Literasi Keuangan Penting bagi Perempuan Pekerja Migran Indonesia

Selasa, 22 Apr 2025 08:10
Literasi Keuangan Penting bagi Perempuan Pekerja Migran Indonesia
OJK, Bank Indonesia, dan KP2MI menggelar perayaan Hari Kartini dengan kegiatan edukasi keuangan bagi perempuan pekerja migran Indonesia. Foto/Istimewa
Comment
Share
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menggelar perayaan Hari Kartini dengan kegiatan edukasi keuangan bagi perempuan pekerja migran Indonesia.

Bertema "Perempuan Berdaya dan Cerdas Finansial Menyongsong Masa Depan Sejahtera," kegiatan ini diikuti sekitar 1.000 Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Acara yang diselenggarakan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI Jakarta pada hari Senin ini dihadiri oleh Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan perempuan, khususnya pekerja migran Indonesia, agar mereka dapat mengelola keuangan dengan bijak dan menghindari risiko kejahatan atau penipuan finansial.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Abdul Kadir Karding berpesan kepada para PMI untuk memanfaatkan kegiatan edukasi ini untuk memahami cara-cara mengelola keuangan dan memilih transaksi serta investasi yang tepat. Dengan demikian, hasil kerja di luar negeri dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Berdasarkan data KP2MI/BP2MI, selama lima tahun terakhir (2021-2025), sekitar 66,3 persen atau 624.908 orang PMI yang bekerja di berbagai negara adalah perempuan.

"Edukasi keuangan ini sangat penting untuk membekali pekerja migran agar dapat mengelola penghasilan mereka dengan bijak,” katanya.

KP2MI, selain fokus pada pelindungan dan peningkatan kualitas tenaga kerja migran, juga berfokus pada peningkatan literasi keuangan para pekerja migran. "Ini tidak hanya soal mengatur keuangan pribadi, tetapi juga melindungi mereka dari risiko keuangan yang dapat merugikan," tambahnya.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menekankan pentingnya peran PMI dalam perekonomian, baik di luar negeri maupun melalui remitansi yang mereka kirimkan ke tanah air. Remitansi ini berkontribusi pada kesejahteraan keluarga dan berpengaruh signifikan terhadap stabilitas ekonomi negara.

Destry juga mengingatkan agar para PMI waspada terhadap risiko penipuan digital di era transaksi keuangan digital saat ini. "Bank Indonesia terus mengedepankan pentingnya perlindungan konsumen melalui Kampanye Konsumen Cerdas PeKA (Peduli, Kenali, dan Adukan),” ujarnya.

Dalam semangat Kartini, Bank Indonesia turut memotivasi perempuan untuk lebih berdaya secara finansial, mampu mengakses layanan keuangan yang aman, serta berkontribusi pada ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Kepala Eksekutif OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengatakan bahwa perempuan PMI tidak hanya berperan penting bagi keluarga, tetapi juga berkontribusi besar pada pendapatan negara.

Oleh karena itu, literasi keuangan yang tinggi sangat diperlukan agar ketika mereka kembali ke tanah air, mereka dapat mengelola tabungan dengan bijak untuk merintis usaha atau melanjutkan usaha keluarga. "Literasi keuangan menjadi modal penting agar PMI dapat lebih produktif dan sejahtera," katanya.

Friderica juga berpesan agar para PMI lebih berhati-hati terhadap penipuan yang marak terjadi. "Hati-hati terhadap skema penipuan yang merugikan. Jangan sampai hasil kerja keras di luar negeri hilang begitu saja," tegasnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh para tokoh perempuan dari Komisi XI DPR RI, termasuk Puteri Anetta K., Annisa M.A. Mahesa, Julie Sutrisno Laiskodat, Anna Mu’awanah, Anis Byarwati, dan Andi Yuliani Paris.

Selain edukasi, acara ini juga meliputi pengenalan produk tabungan emas dari Pegadaian, layanan remitansi dan QRIS dari perbankan, serta sesi perencanaan keuangan dan sharing dari figur PMI inspiratif. Di akhir acara, 11 peserta PMI yang merupakan tenaga pengajar dari KP2MI dan BP3MI secara simbolis dikukuhkan sebagai Duta Literasi Keuangan OJK dan BI.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru