Prof Madjah Bahas Kepemimpinan Kontemporer Perempuan
Minggu, 17 Nov 2024 16:49

Suasanan diskusi pada acara "Ngobras" atau Ngobrol Keummatan dan Kebangsaan Al-Markaz yang mengangkat tema kepemimpinan kontenporer perempuan, Minggu, (17/11/2024). Foto: Istimewa
MAKASSAR - Mantan Rektor Universitas Islam Negeri Makassar (UIM) Prof Majdah M Zain, menjadi pembicara dalam acara "Ngobras" atau Ngobrol Keummatan dan Kebangsaan Al-Markaz yang mengangkat tema kepemimpinan kontemporer perempuan.
Acara ini yang berlangsung di Halaman Masjid Al-Markaz Al-Islami ini digelar usai salat Subuh, Minggu, (17/11/2024). Dalam diskusi tersebut sejumlah tokoh hadir seperti Rektor UIM Prof Muammar Bakry, kemudian juga ada mantan Komisioner Informasi Provinsi Sulsel Pahir Halim.
Prof Madjah memaparkan peran perempuan dalam kepemimpinan saat ini sudah sangat terlihat. Meski demikian, masih banyak kontroversi yang terjadi terkait dengan hal itu.
"Kalau saya sebenarnya, dalam hal segi kepemimpinan itu laki-laki dan perempuan itu punya kualitas sama. Karena dalam memimpin itu harus ada seninya," kata dia.
Dirinya memaparkan, bahwa selama ini banyak yang beranggapan jika perempuan itu yang memimpin maka akan melampaui kaum laki-laki. Namun dirinya menegaskan, bahwa hal tersebut bukanlah menjadi alasan utama sehingga perempuan dibatasi.
"Pada prinsipnya kita tidak bisa membedakan kepemimpinan perempuan dan laki-laki. Karena laki-laki juga harus lembut saat menghadapi hal-hal yang lembut. Termasuk perempuan juga harus tegas di beberapa moment," jelasnya.
Meski demikian, Prof Madjah yang saat ini menjadi Staff Khusus di Kementerian Pemberdayaan Perempuan mengatakan, bahwa dalam kepemimpinan seseorang itu harus punya kecerdasan spritual dan intelektual.
"Termasuk bagaimana pendidikan agama. Kalau pemimpin saat ini, harus mengasah leadership spritual. Agar bisa menghadapi tanggungjawab yang diemban dengan baik," katanya.
Pada diskusi tersebut, Prof Muammar Bakry turut memberikan pendapatnya terkait dengan kepemimpinan perempuan dalam dunia islam. Dia mengaku, banyak yang menggunakan ayat terkait laki-laki adalah pemimpin perempuan untuk membatasi perempuan.
"Namun banyak yang lupa, bahwa ayat itu sebenarnya untuk dalam rumah tangga. Sehingga ketika sudah berada di dalam kepemimpinan publik, perempuan juga bisa menjadi pemimpin," katanya.
Meski demikian, Prof Muammar yang juga alumni Mesir ini mengatakan tanggung jawab perempuan memang paling utama dalam keluarga, namun perannya tidak bisa dilepaskan begitu saja. "Di dalam rumah tangga itu peran suami juga harus ada," jelasnya.
Acara ini yang berlangsung di Halaman Masjid Al-Markaz Al-Islami ini digelar usai salat Subuh, Minggu, (17/11/2024). Dalam diskusi tersebut sejumlah tokoh hadir seperti Rektor UIM Prof Muammar Bakry, kemudian juga ada mantan Komisioner Informasi Provinsi Sulsel Pahir Halim.
Prof Madjah memaparkan peran perempuan dalam kepemimpinan saat ini sudah sangat terlihat. Meski demikian, masih banyak kontroversi yang terjadi terkait dengan hal itu.
"Kalau saya sebenarnya, dalam hal segi kepemimpinan itu laki-laki dan perempuan itu punya kualitas sama. Karena dalam memimpin itu harus ada seninya," kata dia.
Dirinya memaparkan, bahwa selama ini banyak yang beranggapan jika perempuan itu yang memimpin maka akan melampaui kaum laki-laki. Namun dirinya menegaskan, bahwa hal tersebut bukanlah menjadi alasan utama sehingga perempuan dibatasi.
"Pada prinsipnya kita tidak bisa membedakan kepemimpinan perempuan dan laki-laki. Karena laki-laki juga harus lembut saat menghadapi hal-hal yang lembut. Termasuk perempuan juga harus tegas di beberapa moment," jelasnya.
Meski demikian, Prof Madjah yang saat ini menjadi Staff Khusus di Kementerian Pemberdayaan Perempuan mengatakan, bahwa dalam kepemimpinan seseorang itu harus punya kecerdasan spritual dan intelektual.
"Termasuk bagaimana pendidikan agama. Kalau pemimpin saat ini, harus mengasah leadership spritual. Agar bisa menghadapi tanggungjawab yang diemban dengan baik," katanya.
Pada diskusi tersebut, Prof Muammar Bakry turut memberikan pendapatnya terkait dengan kepemimpinan perempuan dalam dunia islam. Dia mengaku, banyak yang menggunakan ayat terkait laki-laki adalah pemimpin perempuan untuk membatasi perempuan.
"Namun banyak yang lupa, bahwa ayat itu sebenarnya untuk dalam rumah tangga. Sehingga ketika sudah berada di dalam kepemimpinan publik, perempuan juga bisa menjadi pemimpin," katanya.
Meski demikian, Prof Muammar yang juga alumni Mesir ini mengatakan tanggung jawab perempuan memang paling utama dalam keluarga, namun perannya tidak bisa dilepaskan begitu saja. "Di dalam rumah tangga itu peran suami juga harus ada," jelasnya.
(GUS)
Berita Terkait

