Satpol PP Korban Tragedi Pembakaran DPRD Makassar Terima Donasi Rp27 Juta
Jum'at, 12 Sep 2025 19:12
Inisiator penggalangan dana, Dian Aditya Ning Lestari, menyerahkan donasi publik untuk Budi Haryadi, korban tragedi pembakaran DPRD Makassar di Primaya Hospital Makassar. Foto/IST
MAKASSAR - Budi Haryadi (30), anggota Satpol PP Makassar, yang menjadi korban tragedi pembakaran gedung DPRD Makassar pada akhir Agustus 2025 lalu, menerima bantuan donasi publik. Totalnya mencapai Rp27,4 juta.
Donasi publik itu secara resmi diserahkan oleh inisiator penggalangan dana, Dian Aditya Ning Lestari (Diku), kepada ayah Budi, Saharuddin, di Primaya Hospital Makassar, pada Jumat (12/9/2025).
Budi merupakan korban kerusuhan berujung pembakaran gedung DPRD Makassar oleh massa saat aksi demonstrasi pada akhir Agustus lalu. Dalam insiden tersebut, Budi terpaksa melompat dari lantai 4 gedung untuk menyelamatkan diri.
Akibatnya, Budi mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan intensif. Saat ini, kondisinya mulai membaik. Ia sudah bisa diajak berbicara, meski kesadarannya belum pulih sepenuhnya.
Diku menjelaskan penggalangan dana sempat diragukan karena beredar kabar hoaks yang menyebut Budi telah meninggal dunia. Namun, setelah media mengonfirmasi kondisi sebenarnya, dukungan publik pun mengalir deras.
“Pada awalnya banyak yang mengira sumbangan saya hoaks dan penggalangan saya tidak valid. Namun setelah pers mengonfirmasi situasi Pak Budi, akhirnya terbukti inisiasi saya valid sejak awal. Donasi pun meningkat melebihi target awal Rp20–25 juta, dan terkumpul Rp27.402.506 dari berbagai kalangan. Kami sangat mengapresiasi dukungan masyarakat karena ini membuktikan seluruh Makassar dan Indonesia adalah keluarga. Nyawa Pak Budi adalah nyawa kita semua,” ujar Diku.
Dalam momen penyerahan, Diku menegaskan bahwa donasi ini bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga simbol bahwa kabar hoaks telah terpatahkan.
“Hari ini kami secara resmi menyerahkan sumbangan ini kepada keluarga Pak Budi. Solidaritas yang terbangun ini menunjukkan bahwa orang-orang di Makassar maupun di luar Sulawesi peduli terhadap kondisi Pak Budi,” katanya.
Diku menceritakan bahwa donasi ini digagas setelah dirinya mengetahui kondisi Budi sebagai salah satu korban terparah dalam peristiwa ricuh di DPRD Makassar.
Penggalangan dana tersebut tidak dilakukan sendirian. Diku bekerja sama dengan WeCare.id dan komunitas Distrik Berisik, yang membantu memperluas jangkauan kampanye.
Perwakilan Campaign and Program WeCare.id, Kunes Lutfiana, mengatakan bahwa solidaritas masyarakat menjadi kunci keberhasilan kampanye. “WeCare.id sebagai platform galang donasi hadir membantu korban sebagai wujud solidaritas untuk menjaga sesama. Kami berkolaborasi dengan Kak Diku agar kampanye ini menjangkau lebih banyak masyarakat,” ujarnya.
"Apa yang terjadi di demo akhir Agustus hingga awal September bisa menimpa siapa saja, sehingga memberi uluran tangan adalah bentuk nyata kepedulian kita,” sambung dia.
Sementara itu, Ariqah Salsabila, anggota Distrik Berisik Makassar, menyampaikan bahwa kolaborasi ini mencerminkan kepedulian lintas komunitas.
“Kami turun tangan membantu Kak Diku agar proses donasi ini berjalan lancar. Terima kasih kepada para donatur atas sumbangsihnya untuk membantu korban. Semoga Pak Budi segera pulih dan keluarganya mendapat kekuatan,” ucapnya.
Ucapan Terima Kasih dari Keluarga
Ayah Budi, Saharuddin, mewakili keluarga, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah membantu. “Saya sangat berterima kasih kepada inisiator dan seluruh donatur yang telah membantu anak saya. Bantuan ini sangat bermanfaat,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa sejak awal, keluarga telah berusaha meluruskan informasi yang salah. “Banyak orang yang bertanya apakah benar Budi meninggal. Kami tegaskan itu tidak benar. Kondisi Budi membaik, meski masih dalam perawatan intensif,” tambahnya.
