Diresmikan Menag, RS UIN Alauddin Integrasikan Nilai Spiritual dan Kedokteran

Kamis, 24 Jul 2025 18:01
Diresmikan Menag, RS UIN Alauddin Integrasikan Nilai Spiritual dan Kedokteran
Menteri Agama (Menag), Prof Nazaruddin Umar meresmikan RS UIN Alauddin, Kamis (24/7/2025). Foto: SINDO Makassar/Luqman Zainuddin
Comment
Share
MAKASSAR - Rumah Sakit (RS) UIN Alauddin Makassar resmi beroperasi. Fasilitas kesehatan ini diklaim memiliki kekhasan, sebab, ia memadukan nilai spiritual dan nilai kedokteran.

Menteri Agama Prof Dr KH Nasaruddin Umar meresmikan operasional rumah sakit yang berada di Jalan Sultan Alauddin Makassar ini secara langsung, kemarin.

RS UIN Alauddin berdiri di atas lahan seluas 23.877 meter persegi, meliputi gedung 9 lantai dan 1 lantai basement dengan luas lahan 7.462 meter persegi. Fasilitasnya meliputi ruang UGD, poliklinik dan laboratorium, ruang poli, endoscopy dan hemodialisis 4 ruang operasi, perawatan intensif dan kebidanan, ruang pendidikan atau kelas, ruang perawatan, dan ruang manajemen.

Pembangunan fisik RS UIN Alauddin Makassar selesai pada 2022 lalu. Namun, proses pembangunan tahap awal sejatinya sudah dimulai sejak 2011 lalu, namun beberapa kali terhenti karena perkara anggaran.

‎Dalam sambutannya, Prof Nasaruddin Umar meminta pengelolaan rumah sakit ini benar-benar diperhatikan. UIN Alauddin, kata dia harus menjadi teladan pengelolaan rumah sakit.

‎"Kita harus menunjukkan bahwa Kementerian Agama dapat menjadi teladan untuk kementerian di Indonesia. Kalau bisa teladan dalam skala internasional," tuturnya.

‎Guru besar UIN Syarif Hidayatullah itu mengaku menaruh harapan pada RS UIN Alauddin. Ia melihat, ada tren tentang pelibatan cara tradisional dalam penyelenggaraan rumah sakit modern.

‎"Karena terbukti, misalnya obat kimia yang kita beli di apotek banyak kelemahannya. Justru pengobatan tradisional yang sedang ditirik oleh dunia pengobatan saat ini. Karena itu saya mohon, RS ini bukan hanya untuk orang sakit. Tapi semua orang dalam konsep kesehatan Islam. Semua orang butuh RS. Orang sehat membutuhkan RS. Sebelum sakit kita harus kontrol," sambungnya.

‎Ia ingin rumah sakit ini memiliki ciri khas, seperti penggunaan metode pengobatan modern sekaligus metode tradisional.

‎"3500 tahun lampau, masyarakat kita itu tidak punya rumah sakit. Rumah yang jadi RS, karena mereka bersahabat dengan alam. Sesungguhnya alam berpartisipasi menyembihkan manusia sebagai khalifah tuhan. Inilah secara mendasar saya ingin sampaikan kepada UIN Alauddin," Menag mengakhiri.

‎Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman memberikan apresiasi besar atas beroperasinya RS UIN Alauddin Makassar.

‎"Apresiasi besar untuk Kemeterian Agama yang membangun RS untuk membantu kita di bidang kesehatan," katanya.

‎Apalagi, kata Andi Sudirman, lokasi strategis RS ini menjadi salah satu keunggulan. "(Lokasi RS) ini jantung pertemuan (pusat) di Kota Makassar," bebernya.

‎Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Hamdan Juhannis menegaskan, RS ini adalah legacy atau warisan terbesar yang diciptakan UIN Alauddin Makassar.

‎"Itu tercipta dari kerja keras. Perjuangan yang panjang sekali. Alhamdulillah di kepemimpinan ini kita bisa selesaikan," katanya.

‎Ia berkomitmen, pembenahan di berbagai sisi akan terus digalakkan. Mulai dari fasilitas, pelayanan, hingga pengajaran sebagai RSP akan terus ditingkatkan.

‎"Kita akan benahi terus. Kembangkan pelayanan. Berharap suatu saat pendapatan BLU (Badan Layanan Umum) RS lebih tinggi dari anggaran DIPA," tuturnya.

‎Soal kekhasan rumah sakit yang disinggung Menteri Agama, Prof Hamdan mengaku akan mengembangkan potensi tersebut.

‎"Apa yang menjadi kekhasan kita? Itu adalah perpaduan antara nilai spiritual dan nilai kedokteran. Itu yang jarang ditemukan di RS lain," tegasnya.

‎Akhirnya, ia pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam perencanaan, pengerjaan, hingga peresmian RSP UIN Alauddin.

‎"Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk beroperasinya RSP ini. Kita ingin bagaimana RS ini bukan sekedar beroperasi. Tapi top operasi," sambung dia.

Prof Hamdan mengklaim, RS ini adalah RS asli pertama yang dibangun oleh Kementerian Agama. Oleh karena itu, ke depan, terhadap kebijakan yang diterapkan Kementerian Agama, dapat melibatkan RS UIN Alauddin.

"Ke depan rumah sakit ini bisa dijadiakan pusat pelayanan keshatan haji dan umrah. Kita berhitung saja, berapa jumlah ASN Kemenag, jika itu berobat semua di sini, sudah cukup," kata Prof Hamdan, sembari mengakhiri.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru