BI Sulsel Proyeksi Aliran Uang Keluar Periode Pemilu 2024 Capai Rp1,26 Triliun
Selasa, 06 Feb 2024 15:53
Pimpinan BI Sulsel memaparkan perkembangan kondisi perekonomian di Sulsel, termasuk kesiapan menghadapi momen Imlek, Pemilu 2024 dan Ramadan. Foto/Tri Yari Kurniawan
MAKASSAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memproyeksikan peningkatan aliran uang keluar periode Pemilu 2024. Diperkirakan terjadi lonjakan mencapai 45,6 persen dibandingkan Pemilu 2019.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rudy Bambang Wijanarko, menyampaikan outflow atau aliran uang keluar periode Pemilu 2024 diproyeksikan menembus angka Rp1,26 triliun. Jauh lebih tinggi dibandingkan outflow periode pesta demokrasi sebelumnya sebesar Rp864,65 miliar.
"Diperkirakan tumbuh positif 45,6 persen dari Pemilu 2019," kata Rudy, saat kegiatan Bincang-bincang Media sekaligus perkenalan unsur pimpinan BI Sulsel di salah satu kafe di Kota Makassar, Selasa (6/2/2024).
Lonjakan peredaran uang periode Pemilu 2024 juga dipengaruhi karena bertepatan dengan momen perayaan tahun baru China alias Imlek. Sekadar diketahui, momen Imlek dan Pemilu 2024 terjadi hampir bersamaan. Masing-masing pada 10 Februari dan 14 Februari.
Pada kesempatan itu, Rudy juga memaparkan outflow periode Pemilu 2019. Berdasarkan catatan BI Sulsel, penarikan uang keluar didominasi uang pecahan besar mencapai Rp848,91 miliar. Sedangkan penarikan uang kecil hanya berkisar Rp15,74 miliar.
Dilihat dari lokasi, BI Sulsel mencatat penarikan di bank lingkup Kota Makassar tercatat paling tinggi mencapai Rp547,37 miliar. Disusul penarikan bank di kas titipan Rp308,62 triliun dan layanan kas Rp8,65 miliar.
Menurut Rudy, momen akbar seperti Pemilu maupun hari besar keagamaan tentu saja berdampak pada meningkatkan peredaran uang keluar. Musababnya, orang kebanyakan bakal berbelanja, sehingga konsumsi tentu mengalami peningkatan.
Adapun soal inflow atau uang masuk, Rudy bilang biasanya baru akan terjadi sebulan setelah momen akbar. "Kalau inflow biasa setelahnya (Pemilu, Imlek dan Ramadan), ya kan biasanya berputar dulu. Orang belanja dulu, ke restoran dan toko baru setor ke bank," ungkapnya.
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, menambahkan penyelenggaraan Pemilu memang diproyesikan mengakselerasi perekonomian, khususnya di beberapa sektor. Toh, pesta demokrasi bakal mendorong terjadinya perputaran uang.
"Pemilu mendorong pertumbuhan beberapa sektor perdagangan. Ya, misalnya makan dan minum," ucapnya.
Secara umum, ia memaparkan pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan IV 2024 sebesar 3,79 persen (yoy) merupakan yang terendah dibandingkan dengan 9 provinsi lain di Sulampua. Dengan demikian, secara keseluruhan tahun, ekonomi Sulsel tumbuh sebesar 4,51 persen (yoy) atau yang terendah ketiga di Sulampua.
Perekonomian Sulsel triwulan I 2024, ia mengimbuhkan diprakirakan tumbuh pada rentang 4,5 persen - 5,2 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2023 yang tercatat sebesar 3,79 persen (yoy).
Adapun untuk inflasi, pada 2024 tekanan inflasi diprakirakan terjaga di rentang sasaran 2,5±1 persen (yoy) seiring dengan perbaikan produksi pangan di tengah cuaca yang berangsur kondusif.
Rizki menyebut pihaknya telah memetakan tantangan dan menghasilkan rekomendasi untuk menjaga ketahanan ekonomi Sulsel. Untuk tantangan, disebutnya ada empat yakni restriksi pangan global menurunkan ketahanan pangan, ekonomi negara mitra dagang yang masih lemah, curah hujan tinggi berpotensi menurunkan produksi tanaman pangan dan hortikultura.
"Keempat, masih adanya disparitas harga dan produksi pangan antar daerah dan antar waktu," ungkapnya.
Sedangkan untuk rekomendasi, BI Sulsel mencatat tiga poin penting yakni mengusulkan pembentukan BUMD Pangan, sinergi program pengendalian harga pangan, dan mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rudy Bambang Wijanarko, menyampaikan outflow atau aliran uang keluar periode Pemilu 2024 diproyeksikan menembus angka Rp1,26 triliun. Jauh lebih tinggi dibandingkan outflow periode pesta demokrasi sebelumnya sebesar Rp864,65 miliar.
"Diperkirakan tumbuh positif 45,6 persen dari Pemilu 2019," kata Rudy, saat kegiatan Bincang-bincang Media sekaligus perkenalan unsur pimpinan BI Sulsel di salah satu kafe di Kota Makassar, Selasa (6/2/2024).
Lonjakan peredaran uang periode Pemilu 2024 juga dipengaruhi karena bertepatan dengan momen perayaan tahun baru China alias Imlek. Sekadar diketahui, momen Imlek dan Pemilu 2024 terjadi hampir bersamaan. Masing-masing pada 10 Februari dan 14 Februari.
Pada kesempatan itu, Rudy juga memaparkan outflow periode Pemilu 2019. Berdasarkan catatan BI Sulsel, penarikan uang keluar didominasi uang pecahan besar mencapai Rp848,91 miliar. Sedangkan penarikan uang kecil hanya berkisar Rp15,74 miliar.
Dilihat dari lokasi, BI Sulsel mencatat penarikan di bank lingkup Kota Makassar tercatat paling tinggi mencapai Rp547,37 miliar. Disusul penarikan bank di kas titipan Rp308,62 triliun dan layanan kas Rp8,65 miliar.
Menurut Rudy, momen akbar seperti Pemilu maupun hari besar keagamaan tentu saja berdampak pada meningkatkan peredaran uang keluar. Musababnya, orang kebanyakan bakal berbelanja, sehingga konsumsi tentu mengalami peningkatan.
Adapun soal inflow atau uang masuk, Rudy bilang biasanya baru akan terjadi sebulan setelah momen akbar. "Kalau inflow biasa setelahnya (Pemilu, Imlek dan Ramadan), ya kan biasanya berputar dulu. Orang belanja dulu, ke restoran dan toko baru setor ke bank," ungkapnya.
Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, menambahkan penyelenggaraan Pemilu memang diproyesikan mengakselerasi perekonomian, khususnya di beberapa sektor. Toh, pesta demokrasi bakal mendorong terjadinya perputaran uang.
"Pemilu mendorong pertumbuhan beberapa sektor perdagangan. Ya, misalnya makan dan minum," ucapnya.
Secara umum, ia memaparkan pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan IV 2024 sebesar 3,79 persen (yoy) merupakan yang terendah dibandingkan dengan 9 provinsi lain di Sulampua. Dengan demikian, secara keseluruhan tahun, ekonomi Sulsel tumbuh sebesar 4,51 persen (yoy) atau yang terendah ketiga di Sulampua.
Perekonomian Sulsel triwulan I 2024, ia mengimbuhkan diprakirakan tumbuh pada rentang 4,5 persen - 5,2 persen (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2023 yang tercatat sebesar 3,79 persen (yoy).
Adapun untuk inflasi, pada 2024 tekanan inflasi diprakirakan terjaga di rentang sasaran 2,5±1 persen (yoy) seiring dengan perbaikan produksi pangan di tengah cuaca yang berangsur kondusif.
Rizki menyebut pihaknya telah memetakan tantangan dan menghasilkan rekomendasi untuk menjaga ketahanan ekonomi Sulsel. Untuk tantangan, disebutnya ada empat yakni restriksi pangan global menurunkan ketahanan pangan, ekonomi negara mitra dagang yang masih lemah, curah hujan tinggi berpotensi menurunkan produksi tanaman pangan dan hortikultura.
"Keempat, masih adanya disparitas harga dan produksi pangan antar daerah dan antar waktu," ungkapnya.
Sedangkan untuk rekomendasi, BI Sulsel mencatat tiga poin penting yakni mengusulkan pembentukan BUMD Pangan, sinergi program pengendalian harga pangan, dan mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru.
(TRI)
Berita Terkait
Ekbis
AMBF x SSIF 2024 Dorong Ekonomi Sulsel melalui Investasi & Ekspor Produk UMKM
Rizki menyampaikan dari sisi ekspor, selama dua hari pelaksanaan, 21 transaksi ekspor dengan nilai total Rp98,65 miliar telah ditandatangani.
Jum'at, 22 Nov 2024 22:41
Ekbis
Kolaborasi Mitra Bukalapak & BI Tingkatkan Literasi Keuangan Digital UMKM di Sulsel
Mitra Bukalapak, platform online-to-offline (O2O) dari Bukalapak, kembali menggelar acara berjejaring yang dihadiri oleh ratusan pemilik warung dan agen pulsa anggota Komunitas Juwara di Sulsel.
Senin, 11 Nov 2024 18:34
Makassar City
Trend Hijab x Road to AMBF Dorong UMKM Fesyen Sulsel Go Global
Tren bisnis fesyen Sulsel tumbuh subur. Dalam kurun 2 tahun saja, ekspor fesyen dari Sulsel mampu menembus Rp3,08 miliar.
Rabu, 06 Nov 2024 20:46
Ekbis
BI Sulsel & Pemda Gelar Rakor Bahas Penguatan Sektor Perikanan-Peternakan
Forum ini fokus membahas perkembangan ekonomi dan keuangan terkini, serta upaya untuk menggali sumber-sumber pertumbuhan ekonomi di Sulsel.
Kamis, 17 Okt 2024 22:30
Ekbis
Bank Indonesia Dorong Penguatan Sulsel jadi Pusat Ekonomi Syariah
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, mengajak semua pihak menggaungkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, terkhusus di Sulsel.
Selasa, 01 Okt 2024 15:16
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Dinilai Sakiti Perasaan Masyarakat, Ridwan Sau Diboikot Tampil di Bantaeng
2
Tim Hukum Temukan Dugaan Praktik Politik Uang saat Masa Tenang di SMP Gowa
3
Kekuatan Rakyat di Gowa Makin Sulit Dibendung ke Husniah-Darmawangsyah
4
Bawaslu Maros Gelar Apel Siaga Pengawasan Pemilu
5
Bawaslu Soppeng Apel Siaga, 776 Pengawas Siap Kawal Pilkada Serentak 2024
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Dinilai Sakiti Perasaan Masyarakat, Ridwan Sau Diboikot Tampil di Bantaeng
2
Tim Hukum Temukan Dugaan Praktik Politik Uang saat Masa Tenang di SMP Gowa
3
Kekuatan Rakyat di Gowa Makin Sulit Dibendung ke Husniah-Darmawangsyah
4
Bawaslu Maros Gelar Apel Siaga Pengawasan Pemilu
5
Bawaslu Soppeng Apel Siaga, 776 Pengawas Siap Kawal Pilkada Serentak 2024