"Kondisi Budi juga sudah lebih baik, alhamdulillah, sekarang sudah sadar dan bisa bicara meski hanya menyebut ‘mama’. Dukungan ini memberi semangat bagi kami sekeluarga,” tutupnya.
Solidaritas Lintas Wilayah
Donasi senilai Rp27,4 juta ini menjadi bukti kuat bahwa solidaritas masyarakat lintas wilayah tetap hidup. Dukungan datang dari warga Makassar, Sulawesi Selatan, hingga berbagai kota lain di Indonesia, termasuk dari figur publik.
Bantuan ini diharapkan dapat meringankan biaya perawatan Budi sekaligus memberikan ketenangan bagi keluarga. Penyerahan donasi juga menjadi simbol kepedulian bersama terhadap korban tak bersalah dalam peristiwa ricuh di DPRD Makassar.
“Semoga Pak Budi bisa segera pulih dan kembali berkumpul bersama keluarga. Solidaritas ini adalah pesan bahwa kita semua peduli dan siap saling menjaga,” pungkas Diku.
Donasi publik itu secara resmi diserahkan oleh inisiator penggalangan dana, Dian Aditya Ning Lestari (Diku), kepada ayah Budi, Saharuddin, di Primaya Hospital Makassar, pada Jumat (12/9/2025).
Budi merupakan korban kerusuhan berujung pembakaran gedung DPRD Makassar oleh massa saat aksi demonstrasi pada akhir Agustus lalu. Dalam insiden tersebut, Budi terpaksa melompat dari lantai 4 gedung untuk menyelamatkan diri.
Akibatnya, Budi mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan intensif. Saat ini, kondisinya mulai membaik. Ia sudah bisa diajak berbicara, meski kesadarannya belum pulih sepenuhnya.
Diku menjelaskan penggalangan dana sempat diragukan karena beredar kabar hoaks yang menyebut Budi telah meninggal dunia. Namun, setelah media mengonfirmasi kondisi sebenarnya, dukungan publik pun mengalir deras.
“Pada awalnya banyak yang mengira sumbangan saya hoaks dan penggalangan saya tidak valid. Namun setelah pers mengonfirmasi situasi Pak Budi, akhirnya terbukti inisiasi saya valid sejak awal. Donasi pun meningkat melebihi target awal Rp20–25 juta, dan terkumpul Rp27.402.506 dari berbagai kalangan. Kami sangat mengapresiasi dukungan masyarakat karena ini membuktikan seluruh Makassar dan Indonesia adalah keluarga. Nyawa Pak Budi adalah nyawa kita semua,” ujar Diku.
Dalam momen penyerahan, Diku menegaskan bahwa donasi ini bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga simbol bahwa kabar hoaks telah terpatahkan.
“Hari ini kami secara resmi menyerahkan sumbangan ini kepada keluarga Pak Budi. Solidaritas yang terbangun ini menunjukkan bahwa orang-orang di Makassar maupun di luar Sulawesi peduli terhadap kondisi Pak Budi,” katanya.
Diku menceritakan bahwa donasi ini digagas setelah dirinya mengetahui kondisi Budi sebagai salah satu korban terparah dalam peristiwa ricuh di DPRD Makassar.
Penggalangan dana tersebut tidak dilakukan sendirian. Diku bekerja sama dengan WeCare.id dan komunitas Distrik Berisik, yang membantu memperluas jangkauan kampanye.
Perwakilan Campaign and Program WeCare.id, Kunes Lutfiana, mengatakan bahwa solidaritas masyarakat menjadi kunci keberhasilan kampanye. “WeCare.id sebagai platform galang donasi hadir membantu korban sebagai wujud solidaritas untuk menjaga sesama. Kami berkolaborasi dengan Kak Diku agar kampanye ini menjangkau lebih banyak masyarakat,” ujarnya.
"Apa yang terjadi di demo akhir Agustus hingga awal September bisa menimpa siapa saja, sehingga memberi uluran tangan adalah bentuk nyata kepedulian kita,” sambung dia.
Sementara itu, Ariqah Salsabila, anggota Distrik Berisik Makassar, menyampaikan bahwa kolaborasi ini mencerminkan kepedulian lintas komunitas.
“Kami turun tangan membantu Kak Diku agar proses donasi ini berjalan lancar. Terima kasih kepada para donatur atas sumbangsihnya untuk membantu korban. Semoga Pak Budi segera pulih dan keluarganya mendapat kekuatan,” ucapnya.
Ucapan Terima Kasih dari Keluarga
Ayah Budi, Saharuddin, mewakili keluarga, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah membantu. “Saya sangat berterima kasih kepada inisiator dan seluruh donatur yang telah membantu anak saya. Bantuan ini sangat bermanfaat,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa sejak awal, keluarga telah berusaha meluruskan informasi yang salah. “Banyak orang yang bertanya apakah benar Budi meninggal. Kami tegaskan itu tidak benar. Kondisi Budi membaik, meski masih dalam perawatan intensif,” tambahnya.
"Kondisi Budi juga sudah lebih baik, alhamdulillah, sekarang sudah sadar dan bisa bicara meski hanya menyebut ‘mama’. Dukungan ini memberi semangat bagi kami sekeluarga,” tutupnya.
Solidaritas Lintas Wilayah
Donasi senilai Rp27,4 juta ini menjadi bukti kuat bahwa solidaritas masyarakat lintas wilayah tetap hidup. Dukungan datang dari warga Makassar, Sulawesi Selatan, hingga berbagai kota lain di Indonesia, termasuk dari figur publik.
Bantuan ini diharapkan dapat meringankan biaya perawatan Budi sekaligus memberikan ketenangan bagi keluarga. Penyerahan donasi juga menjadi simbol kepedulian bersama terhadap korban tak bersalah dalam peristiwa ricuh di DPRD Makassar.
“Semoga Pak Budi bisa segera pulih dan kembali berkumpul bersama keluarga. Solidaritas ini adalah pesan bahwa kita semua peduli dan siap saling menjaga,” pungkas Diku.
(TRI)
Berita Terkait
Makassar City
Presiden Usul Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, Muchlis Misbah: Bukan Hal Mendesak
Wacana memasukkan Bahasa Portugis ke dalam kurikulum pendidikan nasional tengah mengemuka. Rencana ini diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu yang lalu.
Selasa, 28 Okt 2025 21:32
Makassar City
DPRD Makassar Diharap Libatkan Pendiri Pesantren Dalam Pembahasan Ranperda
DPRD Kota Makassar telah mengetuk palu pembahasan tiga Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) inisiatif, salah satunya Fasilitas Penyelenggaraan Pesantren.
Sabtu, 25 Okt 2025 07:33
Makassar City
DPRD Makassar Minta PDAM Perbaiki Kualitas Air dan Jaringan Pipa
DPRD Kota Makassar menyoroti kinerja PDAM Kota Makkassar yang dinilai belum maksimal memberikan pelayanan kepada masyarakat di beberapa wilayah.
Kamis, 23 Okt 2025 16:46
Sulsel
Komisi A DPRD Makassar Minta OPD Maksimalkan Serapan Anggaran
Komisi A DPRD Kota Makassar bersama mitra kerja menggelar Rapat Monev Triwulan III Tahun 2025 yang digelar di lantai 2, Kantor Perumnas Regional VII, Rabu 22 Oktober kemarin.
Kamis, 23 Okt 2025 14:39
Makassar City
Santri Diharap Berkontribusi Wujudkan Indonesia Jadi Bangsa Berkeadaban
Indonesia kembali memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh setiap 22 Oktober. Peringatan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap para ulama dan santri, serta meningkatkan semangat santri di Tanah Air.
Rabu, 22 Okt 2025 23:42
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Ananta Fund Perkuat Kapasitas OMS Agar Siap Hadapi Tantangan Sumber Daya dan Operasional
2
Program Empower Tingkatkan Pendapatan Petani Kakao Wajo Hingga 90 Persen
3
Dukung Ekonomi Daerah, PLN Setrum Industri Rumput Laut 3.465 kVA di Pinrang
4
PMI Mariso Bentuk Pengurus SIBAT, Perkuat Kesiapsiagaan Masyarakat
5
Rangkaian HUT ke-61, Golkar Sulsel Berbagi Sembako ke Tukang Bentor dan Becak
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Ananta Fund Perkuat Kapasitas OMS Agar Siap Hadapi Tantangan Sumber Daya dan Operasional
2
Program Empower Tingkatkan Pendapatan Petani Kakao Wajo Hingga 90 Persen
3
Dukung Ekonomi Daerah, PLN Setrum Industri Rumput Laut 3.465 kVA di Pinrang
4
PMI Mariso Bentuk Pengurus SIBAT, Perkuat Kesiapsiagaan Masyarakat
5
Rangkaian HUT ke-61, Golkar Sulsel Berbagi Sembako ke Tukang Bentor dan Becak