Indosat dan BDx Indonesia Rampungkan Akuisisi Pusat Data Senilai Rp2,6 Triliun

Tim Sindomakassar
Selasa, 09 Jan 2024 21:18
Indosat dan BDx Indonesia Rampungkan Akuisisi Pusat Data Senilai Rp2,6 Triliun
Indosat mengumumkan, BDx Indonesia, perusahaan patungan Indosat, BDx Data Centers (BDx), & Lintasarta, telah setuju mengakuisisi portofolio carrier-neutral colocation dan edge sites di kota-kota besar
Comment
Share
JAKARTA - Dalam rangka merevolusi lansekap digital Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan, BDx Indonesia, perusahaan patungan Indosat, BDx Data Centers (BDx), dan Lintasarta, telah setuju untuk mengakuisisi portofolio carrier-neutral colocation dan edge sites di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Batam, Medan, Makassar, Bandung, dan Semarang. Akuisisi ini juga termasuk sepuluh lokasi strategis yang terhubung ke enam kabel laut dalam negeri dan lima kabel laut internasional.

Tiga institusi perbankan Indonesia – BCA, Bank Permata, dan Bank Bukopin – memberikan fasilitas pinjaman kepada BDx Indonesia untuk mengoptimalkan struktur permodalan dan mendukung laju pertumbuhannya. Transaksi sebesar Rp2,625 triliun ini mempererat kemitraan Indosat dan BDx yang telah diinisiasi sejak 2022, mengokohkan visi bersama dalam menjadikan operasi pusat data terkemuka di Indonesia guna mendukung Peta Jalan Digital Pemerintah.

Selain itu, transaksi ini juga menegaskan komitmen bersama dalam memberdayakan Indonesia melalui kemajuan teknologi. Dalam transaksi ini, FTI Capital Advisors bertindak sebagai advisor finansial bagi Indosat.

Portofolio baru ini akan menambah ekosistem terhubung yang sedang dibangun oleh BDx Indonesia. Ekosistem di sepanjang jaringan pusat data BDx Indonesia akan terhubuung dengan beberapa penyedia cloud, Jaringan Pengiriman Konten (Content Delivery Network), dan perusahaan finansial digital melalui Internet Exchange/IX, jalur cloud, dan private interconnects yang melibatkan beberapa penyedia telekomunikasi- dalam menyediakan akses digital ke seluruh Indonesia.

Hal ini akan juga dapat mempercepat transformasi digital dan meningkatkan pengalaman digital pelaku usaha, perusahaan teknologi, dan pengguna internet secara signifikan.

BDx Indonesia telah memperluas dan meningkatkan empat pusat data di Jakarta dan Jawa Barat yang dipindahkan pada 2022, dengan satu lokasi siap menampung beban kerja artificial intelligence yang berkepadatan tinggi. Site ini didukung oleh pembangkit listrik tenaga air yang juga dilengkapi dengan teknologi pendinginan cair. Sebagian besar lokasi memiliki potensi ekspansi yang signifikan, baik pada bangunan maupun lahan.

Lebih jauh lagi, lokasi site di Batam dapat dikembangkan untuk menyerap potensi permintaan berlebih dari Singapura. Portofolio yang sudah berdiri saat ini akan terus dikembangkan sesuai dengan standar operasional BDx global, yang dapat mengakomodir kebutuhan pelaku usaha, penyedia layanan cloud, dan Jaringan Pengiriman Konten.

Melalui transaksi ini, BDx Indonesia memiliki kapasitas TI dengan total lebih dari 150MW+ di Indonesia melalui sepuluh fasilitas kolokasi, termasuk fasilitas baru yang sedang dibangun di kawasan seputar Jakarta sebesar 15MW. Fasilitas ini diperkirakan siap untuk beroperasi pada kuartal keempat 2024.

Selain itu, BDx Indonesia juga akan memiliki hyperscale campus sebesar 100MW di Suryacipta, Jakarta Timur, dan carrier-neutral edge site di semua pulau besar Indonesia yang dibangun sesuai dengan spesifikasi desain ramah lingkungan dan mampu mempercepat digitalisasi masyarakat Indonesia.

Semua pusat data BDx Indonesia akan menawarkan fasilitas IX dan private network interconnects dengan jalur cloud dari berbagai mitra.

Investasi substantial yang dilakukan BDx Indonesia ini merupakan respons terhadap kebutuhan pelanggan khususnya dalam memenuhi beban kerja hybrid yang terdapat di berbagai kota penting di Indonesia. Penguatan infrastruktur lokal ini merupakan upaya BDx Indonesia dalam menciptakan lapangan pekerjaan, memberikan edukasi kepada masyarakat setempat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital, khususnya di area pedesaan di mana digitalisasi dapat mendatangkan inklusi keuangan dan kesejahteraan.

Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, mengatakan pihaknya senang dapat berperan dalam membentuk masa depan digital Indonesia lewat kolaborasi berdampak ini. Transaksi ini menegaskan dedikasi Indosat untuk membangun bisnis yang berkelanjutan dan mendorong evolusi Indosat dari Telco menjadi TechCo.

"Berkolaborasi dengan BDx Indonesia tidak hanya meningkatkan layanan pelanggan kami tetapi juga memperkuat komitmen kami untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia. Lebih lanjut, dengan menyelaraskan tujuan besar kami menjadikan Indosat dan BDx Indonesia berkontribusi dalam peningkatan lanskap teknologi bangsa ini," ungkap dia.

Indosat melanjutkan perjalanan transformasinya yang berpusat pada teknolonogi, menegaskan komitmennya menciptakan solusi dan inovasi berkelanjutan melampaui layanan telekomunikasi konvensional. Perubahan dari Telco ke TechCo menggaris bawahi tekad kuat Indosat untuk fokus pada pengalaman yang mengesankan dan kepemimpinan digital melalui pendekatan aset yang ringan.

Mayank Srivastava, Chief Executive Officer BDx, mengatakan akuisisi ini merupakan bukti komitmen BDx Indonesia terhadap masa depan digital Indonesia. Tak hanya itu, kolaborasi ini merupakan bentuk nyata kemampuan teknis dan operasional BDx yang memberikan keyakinan pada mitra untuk mengalihkan portofolio pusat data dan edge site mereka kepada pihaknya.

"Kami adalah penyedia pusat data carrier-neutral terkemuka. Dengan perluasan portfolio ini, kami siap menjadi mitra pilihan untuk digitalisasi di Indonesia," ungkap dia.

Kolaborasi bersama Indosat memiliki tujuan yang lebih besar yaitu untuk menghubungkan dan memberdayakan setiap warga Indonesia. Dengan pusat data sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi digital, Indosat dan BDx Indonesia mengolaborasikan pengalaman kedua belah pihak untuk memberikan solusi berkelanjutan dan inovatif di luar layanan telekomunikasi konvensional serta menetapkan standar baru dalam transformasi digital Indonesia.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru