Dokter Sebut Luka Bakar Dua Bocah Korban Kekerasaan oleh Orang Tuanya Capai 58 Persen
Jum'at, 07 Feb 2025 20:24

Dokter Spesialis Bedah, dr Elvis Jeferson mendampingi Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto melihat kondisi korban. Foto: Abdul Majid
MAKASSAR - Kondisi dua bocah yang disekap dan disiksa oleh orang tuanya di dalam sebuah wisma di wilayah Kecamatan Wajo, Kota Makassar, sangat memperihatinkan. Luka bakar disekujur tubuhnya mencapai 58 persen banyaknya.
Hal itu diungkapkan Dokter Spesialis Bedah, dr Elvis Jeferson yang menangani kedua korban sejak dibawa personel Polres Pelabuhan Makassar untuk dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara pada Jumat (07/02/2025) dini hari.
Elvis menyebut, luka bakar korban merupakan akibat siraman air panas yang diduga telah beberapakali dilakukan oleh terduga pelaku kedua orang tuanya.
"Kita periksa memang untuk anak pertama ada luka bakar di perut dan di paha terus yang anak kedua luka bakarnya lebih banyak karena luka bakarnya sekitar 58 persen anak kedua, kalau anak pertama sekitar 5 persen," kata Elvis usai mendampingi Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto melihat kondisi korban.
Meski alami luka bakar yang sangat parah, Elvis mengatakan, pihaknya saat ini akan memfokuskan perawatan gizi kedua korban. Hal itu dikarenakan kedua korban benar-benar kekurangan asupan.
"Karena kondisinya yang kurang gizi sekali, kemungkinan semingguan tidak makan jadi itu butuh waktu, kita belum bisa pastikan berapa lama (dirawat) nanti sementara kami kerja sama juga dengan dokter anak dan dokter gizi," beber dia.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres didampingi istrinya Ny. Ruthi Restu datang langsung melihat kondisi dua bocah berinial IS (8) dan SF (9) yang sedang dalam penanganan tim dokter di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, pada Jumat (07/02/2025).
"Kondisi dari dua korban tadi dalam sudah mulai membaik karena memang sebelumnya kondisi berdasarkan assessment dari pihak kesehatan, dokter tadi menyampaikan boleh dibilang masih ada di tahap kurang gizi karena memang kondisinya sangat kurus sekali," ujar Restu.
Restu menyebut, kondisi pasien saat ditemukan dalam keadaan disekap penuh dengan beberapa luka. Termasuk diantaranya luka bakar diduga akibat siraman air panas.
"Ada banyak lukanya, mulai dari luka melepuh atau luka bakar yang indikasinya adalah disiram air panas dan keterangan dari beberapa saksi juga menguatkan bahwa yang bersangkutan, dua anak ini, terkena siraman air panas," ucapnya.
"Kemudian ada juga ditemukan luka di lehernya yang setelah dilaksanakan visum oleh dokter, kemungkinan dari benda tumpul dan di TKP juga sebelumnya sudah ditemukan ada rantai dengan gembok yang memang digunakan untuk mengikat anak tersebut," terang Restu.
Terkait kondisi korban, perwira menengah polri dua melati di pundaknya ini menegaskan, memang keduanya sangat mengkhawatirkan. Sebab dari hasil pemeriksaan, dua bocah itu sudah disekap selama kurang lebih satu minggu, bahkan dikurung dan dirantai di dalam WC sebuah Wisma yang menjadi tempat kejadian perkara.
"(Disekap) terakhir itu tanggal 31 Januari dalam keadaan disekap dan ditaruh dalam WC per tanggal 3 Februari dalam keadaan dirantai dan memang ada mengalami beberapa kekerasan fisik dari orang yang ada di rumahnya," tegasnya.
Kapolres membeberkan, awal mula kasus kekerasaan terhadap anak ini terungkap, yakni pada Kamis (06/02/2025) malam. Personel Polres Pelabuhan Makassar saat itu menerima informasi adanya penyekapan dua orang anak yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Penyekapan tersebut dilakukan di sebuah Wisma yang berada di wilayah Kecamatan Wajo, Kota Makassar. Wisma yang dimaksud, menyerupai kos-kosan.
Hal itu diungkapkan Dokter Spesialis Bedah, dr Elvis Jeferson yang menangani kedua korban sejak dibawa personel Polres Pelabuhan Makassar untuk dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara pada Jumat (07/02/2025) dini hari.
Elvis menyebut, luka bakar korban merupakan akibat siraman air panas yang diduga telah beberapakali dilakukan oleh terduga pelaku kedua orang tuanya.
"Kita periksa memang untuk anak pertama ada luka bakar di perut dan di paha terus yang anak kedua luka bakarnya lebih banyak karena luka bakarnya sekitar 58 persen anak kedua, kalau anak pertama sekitar 5 persen," kata Elvis usai mendampingi Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto melihat kondisi korban.
Meski alami luka bakar yang sangat parah, Elvis mengatakan, pihaknya saat ini akan memfokuskan perawatan gizi kedua korban. Hal itu dikarenakan kedua korban benar-benar kekurangan asupan.
"Karena kondisinya yang kurang gizi sekali, kemungkinan semingguan tidak makan jadi itu butuh waktu, kita belum bisa pastikan berapa lama (dirawat) nanti sementara kami kerja sama juga dengan dokter anak dan dokter gizi," beber dia.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres didampingi istrinya Ny. Ruthi Restu datang langsung melihat kondisi dua bocah berinial IS (8) dan SF (9) yang sedang dalam penanganan tim dokter di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, pada Jumat (07/02/2025).
"Kondisi dari dua korban tadi dalam sudah mulai membaik karena memang sebelumnya kondisi berdasarkan assessment dari pihak kesehatan, dokter tadi menyampaikan boleh dibilang masih ada di tahap kurang gizi karena memang kondisinya sangat kurus sekali," ujar Restu.
Restu menyebut, kondisi pasien saat ditemukan dalam keadaan disekap penuh dengan beberapa luka. Termasuk diantaranya luka bakar diduga akibat siraman air panas.
"Ada banyak lukanya, mulai dari luka melepuh atau luka bakar yang indikasinya adalah disiram air panas dan keterangan dari beberapa saksi juga menguatkan bahwa yang bersangkutan, dua anak ini, terkena siraman air panas," ucapnya.
"Kemudian ada juga ditemukan luka di lehernya yang setelah dilaksanakan visum oleh dokter, kemungkinan dari benda tumpul dan di TKP juga sebelumnya sudah ditemukan ada rantai dengan gembok yang memang digunakan untuk mengikat anak tersebut," terang Restu.
Terkait kondisi korban, perwira menengah polri dua melati di pundaknya ini menegaskan, memang keduanya sangat mengkhawatirkan. Sebab dari hasil pemeriksaan, dua bocah itu sudah disekap selama kurang lebih satu minggu, bahkan dikurung dan dirantai di dalam WC sebuah Wisma yang menjadi tempat kejadian perkara.
"(Disekap) terakhir itu tanggal 31 Januari dalam keadaan disekap dan ditaruh dalam WC per tanggal 3 Februari dalam keadaan dirantai dan memang ada mengalami beberapa kekerasan fisik dari orang yang ada di rumahnya," tegasnya.
Kapolres membeberkan, awal mula kasus kekerasaan terhadap anak ini terungkap, yakni pada Kamis (06/02/2025) malam. Personel Polres Pelabuhan Makassar saat itu menerima informasi adanya penyekapan dua orang anak yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Penyekapan tersebut dilakukan di sebuah Wisma yang berada di wilayah Kecamatan Wajo, Kota Makassar. Wisma yang dimaksud, menyerupai kos-kosan.
(GUS)
Berita Terkait

News
Kapolres Pelabuhan Makassar Resmikan Polsubsektor Sangkarrang
Pelayanan Polri di wilayah kepulauan kini makin dekat usai Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto, meresmikan kantor Polsubsektor Kecamatan Kepulauan Sangkarrang
Rabu, 09 Apr 2025 07:10

News
Polisi Tangkap Pemalak Pemudik di Pelabuhan Makassar
Polisi berhasil meringkus pelaku yang memalak seorang pemudik di area Pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar, Senin (07/04/2025) kemarin.
Selasa, 08 Apr 2025 15:41

News
Polisi Cegah Tarif Parkir Liar di Area Pusat Perbelanjaan Jelang Hari Raya
Fenomena juru parkir (jukir) yang memberlakukan tarif parkir liar atau melebihi batas yang ditetapkan, selalu resahkan warga Makassar. Terlebih saat menjelang momentum Hari Raya Idul Fitri seperti sekarang.
Selasa, 18 Mar 2025 22:35

News
Kapolres dan Bahayangkari Pelabuhan Makassar Bagi Takjil Jelang Buka Puasa
Bulan suci Ramadan menjadi momentum terbaik untuk berbagi kebaikan. Begitulah yang dilakukan Kapolres dan Bhayangkari Pelabuhan Makassar.
Jum'at, 14 Mar 2025 17:58

News
Polisi Amankan Tiga Pelaku Pembusuran Anggota Polres Pelabuhan
Satreskrim Polrestabes Makassar mengamankan tiga anggota geng motor yang diduga merupakan pelaku pembusuran personel Polres Pelabuhan berinisial Bripda MR (21).
Rabu, 05 Mar 2025 17:38
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ketua Baru DPW ALFI Sulselbar Dituntut Adaptif Hadapi Tantangan Industri Logistik
2

XLSMART Resmi Hadir, CEO Rajeev Sethi: Lompatan Besar Ekosistem Digital Indonesia
3

Iwapi Wajo Tanam Pohon di Kawasan Wisata Rumah Adat Attakkae
4

125 Notaris Baru Resmi Dilantik Kakanwil Kemenkum Sulsel
5

Hotel Melia Makassar Hadirkan All You Can Eat dengan Tema 'Makkarasa'
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ketua Baru DPW ALFI Sulselbar Dituntut Adaptif Hadapi Tantangan Industri Logistik
2

XLSMART Resmi Hadir, CEO Rajeev Sethi: Lompatan Besar Ekosistem Digital Indonesia
3

Iwapi Wajo Tanam Pohon di Kawasan Wisata Rumah Adat Attakkae
4

125 Notaris Baru Resmi Dilantik Kakanwil Kemenkum Sulsel
5

Hotel Melia Makassar Hadirkan All You Can Eat dengan Tema 'Makkarasa'