Operasi Pencarian KM Bintang Tamalate Resmi Ditutup, Lima Korban Masih Hilang
Rabu, 09 Okt 2024 19:55

Tim SAR gabungan telah mengakhiri operasi pencarian terhadap kelima korban dari tenggelamnya KM Bintang Tamalate yang hilang di perairan Takalar. Foto: Basarnas
MAKASSAR - Tim SAR gabungan telah mengakhiri operasi pencarian terhadap kelima korban dari tenggelamnya KM Bintang Tamalate yang hilang di perairan Takalar, Sulawesi Selatan pada Kamis, (03/10/2024) lalu.
Setelah melakukan pencarian selama tujuh secara intensif, tim SAR gabungan belum berhasil menemukan lima orang korban yang berada di atas kapal tersebut.
Kecelakaan ini bermula pada 2 Oktober 2024, ketika KM Bintang Tamalate berangkat dari Pulau Matalaan, Kabupaten Pangkep, dengan tujuan Galesong Utara, Kabupaten Takalar. Kapal tersebut membawa empat anak buah kapal (ABK) dan satu penumpang. Namun, pada 3 Oktober 2024, kapal tersebut tidak tiba di tujuan, dan pihak keluarga melaporkan kejadian ini kepada otoritas setempat.
Setelah dilakukan pencarian, kapal ditemukan tenggelam di perairan Takalar, sekitar 22 mil laut dari Pulau Tanah Keke, namun tanpa tanda-tanda keberadaan para awak kapal.
Operasi pencarian yang dimulai sejak laporan diterima, melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, BPBD, tim SAR dari beberapa universitas, serta nelayan setempat. Kapal KPP Orca 05 juga dikerahkan untuk membantu pencarian.
Area pencarian yang cukup luas dibagi menjadi tiga sektor dengan menggunakan tiga Search Rescue Unit (SRU), namun hingga hari ketujuh, upaya pencarian belum membuahkan hasil.
Pada hari ketujuh, pukul 17.00 Wita, operasi SAR resmi dihentikan setelah dilakukan evaluasi dan briefing bersama keluarga korban serta instansi terkait.
"Tim SAR gabungan bersama dengan keluarga korban telah bersepakat untuk menutup operasi sar kecelakaan kapal KM Bintang Tamalate karena sudah memasuki hari ketujuh, dan tidak ditemukannya keberadaan tanda-tanda korban," ujar Muhammad Arif Anwar, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar.
Arif menambahkan, meskipun operasi SAR dihentikan, apabila nanti ada penemuan korban maka operasi SAR dapat dibuka kembali dengan operasi pelaksanaan evakuasi.
"Pihak keluarga juga telah menandatangi kesepakatan untuk melakukan penandatanganan penghentian operasi SAR," tambah Arif.
Pihak Basarnas menyampaikan terima kasih atas partisipasi dan kerjasama dari berbagai pihak dalam operasi ini, termasuk tim SAR dari berbagai instansi, nelayan setempat, serta keluarga korban yang terus mendukung proses pencarian.
Operasi SAR ini telah melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas, BPBD, Marteam, SAR dari beberapa universitas, SAR Ojol, CORE, dan beberapa tim penyelamat lainnya. Semua unsur yang terlibat telah kembali ke kesatuan masing-masing setelah operasi resmi ditutup.
Berikut nama korban KM Bintang Tamalate yang hilang yaitu Dg Taba, Dg Pole, Dandy, Zul, serta satu orang yang belum teridentifikasi.
Setelah melakukan pencarian selama tujuh secara intensif, tim SAR gabungan belum berhasil menemukan lima orang korban yang berada di atas kapal tersebut.
Kecelakaan ini bermula pada 2 Oktober 2024, ketika KM Bintang Tamalate berangkat dari Pulau Matalaan, Kabupaten Pangkep, dengan tujuan Galesong Utara, Kabupaten Takalar. Kapal tersebut membawa empat anak buah kapal (ABK) dan satu penumpang. Namun, pada 3 Oktober 2024, kapal tersebut tidak tiba di tujuan, dan pihak keluarga melaporkan kejadian ini kepada otoritas setempat.
Setelah dilakukan pencarian, kapal ditemukan tenggelam di perairan Takalar, sekitar 22 mil laut dari Pulau Tanah Keke, namun tanpa tanda-tanda keberadaan para awak kapal.
Operasi pencarian yang dimulai sejak laporan diterima, melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, BPBD, tim SAR dari beberapa universitas, serta nelayan setempat. Kapal KPP Orca 05 juga dikerahkan untuk membantu pencarian.
Area pencarian yang cukup luas dibagi menjadi tiga sektor dengan menggunakan tiga Search Rescue Unit (SRU), namun hingga hari ketujuh, upaya pencarian belum membuahkan hasil.
Pada hari ketujuh, pukul 17.00 Wita, operasi SAR resmi dihentikan setelah dilakukan evaluasi dan briefing bersama keluarga korban serta instansi terkait.
"Tim SAR gabungan bersama dengan keluarga korban telah bersepakat untuk menutup operasi sar kecelakaan kapal KM Bintang Tamalate karena sudah memasuki hari ketujuh, dan tidak ditemukannya keberadaan tanda-tanda korban," ujar Muhammad Arif Anwar, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar.
Arif menambahkan, meskipun operasi SAR dihentikan, apabila nanti ada penemuan korban maka operasi SAR dapat dibuka kembali dengan operasi pelaksanaan evakuasi.
"Pihak keluarga juga telah menandatangi kesepakatan untuk melakukan penandatanganan penghentian operasi SAR," tambah Arif.
Pihak Basarnas menyampaikan terima kasih atas partisipasi dan kerjasama dari berbagai pihak dalam operasi ini, termasuk tim SAR dari berbagai instansi, nelayan setempat, serta keluarga korban yang terus mendukung proses pencarian.
Operasi SAR ini telah melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas, BPBD, Marteam, SAR dari beberapa universitas, SAR Ojol, CORE, dan beberapa tim penyelamat lainnya. Semua unsur yang terlibat telah kembali ke kesatuan masing-masing setelah operasi resmi ditutup.
Berikut nama korban KM Bintang Tamalate yang hilang yaitu Dg Taba, Dg Pole, Dandy, Zul, serta satu orang yang belum teridentifikasi.
(GUS)
Berita Terkait

