Wali Kota Makassar Prihatin Kondisi Monumen Emmy Saelan yang Tak Terawat
Kamis, 07 Agu 2025 22:00
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin saat melakukan sidak di Monumen Emmy Saelan, Jl. Letjen Hertasning, Kecamatan Rappocini, Kamis (7/8/2025). Foto: Istimewa
MAKASSAR - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lokasi bersejarah di Kota Makassar.
Salah satu titik yang menjadi perhatian khusus adalah Monumen Maha Putra Emmy Saelan, yang terletak di Jalan Letjen Hertasning, Kecamatan Rappocini.
Kata Munafri, monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan tokoh pahlawan wanita asal Sulawesi Selatan, Emmy Saelan, dalam mengusir penjajah Belanda, kini tampak jauh dari kesan monumen bersejarah.
"Banyak bagian bangunan (tugu) monumen mengalami kerusakan, mulai dari keramik pecah, cat memudar, hingga pagar yang rendah dan tak layak. Bahkan, area sekitar monumen ditumbuhi tanaman liar," ujarnya.
Wali Kota yang akrab disapa Appi ini mengaku prihatin setelah melihat langsung kondisi monumen yang menurutnya sangat tidak terawat. Ia menyoroti lemahnya perhatian dari pihak kelurahan, kecamatan, dan Dinas teknis terkait.
"Saya ingin tahu, apakah ini aset milik Pemerintah Kota atau tidak. Kalau memang masuk dalam aset Pemkot, saya minta segera dialokasikan anggaran untuk perbaikan," tanya Appi, saat menijau Monumen tersebut.
Pada kesempatan ini, Munafri menegaskan agar perbaikan monumen dilakukan sebagai bagian dari merawat situs bersejarah di Kota Makassar.
"Dinas mana berkaitan dengan tempat bersejarah. Tolong harus rawat dan perbaiki, harus ada juga pos penjagaan, pagarnya diperbaiki dan ditinggikan. Ini simbol sejarah, jangan dibiarkan seperti ini," tegas Munafri di lokasi.
Ketua IKA FH Unhas ini juga menekankan pentingnya menjaga dan merawat tempat-tempat bersejarah, terlebih menjelang momen kemerdekaan nasional.
Appi menilai bahwa penghormatan terhadap pahlawan tidak cukup hanya dengan seremonial, tetapi juga melalui perawatan fisik simbol-simbol perjuangan. Ini bukan sekadar bangunan.
"Monumen ini adalah pengingat bagi kita semua tentang keberanian dan pengorbanan perempuan Sulsel dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa. Harus dijaga baik-baik, perawatan monumen. Jangan sampai kita lupa sejarah hanya karena lalai merawatnya," tambahnya.
Mantan CEO PSM Makassar itu juga meminta agar SKPD terkait, khususnya dinas yang menangani aset dan kebudayaan, segera menindaklanjuti dan melakukan perbaikan menyeluruh terhadap kondisi monumen.
"Jika Monumen Emmy Saelan belum tercatat sebagai aset Pemkot, maka perlu ada proses pencatatan dan perencanaan yang sistematis agar tidak terbengkalai," tegas Munafri.
Tidak hanya itu saja, Appi pun mendorong agar tempat-tempat bersejarah di Makassar bisa menjadi bagian dari edukasi publik dan pariwisata sejarah, dengan penataan yang layak serta fasilitas pendukung yang memadai.
"Kita ingin tempat-tempat seperti ini bisa dikunjungi pelajar, masyarakat umum, bahkan wisatawan. Tapi bagaimana mau kita ajak orang datang kalau kondisinya seperti ini? Mulai tahun ini harus ada perbaikan," pungkasnya.
Monumen Maha Putra Emmy Saelan dibangun untuk menghormati jasa Emmy Saelan, seorang pejuang wanita asal Sulsel yang gugur di medan perang dalam usia muda.
