Fenomena Kunjungan Kandidat Cagub, Cawalkot hingga Cabub ke Sinode Gereja Toraja
Sabtu, 12 Okt 2024 11:23

Akademisi Dosen Universitas Kristen Indonesia, Dr. Kristian H. P. Lambe. Foto: Istimewa
TANA TORAJA - Dr. Kristian H. P. Lambe
Akademisi Dosen Universitas Kristen Indonesia
Sejauh ini, dua Calon Gubernur Sulsel, Cabup Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu, Luwu Timur, Cawalkot Makassar, Palopo dan yang lainnya silih berganti melakukan kunjungan ke Sinode Gereja Toraja.
Dalam perspektif sosiologi politik, bahwa kunjungan ini dapat memperkuat hubungan antara calon pemimpin dan komunitas gereja, menunjukkan kepedulian mereka terhadap umat dan nilai-nilai sosial.
Mendapatkan dukungan dari gereja dapat meningkatkan legitimasi dan popularitas calon di kalangan masyarakat, terutama di daerah dengan populasi pengikut gereja yang besar.
Harapan dari kunjungan ini juga dapat meningkatkan citra positif calon sebagai pemimpin yang religius dan peduli terhadap masalah sosial. Tentunya kunjungan ini berdampak positif dan negatif bagi gereja dan umatnya.
Dari sisi negatif, bahwa kunjungan ini dianggap sebagai bentuk politisasi agama, yang dapat menimbulkan skeptisisme di kalangan masyarakat. Terlalu mengandalkan dukungan dari gereja dapat membuat calon terlihat tidak independen dan lebih condong ke satu kelompok. Beresiko bagi kelompok masyarakat lain yang merasa diabaikan atau tidak terwakili.
Jadi, jika tidak ditangani dengan baik, maka kunjungan ini bisa berpotensi menimbulkan kontroversi dan protes dari masyarakat yang tidak setuju.
Dari sisi positif, bahwa kunjungan ini dapat memberikan kesempatan untuk membangun program sosial bersama gereja yang dapat menguntungkan masyarakat. Seperti program kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.
Sebagai fasilitator untuk menjadikan posisi tawar bagi penempatan potensi SDM kader gereja untuk menduduki jabatan-jabatan strategis dalam pemerintahan.
Alhasil, kunjungan calon gubernur, bupati, dan walikota ke Sinode Gereja Toraja dapat menjadi langkah strategi yang efektif untuk membangun hubungan dan mendapatkan dukungan.
Namun, perlu diingat bahwa peristiwa ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari persepsi negatif dan memastikan inklusivitas bagi semua kelompok dalam masyarakat.
Akademisi Dosen Universitas Kristen Indonesia
Sejauh ini, dua Calon Gubernur Sulsel, Cabup Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu, Luwu Timur, Cawalkot Makassar, Palopo dan yang lainnya silih berganti melakukan kunjungan ke Sinode Gereja Toraja.
Dalam perspektif sosiologi politik, bahwa kunjungan ini dapat memperkuat hubungan antara calon pemimpin dan komunitas gereja, menunjukkan kepedulian mereka terhadap umat dan nilai-nilai sosial.
Mendapatkan dukungan dari gereja dapat meningkatkan legitimasi dan popularitas calon di kalangan masyarakat, terutama di daerah dengan populasi pengikut gereja yang besar.
Harapan dari kunjungan ini juga dapat meningkatkan citra positif calon sebagai pemimpin yang religius dan peduli terhadap masalah sosial. Tentunya kunjungan ini berdampak positif dan negatif bagi gereja dan umatnya.
Dari sisi negatif, bahwa kunjungan ini dianggap sebagai bentuk politisasi agama, yang dapat menimbulkan skeptisisme di kalangan masyarakat. Terlalu mengandalkan dukungan dari gereja dapat membuat calon terlihat tidak independen dan lebih condong ke satu kelompok. Beresiko bagi kelompok masyarakat lain yang merasa diabaikan atau tidak terwakili.
Jadi, jika tidak ditangani dengan baik, maka kunjungan ini bisa berpotensi menimbulkan kontroversi dan protes dari masyarakat yang tidak setuju.
Dari sisi positif, bahwa kunjungan ini dapat memberikan kesempatan untuk membangun program sosial bersama gereja yang dapat menguntungkan masyarakat. Seperti program kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.
Sebagai fasilitator untuk menjadikan posisi tawar bagi penempatan potensi SDM kader gereja untuk menduduki jabatan-jabatan strategis dalam pemerintahan.
Alhasil, kunjungan calon gubernur, bupati, dan walikota ke Sinode Gereja Toraja dapat menjadi langkah strategi yang efektif untuk membangun hubungan dan mendapatkan dukungan.
Namun, perlu diingat bahwa peristiwa ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari persepsi negatif dan memastikan inklusivitas bagi semua kelompok dalam masyarakat.
(UMI)
Berita Terkait

News
Tafsir Hitam: Karbala, Cannibal Corpse, Ammatoa Kajang
Esai puitis tentang tafsir hitam: dari Karbala dan duka Asyura, kebisingan metal Cannibal Corpse, hingga kesunyian Ammatoa Kajang di Sulawesi
Minggu, 17 Agu 2025 18:44

News
Kemerdekaan Adalah Misi Kenabian
Abdillah Mustari, selaku Dosen di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar menyajikan opini mengenai kemerdekaan adalah misi kenabian.
Minggu, 17 Agu 2025 17:34

News
In Memoriam Azwar Hasan, Akademisi Yang Tidak Biasa
Dosen Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar, Syarifuddin Jurdi menulis catatan singkat untuk mengenang almarhum Aswar Hasan.
Jum'at, 15 Agu 2025 17:23

News
Silfester Matutina dan (RUU) KUHAP Kita
Di awal tulisan ini, sengaja saya mengutip konten dari hasil orasi Silfester Matutina pada 15 Mei 2017 di depan Gedung Baharkam Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Selasa, 12 Agu 2025 14:57

News
Korupsi, Amnesti, dan Abolisi
Pertanyaan yang selanjutnya menyisakan ketidaktuntasan dari pelaksanaan “hak proregatif” Presiden tersebut, mengapa Tom Lembong diberikan abolisi, sementara Hasto diberikan amnesti?
Senin, 04 Agu 2025 19:16
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

3 Dekade Paskibra Smansa Makassar: Ajang Silaturahmi & Kenang Nostalgia
2

Anggota DPRD Sulsel Musakkar Ajak Istri Rayakan HUT RI di Puncak Bawakaraeng
3

Listrik Andal PLN Sukses Kawal Peringatan HUT ke-80 RI
4

Ratusan Tahanan Rutan Pangkep Dapat Remisi HUT RI, 3 Bebas Bersyarat
5

Upacara & Lomba Rakyat Meriahkan HUT ke-80 RI di Pertamina Patra Niaga Sulawesi
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

3 Dekade Paskibra Smansa Makassar: Ajang Silaturahmi & Kenang Nostalgia
2

Anggota DPRD Sulsel Musakkar Ajak Istri Rayakan HUT RI di Puncak Bawakaraeng
3

Listrik Andal PLN Sukses Kawal Peringatan HUT ke-80 RI
4

Ratusan Tahanan Rutan Pangkep Dapat Remisi HUT RI, 3 Bebas Bersyarat
5

Upacara & Lomba Rakyat Meriahkan HUT ke-80 RI di Pertamina Patra Niaga Sulawesi