Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
Jum'at, 10 Jan 2025 10:05
Anggota Komisi VI DPR RI Asep Wahyuwijaya mendukung rasionalisasi BUMN. Foto: DPR RI. Foto: DPR RI
JAKARTA - Rencana rasionalisasi atau perampingan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Teramsuk diharapkan bisa membangun iklim bisnis yang lebih produktif.
Diketahui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah satu upaya rasionalisasi yang dilakukan ialah dengan menggabungkan sejumlah BUMN melalui upaya merger, hingga nantinya yang tersisa hanya tersisa sekitar 30 perusahaan saja. Perampingan ini, jelasnya, akan dilakukan secara bertahap pada tahun 2025.
Anggota Komisi VI DPR RI Asep Wahyuwijaya mendukung rasionalisasi BUMN. Sebab, berdasarkan informasi yang ia terima, terjadi pemborosan atas keuangan korporasi di BUMN yang kerap dilakukan oleh perusahaan bahkan turunan dari perusahaan BUMN.
“Mengguritanya lini usaha BUMN akan mempersempit daya saing usaha milik swasta. Potensi keuntungan negara pun hilang karena digunakan sebagai capex dan opex bagi bidang-bidang usaha yang didirikannya, yang hal ini tentu menjadi tindakan pemborosan,"kata dia.
Bahkan, melembaganya tradisi moral hazard yang akan berdampak pada fraud di kalangan aparatur BUMN karena mereka berbisnis ini terbiasa difasilitasi oleh uang negara bukan karena perencanaan bisnisnya yang patut dan layak,” tutur Asep.
Bila perlu, ungkapnya, perampingan ini harus menyentuh hingga ke anak perusahaan plat merah supaya iklim bisnis yang tercipta menjadi semakin produktif, efisien, sekaligus meningkatkan jumlah aset.
“Saya sepakat merger dilakukan namun upaya rasionalisasi BUMN harus juga menyentuh hingga ke anak cucunya usahanya juga agar bisnisnya semakin produktif, pendapatan negara semakin meningkat dan pemborosan serta perilaku fraud yang merugikan keuangan negara dan badan usaha milik swasta pun bisa diredusir,” jelasnya.
Politisi Fraksi NasDem itu pun menjelaskan penggabungan usaha (merger) BUMN merupakan sesuatu yang lazim di dalam dunia usaha. Harapannya, langkah ini diambil agar usaha milik swasta bisa mengakses pekerjaan secara merata di perusahaan pelat merah.
Diketahui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah satu upaya rasionalisasi yang dilakukan ialah dengan menggabungkan sejumlah BUMN melalui upaya merger, hingga nantinya yang tersisa hanya tersisa sekitar 30 perusahaan saja. Perampingan ini, jelasnya, akan dilakukan secara bertahap pada tahun 2025.
Anggota Komisi VI DPR RI Asep Wahyuwijaya mendukung rasionalisasi BUMN. Sebab, berdasarkan informasi yang ia terima, terjadi pemborosan atas keuangan korporasi di BUMN yang kerap dilakukan oleh perusahaan bahkan turunan dari perusahaan BUMN.
“Mengguritanya lini usaha BUMN akan mempersempit daya saing usaha milik swasta. Potensi keuntungan negara pun hilang karena digunakan sebagai capex dan opex bagi bidang-bidang usaha yang didirikannya, yang hal ini tentu menjadi tindakan pemborosan,"kata dia.
Bahkan, melembaganya tradisi moral hazard yang akan berdampak pada fraud di kalangan aparatur BUMN karena mereka berbisnis ini terbiasa difasilitasi oleh uang negara bukan karena perencanaan bisnisnya yang patut dan layak,” tutur Asep.
Bila perlu, ungkapnya, perampingan ini harus menyentuh hingga ke anak perusahaan plat merah supaya iklim bisnis yang tercipta menjadi semakin produktif, efisien, sekaligus meningkatkan jumlah aset.
“Saya sepakat merger dilakukan namun upaya rasionalisasi BUMN harus juga menyentuh hingga ke anak cucunya usahanya juga agar bisnisnya semakin produktif, pendapatan negara semakin meningkat dan pemborosan serta perilaku fraud yang merugikan keuangan negara dan badan usaha milik swasta pun bisa diredusir,” jelasnya.
Politisi Fraksi NasDem itu pun menjelaskan penggabungan usaha (merger) BUMN merupakan sesuatu yang lazim di dalam dunia usaha. Harapannya, langkah ini diambil agar usaha milik swasta bisa mengakses pekerjaan secara merata di perusahaan pelat merah.
(GUS)
Berita Terkait
News
Pemerintah Harus Antisipasi Wabah PMK Meluas ke Sejumlah Wilayah
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mulai menyerang ternak di berbagai wilayah di Indonesia, harus segera diantisipasi pemerintah, agar tidak meluas hingga sejumlah daerah lainnya.
Jum'at, 10 Jan 2025 08:50
News
Biaya Haji Tahun 2025 Ditetapkan, Per Jemaah Bayar Rp55,4 Juta
Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, telah bersepakat menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2025.
Senin, 06 Jan 2025 19:38
Sulsel
Anggota DPR RI Meity Rahmatia Siap Dukung Uji Nurdin untuk Kemajuan Bantaeng
Anggota DPR RI, Meity Rahmatia siap memberikan dukungan kepada pasangan bupati dan wakil bupati pemenang M. Fathul Fauzy Nurdin - H. Sahabuddin (UJI-SAH).
Sabtu, 28 Des 2024 20:36
News
Wamen BUMN Apresiasi Kesiapan Listrik PLN Menyambut Natal dan Tahun Baru
Wakil Menteri BUMN, Aminuddin Ma’ruf, memastikan sistem kelistrikan nasional siap dan andal untuk mendukung perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Rabu, 25 Des 2024 19:50
News
Wakil Menteri BUMN Cek Kesiapan SPKLU PLN untuk Layanan Nataru
PLN yang meningkatkan kapasitas SPKLU di jalur Trans Jawa dan Sumatra hingga 8 kali lipat dibandingkan tahun lalu, dari 64 unit menjadi 500 unit.
Rabu, 25 Des 2024 16:26
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Appi, Erwin dan Tim Transisi Studi Banding Pendidikan Vokasi di Filipina
2
Kunjungi UMI, Divisi Pelayanan Hukum Bahas Kunjungan Menteri Hukum dan Kerjasama KI
3
Pelindo Dukung Pariwisata Sulsel dengan Layanan & Fasilitas Internasional
4
PLN Rampungkan PLTMG Luwuk 40 MW, Listrik Sulteng Lebih Andal
5
Seleksi PPPK Berpolemik, Komisi I DPRD Bantaeng Bakal Panggil Kepala BKPSDM
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Appi, Erwin dan Tim Transisi Studi Banding Pendidikan Vokasi di Filipina
2
Kunjungi UMI, Divisi Pelayanan Hukum Bahas Kunjungan Menteri Hukum dan Kerjasama KI
3
Pelindo Dukung Pariwisata Sulsel dengan Layanan & Fasilitas Internasional
4
PLN Rampungkan PLTMG Luwuk 40 MW, Listrik Sulteng Lebih Andal
5
Seleksi PPPK Berpolemik, Komisi I DPRD Bantaeng Bakal Panggil Kepala BKPSDM