Namun saat ini, kemegahan sejarah yang seharusnya terpancar dari monumen tersebut justru tertutup oleh kondisi fisik yang kumuh. Tidak ada papan informasi yang layak, kawasan sekitar tidak tertata, dan fungsi monumen sebagai sarana edukasi sejarah nyaris hilang.
Inspeksi ini menjadi sinyal kuat bahwa Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin ingin menjadikan sejarah dan warisan perjuangan sebagai bagian dari identitas kota yang harus dijaga.
Wali Kota berharap sinergi antara sektoral Pemerintah Kota, Kecamatan, kelurahan, hingga masyarakat, bisa membangkitkan kembali nilai-nilai sejarah melalui perawatan dan pemanfaatan ruang-ruang bersejarah.
Kegiatan sidak ini dihadiri juga Kadis Lingkungan Hidup, Kadis Kebudayaan, perwakilan bagian BPKAD serta pihak Kecamatan Rappocini.
Salah satu titik yang menjadi perhatian khusus adalah Monumen Maha Putra Emmy Saelan, yang terletak di Jalan Letjen Hertasning, Kecamatan Rappocini.
Kata Munafri, monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan tokoh pahlawan wanita asal Sulawesi Selatan, Emmy Saelan, dalam mengusir penjajah Belanda, kini tampak jauh dari kesan monumen bersejarah.
"Banyak bagian bangunan (tugu) monumen mengalami kerusakan, mulai dari keramik pecah, cat memudar, hingga pagar yang rendah dan tak layak. Bahkan, area sekitar monumen ditumbuhi tanaman liar," ujarnya.
Wali Kota yang akrab disapa Appi ini mengaku prihatin setelah melihat langsung kondisi monumen yang menurutnya sangat tidak terawat. Ia menyoroti lemahnya perhatian dari pihak kelurahan, kecamatan, dan Dinas teknis terkait.
"Saya ingin tahu, apakah ini aset milik Pemerintah Kota atau tidak. Kalau memang masuk dalam aset Pemkot, saya minta segera dialokasikan anggaran untuk perbaikan," tanya Appi, saat menijau Monumen tersebut.
Pada kesempatan ini, Munafri menegaskan agar perbaikan monumen dilakukan sebagai bagian dari merawat situs bersejarah di Kota Makassar.
"Dinas mana berkaitan dengan tempat bersejarah. Tolong harus rawat dan perbaiki, harus ada juga pos penjagaan, pagarnya diperbaiki dan ditinggikan. Ini simbol sejarah, jangan dibiarkan seperti ini," tegas Munafri di lokasi.
Ketua IKA FH Unhas ini juga menekankan pentingnya menjaga dan merawat tempat-tempat bersejarah, terlebih menjelang momen kemerdekaan nasional.
Appi menilai bahwa penghormatan terhadap pahlawan tidak cukup hanya dengan seremonial, tetapi juga melalui perawatan fisik simbol-simbol perjuangan. Ini bukan sekadar bangunan.
"Monumen ini adalah pengingat bagi kita semua tentang keberanian dan pengorbanan perempuan Sulsel dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa. Harus dijaga baik-baik, perawatan monumen. Jangan sampai kita lupa sejarah hanya karena lalai merawatnya," tambahnya.
Mantan CEO PSM Makassar itu juga meminta agar SKPD terkait, khususnya dinas yang menangani aset dan kebudayaan, segera menindaklanjuti dan melakukan perbaikan menyeluruh terhadap kondisi monumen.
"Jika Monumen Emmy Saelan belum tercatat sebagai aset Pemkot, maka perlu ada proses pencatatan dan perencanaan yang sistematis agar tidak terbengkalai," tegas Munafri.
Tidak hanya itu saja, Appi pun mendorong agar tempat-tempat bersejarah di Makassar bisa menjadi bagian dari edukasi publik dan pariwisata sejarah, dengan penataan yang layak serta fasilitas pendukung yang memadai.
"Kita ingin tempat-tempat seperti ini bisa dikunjungi pelajar, masyarakat umum, bahkan wisatawan. Tapi bagaimana mau kita ajak orang datang kalau kondisinya seperti ini? Mulai tahun ini harus ada perbaikan," pungkasnya.
