kolaborasi dalam meningkatkan literasi keuangan. Ini juga untuk koordinasi dalam menciptakan industri perasuransian yang lebih kuat, sehat, dan berkelanjutan," kata dia.
Turut hadir pada acara itu yakni Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin; Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sulselbar, Budi Susetiyo; Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Menajemen Strategis OJK Sulselbar Arif Machfoed, pengurus dan dewan penasihat AAUI Makassar, para kepala cabang kantor asuransi dan pialang asuransi.
Firman pada kesempatan itu memperkenalkan para pengurus AAUI dan para kepala cabang kantor asuransi. Ia juga meminta arahan langsung dari Kepala OJK Sulselbar, baik dalam membantu mendongkrak literasi keuangan maupun membangun industri asuransi lebih kuat.
Salah satu sinergi yang dipastikan berjalan, AAUI siap menyukseskan Bulan Literasi Keuangan (BLK) yang kick-off nya telah dilaksanakan. Pihaknya juga berharap dukungan dari OJK untuk memperkuat industri asuransi di tengah kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja.
Sementara itu, Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin, menyampaikan acara silaturahmi yang dirangkaikan diskusi ini merupakan bentuk kolaborasi OJK dan AAUI. Pihaknya juga membuka ruang bagi AAUI untuk memanfaatkan fasilitas OJK, seperti ruang pertemuan.
Muchlasin pada kesempatan itu juga memaparkan indeks literasi keuangan menunjukkan peningkatan dari 65,43 persen pada 2024 menjadi 66,46 persen pada 2025. Sedangkan, indeks inkluasi keuangan melonjak dari 75,02 persen menjadi 80,51 persen.
Secara spesifik, indeks literasi asuransi mengalami peningkatan dari 36,9 persen menjadi 45,45 persen. Adapun indeks inklusi asuransi naik dari 12,21 persen menjadi 28,5 persen. "Inklusi lebih tinggi daripada literasi secara umum, tapi asuransi kebalikannya," kata dia.
Lebih lanjut, Muchlasin menyebut industri asuransi di Indonesia, termasuk di Sulsel terus bertumbuh, meski diakuinya tantangannya cukup berat. Salah satu tantangan ialah tingkat literasi masyarakat, dimana asuransi hanya berkutat di kota besar.
"Makanya terus didorong kampanyekan industri perasuransian di wilayah 3T. Kalau dibandingkan antara Makassar dan Selayar ya disparitasnya tinggi," ujar Muchlasin, sembari menekankan OJK memiliki banyak kegiatan edukasi keuangan yang bisa disinergikan dengan industri perasuransian.
Tantangan lain, ia mengakui menjaga industri perasuransian, termasuk kantor asuransi tetap sehat. Toh, ada kurang lebih 70 perusahaan asuransi tapi 'kue' yang hendak dibagi kecil. Nah, terkait itu kembali lagi pada internal perusahaan. Olehnya itu, ia mengingatkan agar perusahaan asuransi harus benar-benar menawarkan produk yang sesuai dan dikuasai.
OJK juga terus mendorong AAUI, perusahaan dan pialang asuransi mampu lebih menggairahkan sektor jasa keuangan. Untuk itu, pihaknya mendukung dan mensupport agar perusahaan asuransi mampu membuka jejaring lebih luas, baik dengan lembaga keuangan, semisal BPD dan bank, kementerian hingga pemerintah daerah.
Hal itu disampaikan oleh Ketua AAUI Makassar, Firman Baso, dalam sambutannya saat acara Silaturahmi Industri Perasuransian Bersama Kepala OJK Sulselbar di kantor OJK Sulselbar, Jalan Sultan Hasanuddin, Kota Makassar pada Rabu (20/5/2025).
"Kegiatan hari ini bukan sekadar silaturahmi tapi mendukung sinergi dan kolaborasi dalam meningkatkan literasi keuangan. Ini juga untuk koordinasi dalam menciptakan industri perasuransian yang lebih kuat, sehat, dan berkelanjutan," kata dia.
Turut hadir pada acara itu yakni Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin; Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sulselbar, Budi Susetiyo; Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Menajemen Strategis OJK Sulselbar Arif Machfoed, pengurus dan dewan penasihat AAUI Makassar, para kepala cabang kantor asuransi dan pialang asuransi.
Firman pada kesempatan itu memperkenalkan para pengurus AAUI dan para kepala cabang kantor asuransi. Ia juga meminta arahan langsung dari Kepala OJK Sulselbar, baik dalam membantu mendongkrak literasi keuangan maupun membangun industri asuransi lebih kuat.
Salah satu sinergi yang dipastikan berjalan, AAUI siap menyukseskan Bulan Literasi Keuangan (BLK) yang kick-off nya telah dilaksanakan. Pihaknya juga berharap dukungan dari OJK untuk memperkuat industri asuransi di tengah kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja.
Sementara itu, Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin, menyampaikan acara silaturahmi yang dirangkaikan diskusi ini merupakan bentuk kolaborasi OJK dan AAUI. Pihaknya juga membuka ruang bagi AAUI untuk memanfaatkan fasilitas OJK, seperti ruang pertemuan.
Muchlasin pada kesempatan itu juga memaparkan indeks literasi keuangan menunjukkan peningkatan dari 65,43 persen pada 2024 menjadi 66,46 persen pada 2025. Sedangkan, indeks inkluasi keuangan melonjak dari 75,02 persen menjadi 80,51 persen.
Secara spesifik, indeks literasi asuransi mengalami peningkatan dari 36,9 persen menjadi 45,45 persen. Adapun indeks inklusi asuransi naik dari 12,21 persen menjadi 28,5 persen. "Inklusi lebih tinggi daripada literasi secara umum, tapi asuransi kebalikannya," kata dia.
Lebih lanjut, Muchlasin menyebut industri asuransi di Indonesia, termasuk di Sulsel terus bertumbuh, meski diakuinya tantangannya cukup berat. Salah satu tantangan ialah tingkat literasi masyarakat, dimana asuransi hanya berkutat di kota besar.
"Makanya terus didorong kampanyekan industri perasuransian di wilayah 3T. Kalau dibandingkan antara Makassar dan Selayar ya disparitasnya tinggi," ujar Muchlasin, sembari menekankan OJK memiliki banyak kegiatan edukasi keuangan yang bisa disinergikan dengan industri perasuransian.
Tantangan lain, ia mengakui menjaga industri perasuransian, termasuk kantor asuransi tetap sehat. Toh, ada kurang lebih 70 perusahaan asuransi tapi 'kue' yang hendak dibagi kecil. Nah, terkait itu kembali lagi pada internal perusahaan. Olehnya itu, ia mengingatkan agar perusahaan asuransi harus benar-benar menawarkan produk yang sesuai dan dikuasai.
OJK juga terus mendorong AAUI, perusahaan dan pialang asuransi mampu lebih menggairahkan sektor jasa keuangan. Untuk itu, pihaknya mendukung dan mensupport agar perusahaan asuransi mampu membuka jejaring lebih luas, baik dengan lembaga keuangan, semisal BPD dan bank, kementerian hingga pemerintah daerah.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
OJK Gandeng KOWANI Dorong Literasi Keuangan, Sasar Emak-emak
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat, termasuk kepada kelompok perempuan dan ibu rumah tangga alias emak-emak.
Kamis, 03 Jul 2025 15:12

Ekbis
Database Agen dan Polis Diluncurkan, Industri Asuransi Masuki Era Baru
OJK resmi meluncurkan Database Agen Asuransi Indonesia dan Database Polis Asuransi Indonesia, dua inisiatif strategis untuk memperkuat ekosistem industri perasuransian nasional.
Rabu, 02 Jul 2025 14:09

Ekbis
OJK & Diskop UKM Perkuat Literasi Keuangan Koperasi Merah Putih di Makassar
Kegiatan ini diikuti oleh 153 ketua pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) dari seluruh kelurahan di Kota Makassar.
Jum'at, 27 Jun 2025 10:57

Ekbis
Sektor Jasa Keuangan Sulsel Stabil, Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Di tengah berbagai tantangan dan dinamika perekonomian global maupun domestik, sektor jasa keuangan di wilayah ini terus menunjukkan ketangguhannya.
Selasa, 24 Jun 2025 14:19

Ekbis
Gagal Penuhi Ekuitas Minimum, OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Sulteng Ventura
OJK mencabut izin usaha PT Sarana Sulteng Ventura (PT SSTV), yang beralamat di Jalan Juanda Nomor 6, Lolu Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kamis, 19 Jun 2025 21:26
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

UKI Paulus Buka Prodi Kecerdasan Buatan Pertama se-Indonesia Timur
2

Pemerintah Bantaeng Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
3

Beautiful Malino Ditarget Masuk KEN Kementerian Pariwisata
4

2.000 Pelari Ramaikan Maros Marathon 2025
5

Kabar Bahagia, Ribuan Meter Jalan di Tombolopao Bakal Diaspal
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

UKI Paulus Buka Prodi Kecerdasan Buatan Pertama se-Indonesia Timur
2

Pemerintah Bantaeng Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
3

Beautiful Malino Ditarget Masuk KEN Kementerian Pariwisata
4

2.000 Pelari Ramaikan Maros Marathon 2025
5

Kabar Bahagia, Ribuan Meter Jalan di Tombolopao Bakal Diaspal