News
Kalla Rescue Tingkatkan Kemampuan Penyelamatan di Hutan dan Gunung
Jungle rescue merupakan kompetensi wajib bagi potensi SAR, terlebih dengan kondisi geografis Sulawesi Selatan yang didominasi bentang alam hutan.
Sabtu, 16 Agu 2025 14:48

News
Ribuan Pendaki Padati Gunung Bawakaraeng Jelang HUT RI, Basarnas Siaga
Badan SAR Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar bersama Potensi SAR menggelar Siaga Merah Putih di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Sabtu, 16 Agu 2025 14:38

News
Warga Makassar Tenggelam di Sungai Saat Liburan, Ditemukan Tak Bernyawa
Korban tenggelam di Sungai Mangampa Desa Bonto Samba, Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Selasa (12/8/2025).
Selasa, 12 Agu 2025 16:05

News
Warga Makassar Tenggelam di Sungai Maros, Sudah Dua Hari Belum Ditemukan
Nasib nahas menimpa seorang pemuda yang yang merupakan warga Kecamatan Minasa Upa, Makassar. Dia tenggelam saat bermain air di Sungai Mangngampa, Kecamatan Tompobulu, Maros, Minggu (10/8/2025).
Senin, 11 Agu 2025 19:13

News
Hampir Sepekan Hilang, Nelayan Asal Takalar Ditemukan Mengapung Tak Bernyawa
Tim SAR Gabungan mengevakuasi jasad seorang nelayan bernama Sampara (55) yang sebelumnya dikabarkan hilang saat hendak melaut mencari ikan, pada Rabu (30/7/2025).
Senin, 04 Agu 2025 14:52
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Semarak Kemerdekaan HUT RI ke-80, Warga NTI Gelar Berbagai Lomba
2

Pertamina Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa di Dasar Laut Wakatobi
3

Kemerdekaan Adalah Misi Kenabian
4

Semarak Lomba Hari Kemerdekaan RI di SMP Telkom Makassar, Ini Daftar Juaranya
5

Tafsir Hitam: Karbala, Cannibal Corpse, Ammatoa Kajang
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Semarak Kemerdekaan HUT RI ke-80, Warga NTI Gelar Berbagai Lomba
2

Pertamina Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa di Dasar Laut Wakatobi
3

Kemerdekaan Adalah Misi Kenabian
4

Semarak Lomba Hari Kemerdekaan RI di SMP Telkom Makassar, Ini Daftar Juaranya
5

Tafsir Hitam: Karbala, Cannibal Corpse, Ammatoa Kajang