Transformasi Teknologi dan Inovasi Olahan Ikan, Wujudkan Ekonomi Biru di Desa Nisombalia
Kamis, 06 Nov 2025 11:45
Tim dosen dan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) melaksanakan program Transformasi Teknologi dan Inovasi Olahan Ikan untuk Penguatan Ekonomi Biru di Desa Pesisir Nisombalia, Kabupaten Maros.
MAROS - Tim dosen dan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) melaksanakan program Transformasi Teknologi dan Inovasi Olahan Ikan untuk Penguatan Ekonomi Biru di Desa Pesisir Nisombalia, Kabupaten Maros.
Program ini menjadi langkah strategis dalam pemberdayaan masyarakat pesisir melalui penerapan teknologi tepat guna dan inovasi produk olahan ikan lokal, guna memperkuat ketahanan ekonomi keluarga nelayan sekaligus mendukung pengembangan ekonomi biru berkelanjutan.
Program ini diketuai oleh Prof Dr Yusriani, (Fakultas Kesehatan Masyarakat), dengan anggota tim dosen Dr Ramdan Satra, (Fakultas Ilmu Komputer). dan Prof Hattah Fattah,(Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan).
Tim juga melibatkan tiga mahasiswa aktif, yakni Syabil Gema Syuhada, Munawwarah, dan Ninih Mutmainnah yang berperan aktif dalam proses pelatihan dan pendampingan masyarakat.
Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat pesisir dalam penggunaan alat bantu teknologi semi-modern untuk pengolahan ikan, penerapan higienitas dan sanitasi, penggunaan alat pelindung diri (APD), serta pelatihan pengemasan produk, pencatatan usaha, pembagian peran kerja, dan perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP).
Selain itu, masyarakat juga diperkenalkan dengan sistem digitalisasi pemasaran (e-marketing) untuk memperluas jangkauan produk melalui media sosial dan platform daring, sehingga produk olahan ikan dari Nisombalia dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
“Program ini adalah wujud nyata transformasi ekonomi masyarakat pesisir melalui penguatan teknologi dan inovasi berbasis sumber daya lokal. Kami ingin Desa Nisombalia menjadi sentra olahan ikan yang sehat, berkualitas, dan memiliki daya saing,” ungkap Prof Yusriani, Ketua Tim Pelaksana Program.
Dr Ramdan Satra menambahkan bahwa pelatihan e-marketing menjadi bagian penting dalam mengubah pola pikir masyarakat menuju wirausaha digital. “Melalui digitalisasi, pelaku usaha kecil dapat memasarkan produknya secara mandiri dan menjangkau konsumen di luar wilayahnya,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Hattah Fattah, menegaskan pentingnya aspek keberlanjutan dalam setiap kegiatan inovasi teknologi.“Ekonomi biru tidak hanya berorientasi pada peningkatan pendapatan, tetapi juga menekankan pada kelestarian sumber daya laut dan lingkungan pesisir,” jelasnya.
Kegiatan ini melibatkan dua kelompok mitra utama, yaitu Kelompok Nelayan Kuri Caddi dan Kelompok Mama Muda Kuri Caddi, yang kini mulai mengembangkan berbagai produk olahan ikan seperti abon, kerupuk tulang ikan, dan tepung tulang ikan. Melalui program ini, mereka mendapatkan pengetahuan baru dalam menjaga mutu produk, keamanan pangan, dan strategi pemasaran modern.
Di akhir kegiatan, tim menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada pihak yang telah mendukung pelaksanaan program:Program Transformasi Teknologi dan Inovasi Olahan Ikan untuk Penguatan Ekonomi Biru di Desa Pesisir Nisombalia ini dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (DIRJEN DIKTI SAINTEK), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendiktisaintek), melalui Skema Program Transformasi Teknologi dan Inovasi (PTTI) Tahun Anggaran 2025, dengan nomor kontrak induk 522/C3/DT.05.00/PM-PTTI/2025 dan nomor kontrak turunan 1387/LL9/PPM-PTTI/2025.
Tim berharap program ini dapat menjadi model pengembangan ekonomi biru berbasis inovasi dan teknologi lokal, yang mampu menginspirasi desa-desa pesisir lainnya di Kabupaten Maros dan wilayah sekitarnya.
Program ini menjadi langkah strategis dalam pemberdayaan masyarakat pesisir melalui penerapan teknologi tepat guna dan inovasi produk olahan ikan lokal, guna memperkuat ketahanan ekonomi keluarga nelayan sekaligus mendukung pengembangan ekonomi biru berkelanjutan.
Program ini diketuai oleh Prof Dr Yusriani, (Fakultas Kesehatan Masyarakat), dengan anggota tim dosen Dr Ramdan Satra, (Fakultas Ilmu Komputer). dan Prof Hattah Fattah,(Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan).
Tim juga melibatkan tiga mahasiswa aktif, yakni Syabil Gema Syuhada, Munawwarah, dan Ninih Mutmainnah yang berperan aktif dalam proses pelatihan dan pendampingan masyarakat.
Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat pesisir dalam penggunaan alat bantu teknologi semi-modern untuk pengolahan ikan, penerapan higienitas dan sanitasi, penggunaan alat pelindung diri (APD), serta pelatihan pengemasan produk, pencatatan usaha, pembagian peran kerja, dan perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP).
