Kisah Pengusaha Bugis di Sebatik Relakan Hotelnya Ditinggali Puluhan Korban Kebakaran
Tri Yari Kurniawan
Selasa, 02 Mei 2023 14:07
Nuwardi alias Haji Momo merelakan bangunan bekas hotel miliknya di Desa Sei Pancang, Pulau Sebatik untuk ditinggali puluhan korban kebakaran. Foto/Istimewa
SEBATIK - Nuwardi alias Haji Momo merelakan bangunan bekas hotel miliknya di Desa Sei Pancang, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara untuk ditinggali puluhan korban kebakaran. Pengusaha keturunan Bugis ini bahkan memperbaiki dan membersihkan bangunan bekas hotel yang memang tidak lagi terpakai.
Sarifuddin (51), salah seorang korban kebakaran mengatakan, dirinya bersama lima Kepala Keluarga (KK) lainnya dengan jumlah jiwa sebanyak 21 orang menempati bekas bangunan hotel Sei Pancang yang sudah 20 tahun tidak terpakai.
“Pemilik hotel mempersilahkan korban-korban meminjam bangunan bekas hotel, kebetulan jaraknya cukup dekat sekitar 100 meter dari lokasi kebakaran,” kata Safaruddin, Selasa (2/5/2023).
Meski tidak terpakai, bangunan hotel berlantai dua ini sangat layak ditempati karena kondisinya masih bagus. Hanya saja perlu sedikit waktu untuk membersihkan bagian kamar-kamar karena kotoran debu dan rumput.
Hotel Sei Pancang milik Momo adalah hotel pertama di Pulau Sebatik yang dibangun sekitar 30 tahun lalu. Bangunan kosong ini dilengkapi WC dan kamar mandi di tiap kamar dan ruang dapur yang cukup luas.
“Ada ruangan luas di bagian belakang untuk kami jadikan dapur umum kalau mau masak bisa bergantian disana,” tuturnya.
Sarifuddin menyebutkan Haji Momo mempersilahkan korban kebakaran menempati bekas hotel tanpa batasan waktu. Bahkan tanpa diminta pemilik bangunan dengan sangat baik hati memperbaiki kerusakan dan pembersihan.
Sebagai contoh, hari ini dilakukan renovasi ruang kamar di lantai satu yang mengalami kerusakan bagian plafon, perbaikan dinding di lantai dua dan pemasangan profil tank untuk penampungan air bersih.
“Tiga hari ini kita bersih-bersih bangunan bekas hotel, bagian rusak diperbaiki, untuk air bersih disiapkan profil tank besar,” ucapnya.
Tidak berbeda dengan Safaruddin, Andu (52) korban kebakaran yang juga menempati bekas bangunan hotel mengucapkan terima kasih kepada keluarga Haji Momo yang bersedia menampung warga.
“Korban-korban kebakaran itu saling berkeluarga semua, saya dengan safaruddin juga keluarga,” sebutnya.
Andu yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan berencana kembali membangun rumahnya di lokasi eks kebakaran. Keinginan ini tidak berbeda dengan korban lainnya yang sudah menempati pemukiman tersebut puluhan tahun.
“Rumah saya di pinggiran laut tapi sudah hak milik dilengkapi sertifikat diterbitkan tahun 1981,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Sebatik Utara, Muhammad Eko, mengatakan, jumlah bangunan rumah terbakar sebanyak enam unit ditambah dua bangunan terdampak dengan 12 Kepala Keluarga (KK) dan 57 jiwa.
“Pemerintah Kabupaten bersama kecamatan mendirikan posko pendataan sekaligus tempat penerimaan bantuan,” katanya.
Sejak terjadi kebakaran, posko kebakaran menerima bantuan uang tunai Rp77 juta dari Baznas Nunukan, Unit Penerima Zakat (UPZ) Sebatik Timur, UPZ sebatik Tengah dan UPZ Sebatik Utara ditambah bantuan sembako dan lainnya dari pemerintah daerah.
Bantuan yang tunai yang diterima posko telah dibagikan kepada 12 KK dengan besaran terima Rp 6,9 juta, sedangkan dua korban kebakaran terdampak yang mengalami kerusakan rumah Rp 4 juta. “Tadi ada bantuan dari UPZ Sebatik Barat dan Alumni IKA total Rp 15 juta, belum lagi bantuan kelompok masyarakat yang langsung diserahkan ke korban,” bebernya.
Sarifuddin (51), salah seorang korban kebakaran mengatakan, dirinya bersama lima Kepala Keluarga (KK) lainnya dengan jumlah jiwa sebanyak 21 orang menempati bekas bangunan hotel Sei Pancang yang sudah 20 tahun tidak terpakai.
“Pemilik hotel mempersilahkan korban-korban meminjam bangunan bekas hotel, kebetulan jaraknya cukup dekat sekitar 100 meter dari lokasi kebakaran,” kata Safaruddin, Selasa (2/5/2023).
Meski tidak terpakai, bangunan hotel berlantai dua ini sangat layak ditempati karena kondisinya masih bagus. Hanya saja perlu sedikit waktu untuk membersihkan bagian kamar-kamar karena kotoran debu dan rumput.
Hotel Sei Pancang milik Momo adalah hotel pertama di Pulau Sebatik yang dibangun sekitar 30 tahun lalu. Bangunan kosong ini dilengkapi WC dan kamar mandi di tiap kamar dan ruang dapur yang cukup luas.
“Ada ruangan luas di bagian belakang untuk kami jadikan dapur umum kalau mau masak bisa bergantian disana,” tuturnya.
Sarifuddin menyebutkan Haji Momo mempersilahkan korban kebakaran menempati bekas hotel tanpa batasan waktu. Bahkan tanpa diminta pemilik bangunan dengan sangat baik hati memperbaiki kerusakan dan pembersihan.
Sebagai contoh, hari ini dilakukan renovasi ruang kamar di lantai satu yang mengalami kerusakan bagian plafon, perbaikan dinding di lantai dua dan pemasangan profil tank untuk penampungan air bersih.
“Tiga hari ini kita bersih-bersih bangunan bekas hotel, bagian rusak diperbaiki, untuk air bersih disiapkan profil tank besar,” ucapnya.
Tidak berbeda dengan Safaruddin, Andu (52) korban kebakaran yang juga menempati bekas bangunan hotel mengucapkan terima kasih kepada keluarga Haji Momo yang bersedia menampung warga.
“Korban-korban kebakaran itu saling berkeluarga semua, saya dengan safaruddin juga keluarga,” sebutnya.
Andu yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan berencana kembali membangun rumahnya di lokasi eks kebakaran. Keinginan ini tidak berbeda dengan korban lainnya yang sudah menempati pemukiman tersebut puluhan tahun.
“Rumah saya di pinggiran laut tapi sudah hak milik dilengkapi sertifikat diterbitkan tahun 1981,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Sebatik Utara, Muhammad Eko, mengatakan, jumlah bangunan rumah terbakar sebanyak enam unit ditambah dua bangunan terdampak dengan 12 Kepala Keluarga (KK) dan 57 jiwa.
“Pemerintah Kabupaten bersama kecamatan mendirikan posko pendataan sekaligus tempat penerimaan bantuan,” katanya.
Sejak terjadi kebakaran, posko kebakaran menerima bantuan uang tunai Rp77 juta dari Baznas Nunukan, Unit Penerima Zakat (UPZ) Sebatik Timur, UPZ sebatik Tengah dan UPZ Sebatik Utara ditambah bantuan sembako dan lainnya dari pemerintah daerah.
Bantuan yang tunai yang diterima posko telah dibagikan kepada 12 KK dengan besaran terima Rp 6,9 juta, sedangkan dua korban kebakaran terdampak yang mengalami kerusakan rumah Rp 4 juta. “Tadi ada bantuan dari UPZ Sebatik Barat dan Alumni IKA total Rp 15 juta, belum lagi bantuan kelompok masyarakat yang langsung diserahkan ke korban,” bebernya.
(TRI)
Berita Terkait
Sulsel
Sekda Pinrang Salurkan Bantuan Maraton untuk Korban Bencana di 3 Kecamatan
Sekretaris Daerah Kabupaten Pinrang, A. Calo Kerrang, melaksanakan kunjungan maraton untuk menyalurkan bantuan kepada korban bencana di tiga kecamatan pada Senin (11/11).
Senin, 11 Nov 2024 17:59
Sulsel
Pemkab Pinrang Serahkan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Salimbongan
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pinrang, Andi Calo Kerrang menyerahkan bantuan kepada korban terdampak bencana kebakaran di Salimbongan, Desa Ulusaddang, Kecamatan Lembang, Rabu (25/09/2024).
Rabu, 25 Sep 2024 15:43
Sulsel
TPA Bontoramba Maros Terbakar, 11 Armada Damkar Diturunkan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bontoramba, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros terbakar sejak Kamis pagi, sekitar pukul 09.10 Wita.
Jum'at, 06 Sep 2024 13:09
Sulsel
PT Semen Tonasa Bantu Korban Kebakaran di Batara dan Talaka
PT Semen Tonasa kembali menunjukkan kepedulian sosialnya dengan menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada korban kebakaran di dua lokasi di Pangkep.
Kamis, 05 Sep 2024 17:01
Sulsel
Pj Bupati Sinjai Imbau Masyarakat Waspada Potensi Kebakaran saat Musim Kemarau
Pj Bupati Sinjai, T.R Fahsul Falah mengeluarkan imbauan untuk masyarakat. Imbauan tersebut yakni terkait antisipasi kebakaran yang sering terjadi selama musim kemarau.
Kamis, 05 Sep 2024 13:13
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada