Kolaborasi Dosen FK dan FKG UMI Tekan Stunting di Sinjai

Tim Sindomakassar
Minggu, 30 Jul 2023 17:41
Kolaborasi Dosen FK dan FKG UMI Tekan Stunting di Sinjai
Dosen FK dan FKG UMI berkolaborasi dalam menekan angka stunting di Kabupaten Sinjai. Foto/Dok UMI
Comment
Share
MAKASSAR - Stunting merupakan permasalahan nasional yang sampai sekarang masih terjadi. Berbagai upaya telah lakukan di setiap lapisan wilayah untuk menurunkan angka stunting, namun belum menunjukkan angka penurunan di beberapa daerah, khususnya di Sulawesi Selatan.

Menyikapi permasalahan tersebut, dalam upaya menurunkan angka Stunting di Sulsel, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Nasruddin, kolaborasi dengan Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UMI, Nur Fadhilah Arifin, melaksanakan program pengabdian dengan program Ekspansi Menurunkan Angka Stunting (EMAS) pada periode emas kehidupan di Kelurahan Mannanti, Kecamatan Tellu limpoe yang merupakan salah satu Binaan UMI pada Sabtu (29/7/2023).



Nasruddin di sela kegiatan pengabdian mengatakan program ini merupakan kolaborasi bidang kedokteran dan kedokteran gigi UMI pada program pengabdian kepada masyarakat BIMA Kemdikbudristek Tahun 2023 dengan skema kemitraan berbasis masyarakat. Program ini didanai oleh DRTPM Ristekdikti dengan nama kegiatan program EMAS pada periode Emas Kehidupan.

Lanjut dikatakan, salah satu alasan memilih Mannanti karena merupakan salah satu kelurahan di Kabupaten Sinjai yang menurut data memiliki angka stunting yang terbilang tinggi. “Program pengabdian kepada masyarakat ini dengan melaksanakan klinik parenting, bina kader melalui edukasi mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan serta pelatihan pemeriksaan IVA, PAP smear dan Deteksi Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Payudara sendiri untuk Tenaga Kesehatan Puskesmas Mannanti," jelasnya.

Nasruddin menambahkan periode Emas ternyata bukan pada saat kehamilan, namun sudah harus menjadi bahan perhatian sejak merencakan pernikahan. Program kehamilan harus dilakukan sehingga dengan asupan gizi juga perilaku yang baik mengenai kesehatan gigi diharapkan dapat menurunkan angka stunting ke depannya.

“Dalam program ini, kami juga mengajak dosen pendamping Wirawan Harahap dan beberapa dokter muda yang saat ini stase di Bagian Obgin. Kami sangat berharap apa yang kami lakukan saat ini dapat diimplemntasikan secara berkelanjutan oleh masyarakat, tidak terputus hanya karena masa pengabdian ini berakhir nanti," harap alumni Fakultas Kedokteran UMI ini.



Ia juga menyebut tim pengabdi melaksanakan program edukasi hubungan stunting terhadap angka kejadian karies pada ibu hamil dan juga balita terhadap pengetahuan kesehatan ibu hamil. Selain itu, tim dosen pengabdi juga melaksanakan pemeriksaan Gigi dan mulut serta aplikasi flouride pada balita.

Sementara itu, ketua tim, Fadhilah Arifin, yang juga Direktur Utama RSIGM FKG UMI menambahkan bahwa program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan program BIMA Kemdikbudristek Tahun 2023 dengan skema kemitraan berbasis masyarakat. Dalam program ini, pihaknyajuga melibatkan dosen FKG UMI, Sari Aldilawat dan beberapa mahasiswa kedokteran gigi & kedokteran UMI sebagai wujud pembelajaran secara langsung kepada masyarakat.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru