Dukung Evaluasi Hukum Sektor Migas Perkuat Ketahanan Energi Nasional
Selasa, 07 Okt 2025 17:17

MAKASSAR - Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Sulawesi Selatan turut mendukung kegiatan Analisis dan Evaluasi Hukum (ANEV) sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas), yang digelar oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kementerian Hukum bekerja sama dengan Kanwil Kemenkum Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (7/10/2025).
Hadir mewakili Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Audy Murfi, Penyuluh Hukum Ahli Utama menekankan bahwa penguatan ketahanan energi nasional menjadi salah satu prioritas utama dalam visi-misi pemerintahan mendatang.
Menurutnya, sektor migas masih menghadapi berbagai tantangan seperti penurunan produksi, keterbatasan investasi, serta tumpang tindih regulasi dan lemahnya kelembagaan pengawasan.
“Analisis dan evaluasi hukum menjadi langkah penting dalam memperkuat landasan regulasi dan tata kelola sektor migas, agar sejalan dengan nilai-nilai Pancasila serta mendukung tercapainya swasembada energi,” ujarnya.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Bangka Belitung dan dihadiri oleh perwakilan dari BPHN, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pemerintah Daerah, Akademisi, serta Kantor Wilayah Kemenkum dari berbagai provinsi, termasuk Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini juga menghadirkan paparan dari Ketua Tim Analisis dan Evaluasi Hukum BPHN, Dwi Agustine Kurniasih, yang menyoroti tiga isu utama di sektor migas: perizinan yang kompleks, skema kontrak bagi hasil, dan status kelembagaan SKK Migas yang masih perlu penguatan hukum.
Tim kerja BPHN juga menegaskan pentingnya revisi Undang-Undang Migas guna meningkatkan kepastian hukum, efisiensi, serta daya tarik investasi di sektor energi.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Sulawesi Selatan, Andi Basmal, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan menegaskan pentingnya peran hukum dalam memperkuat ketahanan energi nasional.
“Kemenkum melalui BPHN dan seluruh Kantor Wilayah memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan regulasi di sektor strategis, termasuk migas, berjalan harmonis dan efektif. Harmonisasi hukum bukan hanya soal penyelarasan antaraturan, tetapi juga memastikan manfaatnya dirasakan masyarakat luas,” ujar Andi Basmal.
Ia juga menambahkan bahwa Kanwil Kemenkum Sulsel berkomitmen mendukung proses analisis dan evaluasi hukum di sektor migas dan energi lainnya, melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, akademisi, dan pemangku kepentingan terkait.
Kegiatan turut diisi dengan paparan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bangka Belitung dan akademisi Universitas Bangka Belitung, yang membahas tantangan distribusi BBM bersubsidi, tumpang tindih kewenangan antara pusat dan daerah, serta urgensi pembaruan regulasi migas agar lebih responsif terhadap dinamika lapangan.
Melalui kegiatan ini, Kanwil Kemenkum Sulsel menegaskan komitmennya untuk terus mendukung BPHN dalam menyusun rekomendasi kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berorientasi pada kepastian hukum, kesejahteraan masyarakat, dan ketahanan energi nasional yang berkelanjutan.
Hadir mewakili Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Audy Murfi, Penyuluh Hukum Ahli Utama menekankan bahwa penguatan ketahanan energi nasional menjadi salah satu prioritas utama dalam visi-misi pemerintahan mendatang.
Menurutnya, sektor migas masih menghadapi berbagai tantangan seperti penurunan produksi, keterbatasan investasi, serta tumpang tindih regulasi dan lemahnya kelembagaan pengawasan.
“Analisis dan evaluasi hukum menjadi langkah penting dalam memperkuat landasan regulasi dan tata kelola sektor migas, agar sejalan dengan nilai-nilai Pancasila serta mendukung tercapainya swasembada energi,” ujarnya.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Bangka Belitung dan dihadiri oleh perwakilan dari BPHN, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pemerintah Daerah, Akademisi, serta Kantor Wilayah Kemenkum dari berbagai provinsi, termasuk Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini juga menghadirkan paparan dari Ketua Tim Analisis dan Evaluasi Hukum BPHN, Dwi Agustine Kurniasih, yang menyoroti tiga isu utama di sektor migas: perizinan yang kompleks, skema kontrak bagi hasil, dan status kelembagaan SKK Migas yang masih perlu penguatan hukum.
Tim kerja BPHN juga menegaskan pentingnya revisi Undang-Undang Migas guna meningkatkan kepastian hukum, efisiensi, serta daya tarik investasi di sektor energi.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Sulawesi Selatan, Andi Basmal, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan menegaskan pentingnya peran hukum dalam memperkuat ketahanan energi nasional.
“Kemenkum melalui BPHN dan seluruh Kantor Wilayah memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan regulasi di sektor strategis, termasuk migas, berjalan harmonis dan efektif. Harmonisasi hukum bukan hanya soal penyelarasan antaraturan, tetapi juga memastikan manfaatnya dirasakan masyarakat luas,” ujar Andi Basmal.
Ia juga menambahkan bahwa Kanwil Kemenkum Sulsel berkomitmen mendukung proses analisis dan evaluasi hukum di sektor migas dan energi lainnya, melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, akademisi, dan pemangku kepentingan terkait.
Kegiatan turut diisi dengan paparan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bangka Belitung dan akademisi Universitas Bangka Belitung, yang membahas tantangan distribusi BBM bersubsidi, tumpang tindih kewenangan antara pusat dan daerah, serta urgensi pembaruan regulasi migas agar lebih responsif terhadap dinamika lapangan.
Melalui kegiatan ini, Kanwil Kemenkum Sulsel menegaskan komitmennya untuk terus mendukung BPHN dalam menyusun rekomendasi kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berorientasi pada kepastian hukum, kesejahteraan masyarakat, dan ketahanan energi nasional yang berkelanjutan.
(GUS)
Berita Terkait

