PT Vale Dukung Penuh Tata Kelola Sampah Berkelanjutan di Luwu Timur

Rabu, 23 Jul 2025 17:29
PT Vale Dukung Penuh Tata Kelola Sampah Berkelanjutan di Luwu Timur
Direktur Eksternal Endra Kusuma turut hadir mendampingi Bupati Lutim Irwan Bachri Syam saat studi tiru di Pulau Jawa soal tata kelola sampah berkelanjutan. Foto/Istimewa
Comment
Share
SOROWAKO - PT Vale Indonesia mendukung penuh langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur (Lutim) yang tengah gencar membenahi pengelolaan sampah di wilayahnya. Dukungan PT Vale bukan sekadar omongan, tapi juga diwujudkan lewat kontribusi nyata.

Selain sharing, termasuk saran terkait tata kelola sampah berkelanjutan yang telah dijalankan oleh PT Vale, perusahaan tambang nikel ini juga ikut mendampingi langsung program pengelolaan sampah di Lutim. Terbaru, PT Vale ikut dalam studi tiru di Pulau Jawa pada pertengahan Juli 2025.

Rombongan Pemkab Lutim yang dipimpin oleh Bupati Irwan Bachri Syam diketahui telah melakukan studi tiru di Yogyakarta, Banyumas, dan Bandung. Nah, dari PT Vale Indonesia turut hadir Direktur Eksternal Endra Kusuma yang bahkan ikut hadir pada rapat koordinasi pengelolaan sampah pasca-studi tiru.

Direktur External PT Vale, Endra Kusuma, menegaskan pihaknya tentu menyambut baik langkah-langkah yang diambil Bupati Lutim soal tata kelola sampah berkelanjutan. Menurut dia, pengelolaan sampah bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama.

“Kami siap berkolaborasi, karena ini bukan hanya tugas Pemda, tapi juga masyarakat dan perusahaan. Kami sudah melihat beberapa konsep di berbagai kota, dan nanti bisa kami kombinasikan agar hasilnya lebih optimal. Tinggal tunggu arahan dari Pak Bupati dan DLH,” kata Endra.

Ia menekankan PT Vale memiliki komitmen kuat dalam menciptakan tata kelola sampah berkelanjutan di Lutim. Dukungan itu akan diwujudkan dalam berbagai aksi nyata sesuai dengan kebutuhan dari pemerintah daerah.

“PT Vale siap mendukung penuh, mulai dari pelatihan untuk kepala desa dan dinas terkait, hingga mendatangkan pelatih langsung dari Banyumas. Kami juga akan menyiapkan fasilitas dan peralatan sesuai kebutuhan,” ungkap Endra.

Teladan dari PT Vale
PT Vale Dukung Penuh Tata Kelola Sampah Berkelanjutan di Luwu Timur

Tata kelola sampah berkelanjutan sejatinya telah terlebih dulu diimplementasikan oleh PT Vale. Perusahaan menerapkan pengelolaan sampah dengan prinsip 4R yakni Reduce, Reuse, Recycle, dan Recovery.

Dalam laporan keberlanjutan PT Vale, perusahaan yang kini menjadi bagian dari MIND ID itu berkomitmen untuk mencapai zero waste to landfill alias nol limbah ke tempat pembuangan akhir pada tahun ini. Target itu bahkan lebih cepat dari target pemerintah.

Nah, upaya ini mencakup pemanfaatan limbah organik untuk pakan maggot dan kompos. Juga pembinaan pengelolaan bank sampah.

Untuk limbah B3, setidaknya ada dua inisiatif yang dicanangkan. Pertama, pemanfaatan oli bekas sebagai bahan bakar pada dryer dan reduction klin. Kedua, perusahaan melakukan optimalisasi penggantian oli mesin yang pada akhirnya akan mengurangi limbah B3.

Sedangkan untuk limbah non-B3, PT Vale melakukan transformasi sampah organik menjadi pakan ternak Walikoko dengan inovasi metode biopond bertingkat alias Trampil Waliko. Inisiatif itu berhasil mengolah 5,6 ton sampah organik jadi pakan ternak.

Inisiatif lainnya yakni Track Shoe Regrouser, yang berhasil memanfaatkan kembali 60 ton limbah scrap metal dengan memperpanjang umur pakai track shoe pada bulldozer.

Apresiasi Bupati Lutim
PT Vale Dukung Penuh Tata Kelola Sampah Berkelanjutan di Luwu Timur

Bupati Irwan memberikan apresiasi atas dukungan luar biasa PT Vale terkait program tata kelola sampah berkelanjutan yang kini dikebutnya. Ia memohon doa masyarakat dan konsistensi dukungan dari PT Vale untuk menuntaskan program tersebut.

“Saya mohon doa masyarakat dan bantuan dari PT. Vale untuk bisa berkontribusi dengan pemerintah daerah nantinya,” ungkap dia.

Dalam rakor terakhir, orang nomor satu di Lutim itu juga meminta agar fasilitas RDF yang semula direncanakan dibangun di Angkona, dipindahkan ke Baruga, karena lokasinya dinilai lebih strategis dan representatif.

Saat ini, bangunan TPS3R Baruga telah berdiri dan seluruh fasilitas penunjang dipastikan tiba pada awal Agustus. Sebelum uji coba dimulai, Bupati Irwan memastikan akan ada pelatihan intensif bagi para pengelola, kepala desa, dan perangkat terkait lainnya.

“Insyaallah pelatih akan langsung kami datangkan dari Banyumas. Kami ingin pendekatan edukasi ini menjadi pondasi kuat pengelolaan sampah berkelanjutan di daerah kita,” katanya.

Sekadar diketahui, TPS3R atau Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle di Desa Baruga akan dijadikan sebagai pilot project pertama dalam penerapan skema pengelolaan sampah baru di Kabupaten Lutim.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru