PT Vale Catat Kinerja Kuat di Triwulan III 2025: Produksi, Pendapatan & Laba Meningkat

Kamis, 30 Okt 2025 19:42
PT Vale Catat Kinerja Kuat di Triwulan III 2025: Produksi, Pendapatan & Laba Meningkat
PT Vale Indonesia Tbk, salah satu produsen nikel terkemuka di Indonesia, mengumumkan kinerja operasional dan keuangan yang solid untuk triwulan III tahun 2025. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale” atau “Perseroan”; IDX: INCO), salah satu produsen nikel terkemuka di Indonesia, mengumumkan kinerja operasional dan keuangan untuk triwulan III tahun 2025 (“3T25”) serta periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2025 (“9M25”).

PT Vale menunjukkan kemajuan solid di seluruh operasinya selama triwulan ini, didorong oleh peningkatan produksi dan keberhasilan dimulainya operasi di Bahodopi. Produksi nikel dalam matte mencapai 19.391 metrik ton, naik 4% dibandingkan triwulan sebelumnya. Untuk sembilan bulan pertama 2025, total produksi mencapai 54.975 metrik ton, meningkat 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kinerja positif ini mencerminkan perencanaan pemeliharaan yang proaktif di awal tahun, sehingga proses produksi dapat berjalan lebih lancar dan efisien pada paruh kedua tahun ini.

Selain operasi utama nikel matte, PT Vale memperkuat portofolio komersialnya melalui penjualan perdana bijih nikel saprolit dari Blok Bahodopi dan Pomalaa. Awalnya dijadwalkan pada triwulan keempat, tambang Bahodopi berhasil melakukan pengiriman lebih awal pada Juli 2025.Selama sembilan bulan pertama, total penjualan bijih nikel saprolit mencapai 896.263 metrik ton basah, menunjukkan kelincahan operasional PT Vale dalam merespons peluang pasar.

“Kami senang dengan kemajuan konsisten yang dicapai pada triwulan ini,” ujar Bernardus Irmanto, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Vale.

“Kinerja kami mencerminkan dedikasi tim kami dan ketangguhan operasi kami dalam terus beradaptasi dan memberikan nilai di tengah dinamika pasar. Kami tetap fokus pada keunggulan operasional, keselamatan, dan kontribusi berkelanjutan terhadap pertumbuhan Indonesia," sambung dia.

Kinerja Keuangan
PT Vale membukukan pendapatan sebesar AS$278,6 juta pada 3T25, meningkat 27% dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh volume penjualan yang lebih tinggi dari nikel matte dan bijih saprolit. Harga rata-rata realisasi nikel matte tetap stabil di AS$12.272 per ton, mencerminkan kondisi pasar yang relatif solid meskipun terjadi normalisasi harga secara umum dibandingkan tahun lalu.

Untuk periode sembilan bulan, total pendapatan mencapai AS$705,4 juta, relatif stabil dibandingkan AS$708,6 juta pada periode yang sama tahun 2024. Profitabilitas Perseroan meningkat signifikan dengan EBITDA naik menjadi AS$74,6 juta pada 3T25 dari AS$40,0 juta pada 2T25, sementara laba bersih melonjak menjadi AS$27,2 juta dari AS$3,5 juta pada triwulan sebelumnya.

“Hasil keuangan kami pada triwulan ini menunjukkan peningkatan profitabilitas yang didorong oleh produksi yang lebih tinggi, peningkatan nilai jual nikel, dan pengendalian biaya yang disiplin,” ujar Rizky Putra, Direktur dan Chief Financial Officer PT Vale.

“Kami juga mulai melihat kontribusi dari penjualan bijih saprolit Bahodopi, yang memperkuat kekuatan portofolio kami yang terdiversifikasi," lanjut dia.

Seiring meningkatnya aktivitas produksi, konsumsi energi juga mengalami kenaikan moderat. Namun, harga bahan bakar yang lebih rendah dan strategi pengadaan yang efisien membantu Perseroan menekan biaya. Biaya kas per unit penjualan nikel matte turun menjadi AS$9.304 per ton, dari AS$9.384 per ton pada triwulan sebelumnya.

Efisiensi ini, bersama dengan stabilitas operasi, memperkuat komitmen PT Vale untuk menjaga daya saing dan mengelola biaya secara bijak di tengah pasar yang terus berkembang.

Per 30 September 2025, kas dan setara kas PT Vale tercatat sebesar AS$496,3 juta, sedikit menurun dibandingkan AS$506,7 juta pada akhir Juni. Belanja modal selama sembilan bulan mencapai AS$331,4 juta, meningkat dari AS$200,9 juta pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini mencerminkan percepatan kemajuan proyek Bahodopi dan Pomalaa.PT Vale terus berinvestasi untuk pertumbuhan jangka panjang dengan berpedoman pada prinsip pertambangan yang bertanggung jawab dan keunggulan operasional.

Komitmen Keberlanjutan
Pada Oktober 2025, PT Vale memperkuat kepemimpinannya di bidang keberlanjutan dengan meraih tiga penghargaan bergengsi. Perseroan memenangkan Lestari Awards 2025 atas inisiatif keanekaragaman hayati unggulannya, Kehati Lutim Bersinergi, dalam kategori Ekosistem Berkelanjutan.

Selain itu, PT Vale memperoleh Gold Star Award (Big Cap – Public Company) pada ajang Investortrust ESG Awards 2025 atas transparansi dan keunggulan dalam pengungkapan kinerja ESG. Perseroan juga meraih Penghargaan Subroto 2025 dari Kementerian ESDM untuk kategori Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Terbaik melalui program Matano Iniaku—model nasional yang diakui dalam rehabilitasi lingkungan, pemberdayaan ekonomi lokal, dan transformasi masyarakat inklusif.

PT Vale juga mencatat kemajuan dalam peringkat risiko ESG-nya, dengan skor terbaru sebesar 27,5 yang menempatkannya dalam kategori Risiko ESG Sedang menurut Sustainalytics. Peningkatan ini menunjukkan komitmen jangka panjang Perseroan terhadap praktik pertambangan bertanggung jawab, inklusi sosial, dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

PT Vale tetap berpegang pada tujuan utamanya — “Kami hadir untuk meningkatkan kehidupan dan mengubah masa depan. Bersama.” Perseroan menegaskan bahwa keberlanjutan, keselamatan, dan kemitraan dengan masyarakat akan terus menjadi bagian integral dari strategi pertumbuhan jangka panjangnya, memastikan kemajuan hari ini mendukung generasi masa depan.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru