Cahaya Ramadan: Manusia yang Dirindukan Surga
Senin, 03 Apr 2023 09:46

Munawir Kamaluddin, Ketua Asosiasi Dosen Pendidikan Seluruh Indonesia. Foto: Dokumentasi pribadi
Munawir Kamaluddin
Ketua Asosiasi Dosen Pendidikan Seluruh Indonesia
BULAN Ramadan adalah berita gembira bagi orang beriman karena ia hadir membawa dan menawarkan aneka kebahagiaan. Sehingga amat merugi seorang Muslim yang mendapati Ramadan namun tidak merasakan kebahagiaan tersebut (للصائم فرحتان، فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه).
Bergembira penuh suka cita menyambut dan menjalani Ramadan adalah indikator dari mereka yang dirahmati Allah, sekaligus kegembiraan itu menjadi jaminan pembebasan diri dan jasadnya dari api neraka, meski bukan berarti larut dlm eforia yang tak jelas (مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ).
Selain dari terbebas dari api neraka, para pelaku puasa juga telah dimasukkan dalam 4 ketegorisasi manusia yang dirindukan surga.
Nabi bersabda; الجنة مشتاقة الى اربعة نفر, تالى القران وحافظ اللسان ومُطْعِم الجيعان والصائمين فى شهر رمضان (Surga merindukan 4 golongan; 1. Orang yang membaca AL-Qur’an, 2. Orang yang menjaga lisannya (ucapan), 3. Orang yang memberi makan orang lapar, 4. Orang yang berpuasa di bulan Ramadan.
Tampaknya 4 klaster manusia di atas sangat korelatif dan relevan dengan perintah menunaikan ibadah puasa yang pada substansinya berorientasi pada upaya mengarahkan seorang muslim, tidak hanya soleh secara individu atau personal tetapi juga soleh secara sosial dengan menunjukkan empati dirinya dan kepekaannya terhadap problema sosial yang muncul di sekitarnya.
Sebagai konsekuensi logis dari tanggung jawab sosial yang diamanahkan Allah dalam hidupnya, karena kapan mereka berusaha memisahkan 2 komponen tersebut (tanggung jawab spiritual & sisial) keimanannya menjadi dipertanyakan (من لم يهتم للمسلمين عامة فليس منهم).
Menjaga lisan untuk tidak menimbulkan fitnah, agitasi, gibah dan provokasi dan lain-lain. Ternyata tidak dapat dipisahkan dengan spirit dan filosofi puasa, karena menjaga lisan menjadi sangat penting untuk menciptakan stabilitas (internal dan eksternal) dalam rangka mewujudkan situasi yang kondusif baik dalam interaksi dengan pencipta demikian pula interaksi dengan sesama makhluk ciptaan Allah : الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلاَ يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ. وَفِي رِوَايَةٍ: وَلاَ يَجْهَلْ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ –مَرَّتَيْنِ-. متفق عليه.
Sebagai rangkaian dari spirit puasa yang didoktrinkan Rasullulah kepada sahabat-sahabatnya tentang upaya menciptakan stabilitas, maka strategi & langkah berikutnya yang Rasulullah lakukan ketika memasuki kota Madinah adalah menyampaikan misi utama Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin dengan menjaga kondusivitas seluruh komponen masyarakat tanpa adanya teror dan intimidasi serta sikap-sikap ekstrimisme dan radikalisme kepada mereka yang berbeda keyakinan sekalipun. ا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلاَمَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الأَرْحَامَ، وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ، تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
Selamat Menjalankan ibadah Shaum 1444 H
Ketua Asosiasi Dosen Pendidikan Seluruh Indonesia
BULAN Ramadan adalah berita gembira bagi orang beriman karena ia hadir membawa dan menawarkan aneka kebahagiaan. Sehingga amat merugi seorang Muslim yang mendapati Ramadan namun tidak merasakan kebahagiaan tersebut (للصائم فرحتان، فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه).
Bergembira penuh suka cita menyambut dan menjalani Ramadan adalah indikator dari mereka yang dirahmati Allah, sekaligus kegembiraan itu menjadi jaminan pembebasan diri dan jasadnya dari api neraka, meski bukan berarti larut dlm eforia yang tak jelas (مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ).
Selain dari terbebas dari api neraka, para pelaku puasa juga telah dimasukkan dalam 4 ketegorisasi manusia yang dirindukan surga.
Baca Juga: Cahaya Ramadan: Selagi Masih Ada Waktu
Nabi bersabda; الجنة مشتاقة الى اربعة نفر, تالى القران وحافظ اللسان ومُطْعِم الجيعان والصائمين فى شهر رمضان (Surga merindukan 4 golongan; 1. Orang yang membaca AL-Qur’an, 2. Orang yang menjaga lisannya (ucapan), 3. Orang yang memberi makan orang lapar, 4. Orang yang berpuasa di bulan Ramadan.
Tampaknya 4 klaster manusia di atas sangat korelatif dan relevan dengan perintah menunaikan ibadah puasa yang pada substansinya berorientasi pada upaya mengarahkan seorang muslim, tidak hanya soleh secara individu atau personal tetapi juga soleh secara sosial dengan menunjukkan empati dirinya dan kepekaannya terhadap problema sosial yang muncul di sekitarnya.
Sebagai konsekuensi logis dari tanggung jawab sosial yang diamanahkan Allah dalam hidupnya, karena kapan mereka berusaha memisahkan 2 komponen tersebut (tanggung jawab spiritual & sisial) keimanannya menjadi dipertanyakan (من لم يهتم للمسلمين عامة فليس منهم).
Baca Juga: Cahaya Ramadan: Ciri Orang Bertakwa
Menjaga lisan untuk tidak menimbulkan fitnah, agitasi, gibah dan provokasi dan lain-lain. Ternyata tidak dapat dipisahkan dengan spirit dan filosofi puasa, karena menjaga lisan menjadi sangat penting untuk menciptakan stabilitas (internal dan eksternal) dalam rangka mewujudkan situasi yang kondusif baik dalam interaksi dengan pencipta demikian pula interaksi dengan sesama makhluk ciptaan Allah : الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلاَ يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ. وَفِي رِوَايَةٍ: وَلاَ يَجْهَلْ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ –مَرَّتَيْنِ-. متفق عليه.
Sebagai rangkaian dari spirit puasa yang didoktrinkan Rasullulah kepada sahabat-sahabatnya tentang upaya menciptakan stabilitas, maka strategi & langkah berikutnya yang Rasulullah lakukan ketika memasuki kota Madinah adalah menyampaikan misi utama Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamin dengan menjaga kondusivitas seluruh komponen masyarakat tanpa adanya teror dan intimidasi serta sikap-sikap ekstrimisme dan radikalisme kepada mereka yang berbeda keyakinan sekalipun. ا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلاَمَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الأَرْحَامَ، وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ، تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
Selamat Menjalankan ibadah Shaum 1444 H
(MAN)
Berita Terkait