Selain itu, masyarakat juga diperkenalkan dengan sistem digitalisasi pemasaran (e-marketing) untuk memperluas jangkauan produk melalui media sosial dan platform daring, sehingga produk olahan ikan dari Nisombalia dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
“Program ini adalah wujud nyata transformasi ekonomi masyarakat pesisir melalui penguatan teknologi dan inovasi berbasis sumber daya lokal. Kami ingin Desa Nisombalia menjadi sentra olahan ikan yang sehat, berkualitas, dan memiliki daya saing,” ungkap Prof Yusriani, Ketua Tim Pelaksana Program.
Dr Ramdan Satra menambahkan bahwa pelatihan e-marketing menjadi bagian penting dalam mengubah pola pikir masyarakat menuju wirausaha digital. “Melalui digitalisasi, pelaku usaha kecil dapat memasarkan produknya secara mandiri dan menjangkau konsumen di luar wilayahnya,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Hattah Fattah, menegaskan pentingnya aspek keberlanjutan dalam setiap kegiatan inovasi teknologi.“Ekonomi biru tidak hanya berorientasi pada peningkatan pendapatan, tetapi juga menekankan pada kelestarian sumber daya laut dan lingkungan pesisir,” jelasnya.
Kegiatan ini melibatkan dua kelompok mitra utama, yaitu Kelompok Nelayan Kuri Caddi dan Kelompok Mama Muda Kuri Caddi, yang kini mulai mengembangkan berbagai produk olahan ikan seperti abon, kerupuk tulang ikan, dan tepung tulang ikan. Melalui program ini, mereka mendapatkan pengetahuan baru dalam menjaga mutu produk, keamanan pangan, dan strategi pemasaran modern.
Di akhir kegiatan, tim menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada pihak yang telah mendukung pelaksanaan program:Program Transformasi Teknologi dan Inovasi Olahan Ikan untuk Penguatan Ekonomi Biru di Desa Pesisir Nisombalia ini dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (DIRJEN DIKTI SAINTEK), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendiktisaintek), melalui Skema Program Transformasi Teknologi dan Inovasi (PTTI) Tahun Anggaran 2025, dengan nomor kontrak induk 522/C3/DT.05.00/PM-PTTI/2025 dan nomor kontrak turunan 1387/LL9/PPM-PTTI/2025.
Tim berharap program ini dapat menjadi model pengembangan ekonomi biru berbasis inovasi dan teknologi lokal, yang mampu menginspirasi desa-desa pesisir lainnya di Kabupaten Maros dan wilayah sekitarnya.
(GUS)
Berita Terkait
News
Kolaborasi Semen Tonasa dan PLN UBP Barru Wujudkan Industri Hijau
PT Semen Tonasa menjalin kerja sama dengan PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Barru dalam berbagi dokumen Life Cycle Assessment (LCA).
Sabtu, 13 Sep 2025 20:35
Ekbis
Proyek Karbon Biru ASEAN Diluncurkan, Dorong Solusi Iklim & Ekonomi Berkelanjutan
ASEAN, Pemerintah Jepang, dan UNDP resmi meluncurkan Proyek ASEAN Blue Carbon and Finance Profiling di Jakarta. Inisiatif ini diharapkan mendukung ekonomi berkelanjutan.
Kamis, 22 Mei 2025 10:34
Sulsel
Dirut PT Semen Tonasa Bahas Konsep Green Business di Depan Mahasiswa STKIP Pangkep
Adapun tema yang diangkat ialah 'Pengembangan Ekosistem Lokal Entrepreneurship Sustainability Berbasis Halal Quality dengan Pendekatan E-Commerce'.
Selasa, 08 Okt 2024 16:22
News
Kuliah Umum di Unhas: Menteri Trenggono Bahas Urgensi Ekonomi Biru untuk Indonesia
Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) RI, Sakti Wahyu Trenggono, membahas urgensi implementasi Ekonomi Biru untuk mewujudkan keberlanjutan dan kesejahteraan di Indonesia.
Kamis, 29 Agu 2024 17:39
Sulsel
Wujudkan Ekosistem Ekonomi Biru, eFishery Launching Piloting Budidaya Tradisional Plus di Maros
eFishery melaksanakan launching piloting budidaya tradisional plus berupa penebaran benih udang vaname di Tambak Percobaan Maros pada Selasa (23/4/2024).
Selasa, 23 Apr 2024 13:54
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
40 Tim Tanding Jadi yang Terbaik di Bassogi Kids Football Tournament
2
Kisruh Lahan Tanjung Bunga, JK Sebut Beli 30 Tahun Lalu, Tiba-tiba Ada yang Mau Merampok
3
SLBN 1 Pembina Makassar Butuh Update Peralatan Ketrampilan Siswa
4
Lolos Final Piala Gubernur Sulsel 2025, Pelatih Optimis Bawa Tim Sepak Bola Wajo Juara
5
Walkot Munafri Tekankan Keseragaman Pengelolaan di Depan 3.000 Pengurus Masjid
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
40 Tim Tanding Jadi yang Terbaik di Bassogi Kids Football Tournament
2
Kisruh Lahan Tanjung Bunga, JK Sebut Beli 30 Tahun Lalu, Tiba-tiba Ada yang Mau Merampok
3
SLBN 1 Pembina Makassar Butuh Update Peralatan Ketrampilan Siswa
4
Lolos Final Piala Gubernur Sulsel 2025, Pelatih Optimis Bawa Tim Sepak Bola Wajo Juara
5
Walkot Munafri Tekankan Keseragaman Pengelolaan di Depan 3.000 Pengurus Masjid