News
17 Daerah Diberi Penghargaan Usai Capai 100% Pembentukan Posbakum
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Selatan (Kakanwil Kemenkum Sulsel), Andi Basmal, menyerahkan penghargaan kepada 17 Kabupaten/Kota yang berhasil mencapai 100% pembentukan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di tingkat Desa/Kelurahan.
Senin, 06 Okt 2025 19:23

Sulsel
Dukung Pembentukan Posbakum, Bupati Pangkep Terima Penghargaan Kemenkum
Bupati Pangkep, Muhammad Yusran terima penghargaan dari Kementerian Hukum, Kanwil Sulsel. Penghargaan ini diterima berkat dukungan pembentukan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) desa/kelurahan.
Senin, 06 Okt 2025 18:33

News
Kemenkum Sulsel Gelar Pelatihan Paralegal Serentak Dorong Optimalisasi Posbakum di Daerah
Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkum Sulsel) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong optimalisasi layanan bantuan hukum, melalui pelaksanaan Pelatihan Paralegal Serentak
Senin, 06 Okt 2025 16:48

Sulsel
Berhasil Bentuk 167 Posbankum, Pemkab Gowa Diganjar Penghargaan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa berkomitmen memberikan bantuan hukum kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu.
Senin, 06 Okt 2025 16:31

News
Tekankan Disiplin dan Etika Pegawai dalam Mendukung Pelayanan Publik
Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkum Sulsel), Meydi Zulqadri, menekankan pentingnya disiplin dan etika pegawai
Sabtu, 04 Okt 2025 09:57
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Pesantren Runtuh: Iman Yang Kuat, Konstruksi yang Rapuh
2

Nyamar Pakai Jilbab, Pria di Makassar Nekat Masuk Kosan Lakukan Pemerkosaan
3

DPRD Makassar Mulai Tempati Gedung Perumnas Sebagai Kantor Sementara
4

Maxim dan Perumda Pasar Makassar Jajaki Kolaborasi Penataan Visual dan Digitalisasi
5

Pertamina Imbau Masyarakat Waspadai Hoaks, Pastikan Informasi dari Sumber Resmi
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Pesantren Runtuh: Iman Yang Kuat, Konstruksi yang Rapuh
2

Nyamar Pakai Jilbab, Pria di Makassar Nekat Masuk Kosan Lakukan Pemerkosaan
3

DPRD Makassar Mulai Tempati Gedung Perumnas Sebagai Kantor Sementara
4

Maxim dan Perumda Pasar Makassar Jajaki Kolaborasi Penataan Visual dan Digitalisasi
5

Pertamina Imbau Masyarakat Waspadai Hoaks, Pastikan Informasi dari Sumber Resmi