Karantina Sulsel Perketat Pengawasan Menjelang Lebaran Lewat Operasi Patuh
Kamis, 27 Mar 2025 15:39

Karantina Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan operasi patuh menjelang lebaran dengan melibatkan berbagai instansi terkait di Pelabuhan Utama Makassar pada Kamis (27/03). Foto/Istimewa
MAKASSAR - Menjelang Idulfitri 1 Syawal 1446 H, Karantina Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan operasi patuh dengan melibatkan berbagai instansi terkait di Pelabuhan Utama Makassar pada Kamis (27/03). Operasi ini bertujuan untuk memperketat pengawasan karantina dalam menghadapi lonjakan pemudik menjelang lebaran.
Dalam operasi ini, petugas karantina memeriksa barang bawaan penumpang yang datang menggunakan KM Sinabung dari Baubau.
Kepala Karantina Sulsel, Sitti Chadidjah, mengungkapkan bahwa peningkatan arus barang menjelang lebaran berpotensi meningkatkan risiko penyebaran Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK), serta Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).
"Selain itu, pengawasan juga mencakup keamanan pangan, mutu pangan, pakan, produk rekayasa genetik, sumber daya genetik, agen hayati, serta tumbuhan dan satwa langka," kata Sitti Chadidjah.
Direktur Tindakan Karantina Tumbuhan Badan Karantina Indonesia, Abdul Rahman, yang juga hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan terima kasih kepada instansi terkait yang terlibat. Ia berharap Operasi Patuh dapat berjalan lancar dan aman.
"Tentunya, arus mudik Lebaran tahun ini akan mengalami lonjakan penumpang. Operasi Patuh juga telah dilaksanakan oleh Badan Karantina Indonesia di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam melaporkan barang bawaan berupa hewan, ikan, dan tumbuhan," ujar Abdul Rahman.
Selain pemeriksaan barang bawaan penumpang, Karantina Sulsel juga melakukan sosialisasi tentang pentingnya pelaporan karantina terhadap komoditas yang dilalulintaskan.
Menurut data manifest, terdapat 963 penumpang yang turun di Pelabuhan Utama Makassar menggunakan KM Sinabung. Operasi Patuh kali ini melibatkan instansi terkait seperti Polisi Militer Angkatan Laut, PT. Pelindo Regional IV Cabang Makassar, Polsek Soekarno Hatta Makassar, Polres Pelabuhan Makassar, serta Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Makassar.
Dalam operasi ini, petugas karantina memeriksa barang bawaan penumpang yang datang menggunakan KM Sinabung dari Baubau.
Kepala Karantina Sulsel, Sitti Chadidjah, mengungkapkan bahwa peningkatan arus barang menjelang lebaran berpotensi meningkatkan risiko penyebaran Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK), serta Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).
"Selain itu, pengawasan juga mencakup keamanan pangan, mutu pangan, pakan, produk rekayasa genetik, sumber daya genetik, agen hayati, serta tumbuhan dan satwa langka," kata Sitti Chadidjah.
Direktur Tindakan Karantina Tumbuhan Badan Karantina Indonesia, Abdul Rahman, yang juga hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan terima kasih kepada instansi terkait yang terlibat. Ia berharap Operasi Patuh dapat berjalan lancar dan aman.
"Tentunya, arus mudik Lebaran tahun ini akan mengalami lonjakan penumpang. Operasi Patuh juga telah dilaksanakan oleh Badan Karantina Indonesia di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam melaporkan barang bawaan berupa hewan, ikan, dan tumbuhan," ujar Abdul Rahman.
Selain pemeriksaan barang bawaan penumpang, Karantina Sulsel juga melakukan sosialisasi tentang pentingnya pelaporan karantina terhadap komoditas yang dilalulintaskan.
Menurut data manifest, terdapat 963 penumpang yang turun di Pelabuhan Utama Makassar menggunakan KM Sinabung. Operasi Patuh kali ini melibatkan instansi terkait seperti Polisi Militer Angkatan Laut, PT. Pelindo Regional IV Cabang Makassar, Polsek Soekarno Hatta Makassar, Polres Pelabuhan Makassar, serta Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Makassar.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
Barantin & DPR RI Pastikan Mutu Ekspor Perikanan dan Stok Beras Aman
Kehadiran Kepala Barantin mencerminkan sinergi antarinstansi dalam menjaga keamanan, mutu, dan keberlanjutan pasokan pangan, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
Kamis, 14 Agu 2025 12:23

News
Kunker ke BPSPL Makassar, Barantin & DPR RI Sinergi Dukung Pengelolaan Laut Berkelanjutan
Barantin melalui Deputi Bidang Karantina Ikan, Drama Panca Putra, mendampingi Komisi IV DPR RI dalam kunjungan kerja ke BPSPL Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (18/7) pekan lalu.
Senin, 21 Jul 2025 09:17

News
Percepat Layanan, Karantina Sulsel Gencar Sosialisasi Perba Nomor 5 Tahun 2025
Barantin melalui Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Selatan menggelar sosialisasi Perba Nomor 5 Tahun 2025 tentang Komoditas Wajib Periksa Karantina.
Senin, 07 Jul 2025 18:10

Ekbis
Barantin & Pemprov Sulsel Bangun Sinergi Go Ekspor, Andalkan Sektor Perikanan-Pertanian
Dalam pertemuan tersebut, Barantin menegaskan komitmen dalam mendukung pembangunan daerah melalui program Go Ekspor, khususnya sektor perikanan dan pertanian.
Kamis, 26 Jun 2025 16:56

News
Kepala Barantin Dorong Perkuat Sinergi dengan Instansi - Pengguna Jasa Karantina di Sulsel
Sahat juga menyoroti peran strategis Barantin sebagai penjaga gerbang masuk dan keluarnya komoditas, khususnya di Wilayah Timur Indonesia.
Kamis, 26 Jun 2025 09:51
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Tersandung Kasus Dugaan Pelecehan, Oknum Komisioner Bawaslu Wajo Mengundurkan Diri
2

Struktur Hanura Sulsel Bak Indonesia Mini, 50 Pengurusnya dari Berbagai Kalangan
3

PT Vale - Pemkab Kolaka Sepakat Berdayakan Tenaga Kerja & Pengusaha Lokal
4

Sinergi Zurich & Danamon Hadirkan Perlindungan Optimal Penyakit Kritis
5

Penguatan Komunikasi Baznas sebagai Wujud Tanggung Jawab Program
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Tersandung Kasus Dugaan Pelecehan, Oknum Komisioner Bawaslu Wajo Mengundurkan Diri
2

Struktur Hanura Sulsel Bak Indonesia Mini, 50 Pengurusnya dari Berbagai Kalangan
3

PT Vale - Pemkab Kolaka Sepakat Berdayakan Tenaga Kerja & Pengusaha Lokal
4

Sinergi Zurich & Danamon Hadirkan Perlindungan Optimal Penyakit Kritis
5

Penguatan Komunikasi Baznas sebagai Wujud Tanggung Jawab Program