Opini
Makassar dan Makna Menjadi Pahlawan Hari Ini
Senin, 10 Nov 2025 15:02
Andi Makmur Burhanuddin Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Makassar.
Oleh: Andi Makmur BurhanuddinKetua Fraksi PKB DPRD Kota Makassar
SETIAP tanggal 10 November, bangsa ini berhenti sejenak: mengenang mereka yang pernah berani berkata bahwa kemerdekaan lebih berharga daripada hidup itu sendiri. Hari Pahlawan bukan hanya ruang untuk menundukkan kepala, tetapi saat untuk bertanya, siapa yang ingin kita jadikan teladan hari ini?
Makassar tidak kekurangan nama besar di lembar sejarah bangsa. Di kota ini, pernah lahir keberanian yang tak gentar di hadapan meriam dan kolonialisme. Kita punya Sultan Hasanuddin yang disebut Ayam Jantan dari Timur, yang memilih tegak meski berhadapan dengan kekuatan yang jauh lebih besar. Ada Syekh Yusuf, ulama pejuang yang diasingkan hingga ke Afrika Selatan tetapi tetap membawa cahaya ilmu untuk kemanusiaan.
Mereka tidak sekadar berjuang. Mereka menjaga martabat bangsanya. Namun, pahlawan bukan hanya mereka yang berjuang dengan bambu runcing.
Hari ini, bentuk perjuangan berubah.Pahlawan adalah guru yang menjaga akhlak muridnya. Pahlawan adalah tenaga kesehatan yang tidak pulang saat wabah datang.Pahlawan adalah relawan yang menolong korban bencana tanpa perlu nama.Pahlawan adalah orang tua yang bekerja keras agar anaknya tetap sekolah.
Di Makassar, saya sering melihat pahlawan dalam keseharian. Orang yang merapikan sampah di pantai tanpa diminta.Warga yang menjaga lorong agar tetap aman.Anak muda yang membuat ruang belajar gratis. Pedagang yang tetap jujur meski keadaan sulit.
Kadang kita membayangkan pahlawan selalu berbaju perang. Padahal, banyak pahlawan berjalan pelan di tengah kita dan tidak pernah menagih penghormatan.
Yang membuat bangsa ini berdiri bukan hanya keberanian, tetapi budi pekerti.Orang tua dahulu berpesan: “Jaga siri’mu, jaga harga dirimu,” bukan untuk kesombongan, tetapi untuk mengingatkan bahwa manusia harus hidup bermaruah—jujur, adil, dan tidak menyakiti sesama.Sebab bangsa yang kehilangan moral akan mudah dikalahkan, bahkan tanpa peluru.
Hari Pahlawan mengingatkan kita bahwa kemerdekaan bukan hadiah, tetapi amanah.Jika dahulu pahlawan melawan penjajah dari luar, maka hari ini kita berjuang melawan musuh dari dalam: ketidakpedulian, korupsi kecil dalam diri, caci di media sosial, atau sikap masa bodoh terhadap sesama.
Bila setiap warga Makassar berbuat satu kebaikan untuk kotanya, maka kita sedang meneruskan perjuangan para pahlawan.
Makassar telah berusia ratusan tahun dan melahirkan banyak tokoh besar.Semoga dari kota ini, kita melahirkan lagi generasi yang bukan hanya cerdas, tetapi santun. Bukan hanya kuat, tetapi empati.Bukan hanya sukses, tetapi berguna.
Selamat Hari Pahlawan.Semoga keberanian, kesetiaan, dan ketulusan mereka tidak tinggal sebagai cerita, tetapi menjadi cara hidup kita setiap hari.
SETIAP tanggal 10 November, bangsa ini berhenti sejenak: mengenang mereka yang pernah berani berkata bahwa kemerdekaan lebih berharga daripada hidup itu sendiri. Hari Pahlawan bukan hanya ruang untuk menundukkan kepala, tetapi saat untuk bertanya, siapa yang ingin kita jadikan teladan hari ini?
Makassar tidak kekurangan nama besar di lembar sejarah bangsa. Di kota ini, pernah lahir keberanian yang tak gentar di hadapan meriam dan kolonialisme. Kita punya Sultan Hasanuddin yang disebut Ayam Jantan dari Timur, yang memilih tegak meski berhadapan dengan kekuatan yang jauh lebih besar. Ada Syekh Yusuf, ulama pejuang yang diasingkan hingga ke Afrika Selatan tetapi tetap membawa cahaya ilmu untuk kemanusiaan.
Mereka tidak sekadar berjuang. Mereka menjaga martabat bangsanya. Namun, pahlawan bukan hanya mereka yang berjuang dengan bambu runcing.
Hari ini, bentuk perjuangan berubah.Pahlawan adalah guru yang menjaga akhlak muridnya. Pahlawan adalah tenaga kesehatan yang tidak pulang saat wabah datang.Pahlawan adalah relawan yang menolong korban bencana tanpa perlu nama.Pahlawan adalah orang tua yang bekerja keras agar anaknya tetap sekolah.
Di Makassar, saya sering melihat pahlawan dalam keseharian. Orang yang merapikan sampah di pantai tanpa diminta.Warga yang menjaga lorong agar tetap aman.Anak muda yang membuat ruang belajar gratis. Pedagang yang tetap jujur meski keadaan sulit.
Kadang kita membayangkan pahlawan selalu berbaju perang. Padahal, banyak pahlawan berjalan pelan di tengah kita dan tidak pernah menagih penghormatan.
Yang membuat bangsa ini berdiri bukan hanya keberanian, tetapi budi pekerti.Orang tua dahulu berpesan: “Jaga siri’mu, jaga harga dirimu,” bukan untuk kesombongan, tetapi untuk mengingatkan bahwa manusia harus hidup bermaruah—jujur, adil, dan tidak menyakiti sesama.Sebab bangsa yang kehilangan moral akan mudah dikalahkan, bahkan tanpa peluru.
Hari Pahlawan mengingatkan kita bahwa kemerdekaan bukan hadiah, tetapi amanah.Jika dahulu pahlawan melawan penjajah dari luar, maka hari ini kita berjuang melawan musuh dari dalam: ketidakpedulian, korupsi kecil dalam diri, caci di media sosial, atau sikap masa bodoh terhadap sesama.
Bila setiap warga Makassar berbuat satu kebaikan untuk kotanya, maka kita sedang meneruskan perjuangan para pahlawan.
Makassar telah berusia ratusan tahun dan melahirkan banyak tokoh besar.Semoga dari kota ini, kita melahirkan lagi generasi yang bukan hanya cerdas, tetapi santun. Bukan hanya kuat, tetapi empati.Bukan hanya sukses, tetapi berguna.
Selamat Hari Pahlawan.Semoga keberanian, kesetiaan, dan ketulusan mereka tidak tinggal sebagai cerita, tetapi menjadi cara hidup kita setiap hari.
(GUS)
Berita Terkait
Sulsel
Momentum Hari Pahlawan, Pemkab Bantaeng Bagikan Santunan ke Veteran
Pemerintah Kabupaten Bantaeng menggelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan Nasional Tahun 2025. Upacara berlangsung khidmat, Senin 10 November 2025.
Senin, 10 Nov 2025 15:11
Sulsel
Peringati Hari Pahlawan, Bupati Maros Lakukan Tabur Bunga
Upacara peringatan hari Pahlawan 2025 di Taman Makam Pahlawan (TMP) Maccopa kabupaten Maros berlangsung khidmat, Senin (1011/2025).
Senin, 10 Nov 2025 13:49
News
Hari Pahlawan, Kakanwil Kemenkum Sulsel Ajak ASN Teladani Semangat Perjuangan
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Selatan (Kakanwil Kemenkum Sulsel), Andi Basmal mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk meneladani semangat perjuangan para pahlawan
Senin, 10 Nov 2025 12:36
Sulsel
Peringati Hari Pahlawan, Bupati Gowa Serukan Semangat Perjuangan Bangun Daerah
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang mengajak seluruh ASN dan masyarakat Kabupaten Gowa untuk meneladani semangat jiwa kepahlawanan untuk pembangunan daerah.
Senin, 10 Nov 2025 12:05
News
Ketika Digitalisasi Menumbuhkan Empati Kolektif
Kasus penculikan Bilqis menjadi contohnya. Dalam hitungan jam, rekaman CCTV menyebar ke ribuan warga. Netizen tidak menunggu perintah; mereka ikut menyelidik, berbagi informasi, mengawasi, dan mendoakan.
Minggu, 09 Nov 2025 19:21
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Ketika Digitalisasi Menumbuhkan Empati Kolektif
2
Air Mata Guru di Luwu Utara: Bantu Ekonomi Rekan Honorer, Berujung Pemecatan
3
Majelis Taklim Nurul Solthana Periode 2025–2030 Resmi Dikukuhkan
4
Pertamina Latih Emak-emak di Bitung Olah Camilan Khas Lokal
5
BPBD Maros Petakan Wilayah Rawan Bencana, 10 Kecamatan Berpotensi Banjir
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Ketika Digitalisasi Menumbuhkan Empati Kolektif
2
Air Mata Guru di Luwu Utara: Bantu Ekonomi Rekan Honorer, Berujung Pemecatan
3
Majelis Taklim Nurul Solthana Periode 2025–2030 Resmi Dikukuhkan
4
Pertamina Latih Emak-emak di Bitung Olah Camilan Khas Lokal
5
BPBD Maros Petakan Wilayah Rawan Bencana, 10 Kecamatan Berpotensi Banjir