Hadiri Undangan Cabor, Appi Minta KONI Makassar Berpegang pada AD/ART Organisasi
Senin, 20 Jan 2025 18:17

Puluhan pengurus cabang olahraga di Kota Makassar bertemu dengan walikota terpilih, Munafri Arifuddin. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Puluhan pengurus cabang olahraga di Kota Makassar bertemu dengan walikota terpilih, Munafri Arifuddin. Pertemuan ini dilakukan ditengah polemik ditubuh KONI Makassar pasca Ahmad Susanto selaku ketua umum terseret kasus korupsi dan telah ditahan.
Pertemuan berlangsung di Hotel Aryaduta Makassar pada Senin (20/1/2025). Turut hadir Wakil Ketua Umum KONI Makassar, M Yunus serta Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Kota Makassar, Andi Yasin Iskandar.
Sekadar diketahui, pasca Ahmad Susanto ditahan sejumlah pengurus KONI Makassar berinisatif menunjuk Pelaksana tugas, berdasarkan informasi yang dihimpun Muchtar Djuma ditetapkan sebagai Plt.
Namun, sejumlah pengurus KONI Makassar tak sepakat atas penunjukan Muchtar Djuma sebagai Plt dan meminta agar KONI Sulsel melakukan telaah lebih dalam sebelum menerbitkan surat keputusan.
"Saya selaku pengurus, memberikan surat kepada KONI Sulsel untuk menelaah kembali (klaim Plt Ketum KONI Kota Makassar) karena apa yang dilakukan oleh teman-teman (kubu Muchtar Djuma) itu tidak sesuai AD/ART, dimana sudah diatur dalam pasal 29. Kalau yang pasal 29 dijalankan maka itu bisa menjadi unsur pimpinan, itulah yang menjadi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kita di KONI Makassar," jelas Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Kota Makassar, Andi Yasin Iskandar kepada wartawan usai pertemuan.
Acil sapaannya menyampaikan bahwa ditetapkannya Muchtar Djuma sebagai Plt Ketua KONI Makassar tidak sah.
"Kami anggap tidak sah, karena belum ada SK resmi dari KONI Sulsel. Di mana setiap persoalan ini atau pun pengajuan-pengajuan yang berhubungan dengan SK itu, kami menunggu SK dari KONI Sulsel. Semuanya turun dari atas," tuturnya.
Sementara itu, Appi sapaan Munafri Arifuddin mengatakan dirinya hadir pada pertemuan yang diinisiasi pengurus Cabor ini untuk memberikan saran dan masukan agar perbedaan diinternal KONI Makassar tidak meluas.
"Saya diundang untuk memberikan masukan dan saran. Pendapat saya jelas, semua pihak harus tetap berpegang pada anggaran dasar dan rumah tangga organisasi sebagai pedoman," ujar Appi.
Menurutnya, konsolidasi organisasi hanya bisa tercapai jika aturan yang ada dijalankan secara konsisten.
"Persiapan program kerja seperti rapat koordinasi dan kegiatan lainnya membutuhkan solidaritas. Jika di internal saja masih ada konflik, bagaimana kita bisa fokus meningkatkan prestasi olahraga?" tambahnya.
Appi juga menyoroti perlunya evaluasi yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan internal tanpa menghancurkan fondasi yang telah ada.
"Kalau ada rumah yang bermasalah, jangan rumahnya dihancurkan. Perbaiki orang-orangnya. Rumah itu masih bisa berdiri kokoh jika dikelola dengan baik," tegasnya.
Lebih jauh, Appi menekankan pentingnya peran olahraga sebagai salah satu instrumen strategis dalam pembangunan kota.
"Olahraga bukan sekadar prestasi, tetapi juga mampu mengurangi pengangguran, membangun kapasitas tenaga kerja, dan menciptakan kebanggaan bagi daerah. Karena itu, pemerintah harus memastikan infrastruktur olahraga yang sesuai standar untuk mendukung atlet kita," paparnya.
Appi juga mengajak semua pihak untuk melupakan urusan perbedaan politik saat Pemilihan Wali Kota Makassar tahun lalu.
"Kita harus keluar dari ranah politik dan fokus pada bagaimana olahraga bisa menjadi salah satu pilar penting pembangunan Makassar. Pemerintah berkomitmen mendukung, termasuk memastikan anggaran yang diperlukan tersedia," jelasnya.
Pertemuan berlangsung di Hotel Aryaduta Makassar pada Senin (20/1/2025). Turut hadir Wakil Ketua Umum KONI Makassar, M Yunus serta Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Kota Makassar, Andi Yasin Iskandar.
Sekadar diketahui, pasca Ahmad Susanto ditahan sejumlah pengurus KONI Makassar berinisatif menunjuk Pelaksana tugas, berdasarkan informasi yang dihimpun Muchtar Djuma ditetapkan sebagai Plt.
Namun, sejumlah pengurus KONI Makassar tak sepakat atas penunjukan Muchtar Djuma sebagai Plt dan meminta agar KONI Sulsel melakukan telaah lebih dalam sebelum menerbitkan surat keputusan.
"Saya selaku pengurus, memberikan surat kepada KONI Sulsel untuk menelaah kembali (klaim Plt Ketum KONI Kota Makassar) karena apa yang dilakukan oleh teman-teman (kubu Muchtar Djuma) itu tidak sesuai AD/ART, dimana sudah diatur dalam pasal 29. Kalau yang pasal 29 dijalankan maka itu bisa menjadi unsur pimpinan, itulah yang menjadi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga kita di KONI Makassar," jelas Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Kota Makassar, Andi Yasin Iskandar kepada wartawan usai pertemuan.
Acil sapaannya menyampaikan bahwa ditetapkannya Muchtar Djuma sebagai Plt Ketua KONI Makassar tidak sah.
"Kami anggap tidak sah, karena belum ada SK resmi dari KONI Sulsel. Di mana setiap persoalan ini atau pun pengajuan-pengajuan yang berhubungan dengan SK itu, kami menunggu SK dari KONI Sulsel. Semuanya turun dari atas," tuturnya.
Sementara itu, Appi sapaan Munafri Arifuddin mengatakan dirinya hadir pada pertemuan yang diinisiasi pengurus Cabor ini untuk memberikan saran dan masukan agar perbedaan diinternal KONI Makassar tidak meluas.
"Saya diundang untuk memberikan masukan dan saran. Pendapat saya jelas, semua pihak harus tetap berpegang pada anggaran dasar dan rumah tangga organisasi sebagai pedoman," ujar Appi.
Menurutnya, konsolidasi organisasi hanya bisa tercapai jika aturan yang ada dijalankan secara konsisten.
"Persiapan program kerja seperti rapat koordinasi dan kegiatan lainnya membutuhkan solidaritas. Jika di internal saja masih ada konflik, bagaimana kita bisa fokus meningkatkan prestasi olahraga?" tambahnya.
Appi juga menyoroti perlunya evaluasi yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan internal tanpa menghancurkan fondasi yang telah ada.
"Kalau ada rumah yang bermasalah, jangan rumahnya dihancurkan. Perbaiki orang-orangnya. Rumah itu masih bisa berdiri kokoh jika dikelola dengan baik," tegasnya.
Lebih jauh, Appi menekankan pentingnya peran olahraga sebagai salah satu instrumen strategis dalam pembangunan kota.
"Olahraga bukan sekadar prestasi, tetapi juga mampu mengurangi pengangguran, membangun kapasitas tenaga kerja, dan menciptakan kebanggaan bagi daerah. Karena itu, pemerintah harus memastikan infrastruktur olahraga yang sesuai standar untuk mendukung atlet kita," paparnya.
Appi juga mengajak semua pihak untuk melupakan urusan perbedaan politik saat Pemilihan Wali Kota Makassar tahun lalu.
"Kita harus keluar dari ranah politik dan fokus pada bagaimana olahraga bisa menjadi salah satu pilar penting pembangunan Makassar. Pemerintah berkomitmen mendukung, termasuk memastikan anggaran yang diperlukan tersedia," jelasnya.
(UMI)
Berita Terkait

Makassar City
APEKSI Pilih Makassar Creative Hub sebagai Best Practice di Indonesia Timur
Tim APEKSI Komwil VI yang dipimpin oleh Manajer, Talib Mustafa melakukan audiensi bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin di Balai Kota, Rabu (15/10/2025).
Rabu, 15 Okt 2025 15:13

Sports
Lepas Kontingen Cabor Futsal, Bupati Uji Nurdin Yakin Bantaeng Lolos Babak Kualfikasi
Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin melepas Kontingen Cabang Olahraga (Cabor) Olahraga Futsal, dalam rangka mengikuti Babak Kualifikasi Pekan Olahraga Sulsel yang digelar di Kota Makassar.
Senin, 13 Okt 2025 21:22

Makassar City
Wali Kota Makassar Ingin GPM Digelar Tiap Pekan, Bergilir di Tiap Kecamatan
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak di salah satu titik GPM, yakni halaman Kantor Kecamatan Tamalate, Senin (13/10/2025).
Senin, 13 Okt 2025 18:54

Makassar City
Rayakan HUT ke-61, Golkar Makassar Gelar Pasar Murah dan Pemeriksaan Kesehatan
Memperingati HUT ke-61 Partai Golkar, jajaran pengurus DPD II Partai Golkar Kota Makassar, dipimpin Munafri Arifuddin, mengadakan kegiatan sosial berupa pasar murah dan pemeriksaan kesehatan.
Minggu, 12 Okt 2025 13:21

Makassar City
Dorong Urban Farming, Munafri Targetkan Kota Makassar Penopang Pangan Nasional
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menargetkan Kota Makassar menjadi salah satu daerah penopang pangan nasional melalui pengembangan urban farming atau pertanian di lahan sempit perkotaan.
Kamis, 09 Okt 2025 17:51
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Suplai PDAM Makassar Tak Lancar, Warga NTI Beli Air Bersih Rp5 Ribu/Jeriken
2

Bluebird Group Hadirkan Perjalanan Aman-Nyaman untuk Warga Makassar
3

ASDP Bira Rutin Lakukan Kerja Bakti, Solusi Bersihkan Sampah Laut yang Dibawa Angin Timur
4

Perkuat Ekosistem Halal, BI Sulsel Gelar Sosialisasi & Sertifikasi Juleha
5

Dukung Literasi di Makassar, Sekolah Islam Athirah Donasikan Ratusan Buku
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Suplai PDAM Makassar Tak Lancar, Warga NTI Beli Air Bersih Rp5 Ribu/Jeriken
2

Bluebird Group Hadirkan Perjalanan Aman-Nyaman untuk Warga Makassar
3

ASDP Bira Rutin Lakukan Kerja Bakti, Solusi Bersihkan Sampah Laut yang Dibawa Angin Timur
4

Perkuat Ekosistem Halal, BI Sulsel Gelar Sosialisasi & Sertifikasi Juleha
5

Dukung Literasi di Makassar, Sekolah Islam Athirah Donasikan Ratusan Buku