Monumen Maha Putra Emmy Saelan dibangun untuk menghormati jasa Emmy Saelan, seorang pejuang wanita asal Sulsel yang gugur di medan perang dalam usia muda.
Namun saat ini, kemegahan sejarah yang seharusnya terpancar dari monumen tersebut justru tertutup oleh kondisi fisik yang kumuh. Tidak ada papan informasi yang layak, kawasan sekitar tidak tertata, dan fungsi monumen sebagai sarana edukasi sejarah nyaris hilang.
Inspeksi ini menjadi sinyal kuat bahwa Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin ingin menjadikan sejarah dan warisan perjuangan sebagai bagian dari identitas kota yang harus dijaga.
Wali Kota berharap sinergi antara sektoral Pemerintah Kota, Kecamatan, kelurahan, hingga masyarakat, bisa membangkitkan kembali nilai-nilai sejarah melalui perawatan dan pemanfaatan ruang-ruang bersejarah.
Kegiatan sidak ini dihadiri juga Kadis Lingkungan Hidup, Kadis Kebudayaan, perwakilan bagian BPKAD serta pihak Kecamatan Rappocini.
(MAN)
Berita Terkait
Ekbis
Kontribusi Pajak Terbesar, GMTD Diganjar Penghargaan Pemkot Makassar
GMTD dinobatkan sebagai Pembayar Pajak Terbesar dan Wajib Pajak PBB-P2 yang Patuh dan Taat dalam ajang Tax Award 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Kota Makassar.
Sabtu, 20 Des 2025 16:02
Makassar City
Deretan Festival dan Agenda Pariwisata di CoE 2026 Pemkot Makassar
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar resmi meluncurkan 86 festival Calendar of Event (CoE) 2026, di Hotel Novotel, Jalan Chairil Anwar, Kelurahan Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang.
Sabtu, 20 Des 2025 12:54
Makassar City
Pemkot Makassar Launching Calendar of Event 2026, Bidik Lompatan Pariwisata
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar secara resmi melaunching program Calendar of Event 2026, di Hotel Novotel, Jalan Chairil Anwar No 28, Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang.
Jum'at, 19 Des 2025 17:46
Makassar City
Transformasi Perumda ke Perseroda Makassar Diyakini Perluas Ruang Gerak Bisnis
Pemkot Makassar memberikan perhatian serius terhadap optimalisasi peran Badan Usaha Milik Daerah sebagai salah satu instrumen strategis dalam memperkuat kemandirian fiskal daerah.
Kamis, 18 Des 2025 13:55
Makassar City
Larang Petasan dan Konvoi, Wali Kota Siapkan Zikir Bersama Malam Tahun Baru
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengambil langkah tegas dengan melarang penggunaan kembang petasan dan konvoi kendaraan demi menjaga keamanan dan ketertiban di pergantian malam tahun baru.
Kamis, 18 Des 2025 09:59
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Apresiasi Pelanggan, PLN Icon Plus Gelar Nobar di Makassar
2
TelkomGroup Pastikan Konektivitas Aman Selama Nataru 2025/2026
3
Diduga Cabuli Nenek 70 Tahun, Pria 61 Tahun di Jeneponto Ditangkap Polisi
4
Listrik Aceh Pulih Total, Seluruh Gardu Induk Kembali Beroperasi
5
Direksi dan Relawan PLN Kawal Pemulihan Layanan Publik di Aceh
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Apresiasi Pelanggan, PLN Icon Plus Gelar Nobar di Makassar
2
TelkomGroup Pastikan Konektivitas Aman Selama Nataru 2025/2026
3
Diduga Cabuli Nenek 70 Tahun, Pria 61 Tahun di Jeneponto Ditangkap Polisi
4
Listrik Aceh Pulih Total, Seluruh Gardu Induk Kembali Beroperasi
5
Direksi dan Relawan PLN Kawal Pemulihan Layanan Publik di Aceh