News
Perempuan Berdaya di Era Digital lewat Kolaborasi Telkom dan PIW
Telkom Regional 5 melalui program Just on Indibiz Insight berkolaborasi dengan komunitas Penuh Insight Women (PIW) dalam penyelenggaraan Women Content Creator Bootcamp (WCCB) pada 9–10 Agustus 2025.
Selasa, 12 Agu 2025 15:16

News
Program SheInspire Latih 500 Warga Binaan di 10 Lapas Perempuan
Penutupan ini menandai selesainya pelaksanaan program pelatihan intensif yang menjangkau 10 Lapas perempuan di berbagai wilayah Indonesia, dengan jumlah peserta mencapai 500 warga binaan.
Sabtu, 26 Jul 2025 22:14

Ekbis
Pertamina Dukung UMKM Perempuan Olah Bandeng Presto untuk Ekonomi Keluarga
Di Kelurahan Watang Bacukiki, Kota Parepare, sekelompok perempuan menjadikan dapur sebagai pusat inovasi pangan dan jalan menuju kemandirian ekonomi keluarga.
Kamis, 24 Jul 2025 19:43

News
SheHacks 2025: Mendorong Perempuan Indonesia Jadi Motor Transformasi Digital
Sejak diluncurkan pada 25 April 2025, SheHacks 2025 dari Indosat terus berjalan sebagai inisiatif transformasional untuk memperkuat peran perempuan Indonesia.
Kamis, 26 Jun 2025 10:13

News
70 Ribu Mahasiswi Ikut Female Future Leader, 100 Lulus Jadi Agen Perubahan Digital
PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) melalui inisiatif Sisternet sukses menyelenggarakan program intensif Female Future Leader (FFL) batch 1.
Selasa, 24 Jun 2025 17:10
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Identitas 10 Pelaku Pembakaran Gedung DPRD di Makassar, Ada Buruh hingga Pelajar
2

Polda Sulsel Akhirnya Tangkap 10 Pelaku Pembakaran Gedung DPRD
3

Rancangan APBD Perubahan 2025 Makassar: Target PAD Turun, Belanja Direm
4

Eks Mantri Bank BUMN di Bulukumba Tersangka Kasus Kredit Fiktif Rp3 M Lebih
5

Bukan Massa Tandingan, Masyarakat Pemerhati Adat Budaya Gowa Hadir Kawal Aksi Damai
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Identitas 10 Pelaku Pembakaran Gedung DPRD di Makassar, Ada Buruh hingga Pelajar
2

Polda Sulsel Akhirnya Tangkap 10 Pelaku Pembakaran Gedung DPRD
3

Rancangan APBD Perubahan 2025 Makassar: Target PAD Turun, Belanja Direm
4

Eks Mantri Bank BUMN di Bulukumba Tersangka Kasus Kredit Fiktif Rp3 M Lebih
5

Bukan Massa Tandingan, Masyarakat Pemerhati Adat Budaya Gowa Hadir Kawal Aksi Damai