News
Trafik Broadband Telkomsel Sulawesi Naik 18,2% Selama Ramadan-Idulfitri 1446 H
Telkomsel Regional Sulawesi mencatat kenaikan trafik broadband sebesar 10,3% dibanding hari biasa 2025, atau naik 18,2% dibanding periode RAFI 2024.
Jum'at, 11 Apr 2025 16:37

Ekbis
Telkom Berbagi di Makassar: Santuni Anak Yatim-Dhuafa hingga Fasilitas Internet ke Sekolah
Telkom Group menggelar acara Telkom Berbagi kepada masyarakat di Makassar pada momen bulan suci Ramadan 1446 H. Bantuan yang disalurkan capai miliaran Rupiah.
Selasa, 25 Mar 2025 12:59

News
Satgas RAFI Pertamina Sulawesi Siaga Penuh untuk Jamin Kenyamanan Mudik & Lebaran
Pertamina telah membentuk Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2025 yang bertugas mulai 17 Maret hingga 13 April 2025 guna mengawal kelancaran distribusi BBM dan LPG.
Senin, 24 Mar 2025 15:57

News
BRI RO Makassar Berbagi Bahagia di Bulan Ramadan dengan Aksi Sosial
BRI Regional Office Makassar turut serta dalam berbagi kebahagiaan di bulan Ramadan kali ini, dengan menggelar berbagai aksi sosial untuk masyarakat sekitar.
Minggu, 23 Mar 2025 19:04

News
Kunjungan Dirut Pelindo ke Pelabuhan Semayang: Pastikan Operasional Lancar & Berbagi Kebahagiaan Ramadan
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, bersama Executive Director 4 Pelindo Regional 4 Abdul Azis, melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Semayang, Balikpapan.
Minggu, 23 Mar 2025 03:28
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kronoligis Dugaan Pemerasan Kades di Wajo dan Klarifikasi LSM
2

Muswil PAN Sulsel Digelar 4 Mei, 10 Calon Berebut Jabatan Ketua
3

Sindikat Passobis di Sidrap Raup Keuntungan Ratusan Juta Sebulan
4

Indosat Dorong Transformasi Digital Tambang Lewat AI Day
5

Gunakan DTSEN, Pendamping Bansos Bantaeng Berhasil Verifikasi 5.153 KK
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Kronoligis Dugaan Pemerasan Kades di Wajo dan Klarifikasi LSM
2

Muswil PAN Sulsel Digelar 4 Mei, 10 Calon Berebut Jabatan Ketua
3

Sindikat Passobis di Sidrap Raup Keuntungan Ratusan Juta Sebulan
4

Indosat Dorong Transformasi Digital Tambang Lewat AI Day
5

Gunakan DTSEN, Pendamping Bansos Bantaeng Berhasil Verifikasi 5.153 KK