Konektivitas Pelabuhan Pulau Baai Kembali Normal, SPJM Pastikan Layanan Optimal

Rabu, 09 Jul 2025 16:36
Konektivitas Pelabuhan Pulau Baai Kembali Normal, SPJM Pastikan Layanan Optimal
Setelah upaya pengerukan intensif, alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu berhasil dibuka kembali pada 6 Juli 2025 pukul 21.00 WIB. Foto/Istimewa
Comment
Share
BENGKULU - PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), subholding PT Pelindo (Persero) yang bergerak di bidang layanan marine, equipment, dan port services (MEPS), berhasil mendukung kelancaran kembali aktivitas di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

Sebelumnya, pelabuhan ini sempat terhambat akibat pendangkalan alur pelayaran karena sedimentasi berat, yang menyebabkan jalur pelayaran terblokir sejak 26 Maret 2025.

Setelah upaya pengerukan intensif, alur pelayaran berhasil dibuka kembali pada 6 Juli 2025 pukul 21.00 WIB. Uji coba pelayaran dilakukan pada 7 Juli 2025 menggunakan Kapal Tunda Bunga Rafflesia milik PT Pelindo (Persero) dan berjalan lancar serta aman.

“Hingga hari ini, tanggal 8 Juli 2025, personil pandu SPJM di bawah komando Capt. Yudi Hernawan, telah berhasil melayani delapan gerakan kapal masuk dan keluar di Pelabuhan Pulau Baai di antaranya: Kapal Latih MH Thamrin (out), SPOB. Cavalo Marinho 15 (in), SPOB. Cavalo Marinho 11 (in), TB. Marina 2243/BG.MP3055 (out) L1, KMP. Pulo Tello (out), MT. Kencana Express (in), TB. Marina 2219/BG.MP3051 (in), dan KMP. Pulo Tello (in),” ujar SVP Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick.

Patrick menambahkan hal ini tentunya cukup menggembirakan. Semua itu berkat dukungan dan kerja sama berbagai pihak. Di antaranya yakni KSOP Kelas III Bengkulu selaku regulator yang terus mengawal percepatan pengerukan alur, tim Pelindo Cabang Bengkulu yang intens berkoordinasi untuk solusi kendala yang dihadapi, serta SPJM dan Rukindo selaku pelaksana pekerjaan yang berperan aktif di lapangan.

"Berkat dukungan dan kerja sama semua pihak, akhirnya Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu kembali dapat beraktivitas dan kapal-kapal dapat kembali membawa barang keperluan masyarakat," tuturnya.

SPJM melalui anak usahanya, PT Pengerukan Indonesia (Rukindo), juga terlibat langsung dalam pengerukan alur pelayaran sebagai solusi atas pendangkalan yang terjadi. Sejak awal Juni hingga 8 Juli 2025, Rukindo telah berhasil membuka alur darurat selebar 40 meter dengan kedalaman -3 mlws.

Pengerukan ini memiliki volume yang cukup besar dan berkontribusi signifikan dalam mengurangi pendangkalan akibat sedimentasi.

Setelah alur darurat terbuka, pengerjaan akan dilanjutkan untuk menyempurnakan alur hingga kedalaman -4 mlws. Patrick menyebut pihaknya menyadari bahwa peran Pelabuhan Pulau Baai ini sangat strategis dan penting, sehingga kelancaran aktivitasnya penting untuk konektivitas penumpang, barang maupun suplai BBM.

"Dengan kembali normalnya Pelabuhan Baai pasca uji coba alur pelayaran, kami berharap pendistribusian logistik dapat segera berjalan dan berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar. Tentunya, kerja sama seluruh pemangku kepentingan dalam berkoordinasi intensif untuk mendukung Pelabuhan Pulau Baai agar kembali optimal juga menjadi kunci keberhasilan normalisasi kegiatan Pelabuhan,” pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru