BPIP Apresiasi Sekolah Islam Athirah, Rancang Proyek Percontohan

Minggu, 28 Sep 2025 17:14
BPIP Apresiasi Sekolah Islam Athirah, Rancang Proyek Percontohan
Sekolah Islam Athirah menyambut kunjungan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia pada Jumat (26/9/2025), di Jalan Kajaolalido, Makassar. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Sekolah Islam Athirah menyambut kunjungan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia pada Jumat (26/9/2025), di Jalan Kajaolalido, Makassar. Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan Temu Wicara dan monitoring implementasi Buku Teks Utama (BTU) dalam proses pembelajaran.

Rombongan BPIP dipimpin oleh Direktur Pengkajian dan Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila, Irene Camelyn Sinaga, bersama sejumlah pejabat BPIP. Di antaranya yakni Analis Kebijakan Ahli Madya ⁠FX Benny Satrio Yulianto, Analis Kebijakan Ahli Pertama ⁠Winda Junita Ilyas, serta Penelaah Teknis Kebijakan Suryanto Kurniawan Putra, ⁠Muhammad Fayqul Falah, dan Sigit Adi Wijayanto.

Kehadiran mereka disambut langsung oleh Kepala Departemen Kurikulum Sekolah Islam Athirah, Saharuddin, yang akrab disapa Didin. Turut hadir pula para kepala sekolah dan guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dari lingkungan sekolah Athirah.

Kegiatan Temu Wicara ini menjadi forum dialog yang mempertemukan pihak BPIP dengan manajemen sekolah dalam membahas strategi penguatan karakter siswa melalui Pendidikan Pancasila.

Menurut Irene, Sekolah Islam Athirah dipilih sebagai lokasi kunjungan karena dinilai memiliki tata kelola pendidikan yang baik serta kebebasan dalam mengembangkan nilai inti yang dapat menjadi contoh bagi sekolah lain. Ia menilai implementasi kurikulum Pendidikan Pancasila di sekolah ini sudah sesuai dengan kebijakan pemerintah dan mampu menjawab tantangan zaman.

“Sekolah ini bisa membuat core value-nya sendiri, nah ini yang kami kejar dan kemudian (berharap) diadaptasi oleh sekolah lain,” sebut Irene memberikan apresiasi kepada Sekolah Islam Athirah.

“Kalau bisa semua sekolah begini, ramah, terbuka berdiskusi, dan punya semangat yang sama membangun,” imbuhnya.

Saharuddin menyambut baik kunjungan tersebut dan menganggapnya sebagai kesempatan emas bagi Sekolah Islam Athirah untuk berbagi praktik baik serta menjalin kolaborasi lebih luas di tingkat nasional. “Kehadiran BPIP menjadi kehormatan dan peluang besar bagi kami,” ungkapnya.

Didin menambahkan bahwa nilai-nilai Pancasila telah terintegrasi dalam pembelajaran di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, hingga budaya sekolah. Ia mencontohkan program pekan budaya yang menumbuhkan persatuan, kegiatan ibadah dan sedekah yang mencerminkan sila pertama, hingga program sosial sebagai representasi sila kelima.

Ia juga menyoroti pentingnya menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang relevan dan menarik bagi generasi muda.

“Pancasila harus bersaing di dunia digital dengan ideologi lain seperti kapitalisme atau liberalisme. Kalau tidak relevan, anak-anak bisa menganggap ideologi luar lebih keren. Karena itu, Pancasila harus dipertahankan mati-matian sebagai ideologi negara,” pungkas Didin.

Sebagai tindak lanjut dari kunjungan ini, BPIP berencana melakukan analisis lebih lanjut, diskusi bersama para guru, serta kemungkinan pengembangan proyek percontohan (pilot project) di masa mendatang.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru