Kementerian Kesehatan Target Vaksin Rotavirus pada 4,9 Juta Balita
Selasa, 15 Agu 2023 16:42

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono memberikan vaksin rotavirus kepada balita di Kabupaten Pangkep, Selasa (15/8/2023). Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
PANGKEP - Sebanyak 4.9 juta balita di Indonesia ditargetkan mendapatkan vaksin Rotavirus hingga akhir 2023 mendatang. Vaksin ini bertujuan mencegah diare pada balita.
Target ini disampaikan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono dalam Pencanangan Nasional Imunisasi Rotavirus (RV) di Rumah Jabatan Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau, Selasa (15/8/2023).
"Kami menyediakan vaksin berjumlah 4,9 juta, sesuai dengan jumlah balita yang ada, diharapkan dapat tersalurkan hingga akhir 2023 mendatang," ucapnya.
Dante menjelaskan, saat ini diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, termasuk Indonesia.
Data Profil Kesehatan Indonesia 2020 menunjukkan, diare menjadi penyumbang kematian nomor dua setelah pneumonia pada bayi usia 29 hari sampai 11 bulan, yaitu 9,8%. Pada kelompok balita usia 12 – 59 bulan sebesar 4,5% dari total kematian.
Menurut sumber data Indonesia Rotavirus Surveillance Network 2001-2017, Rotavirus adalah penyebab utama diare berat pada balita, yaitu sekitar 41% sampai 58% dari total kasus diare pada balita yang dirawat inap.
Selain menyebabkan kesakitan dan kematian, diare juga akan menghambat tumbuh kembang seorang anak karena dapat menimbulkan stunting.
Zat mikro yang dibutuhkan oleh tubuh anak untuk tumbuh hilang karena infeksi diare yang berulang.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 juga menunjukkan prevalensi diare yang tinggi pada balita yaitu mencapai 9,8%.
"Yang tidak kalah pentingnya, selain menimbulkan kematian, diare juga berdampak pada stunting. Stunting ini berkaitan erat dengan kesehatan anak-anak pada masa pertumbuhan awal," ungkapnya.
Makanya, dia berharap dengan pemberian RV ini, dapat mengatasi diare pada balita.
"Meski vaksin RV ini masih diimpor dari luar, namun diharapkan pada tahun 2026 bisa diproduksi di Indonesia oleh PT Bio Farma," imbuhnya.
Pencangan Nasional Imunisasi Rotavirus ini juga dihadiri Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel dan Bupati Pangkep beserta jajarannya.
Selain itu hadir pula Perwakilan lintas sektor dari Kementerian Koordinator Bidang PMK, Kementerian Dalam Negeri dan Bappenas, perwakilan organisasi profesi, organisasi keagamaan dan organisasi kemasyarakatan perwakilan mitra pembangunan kesehatan internasional yaitu WHO, UNICEF, UNDP dan CHAI serta masyarakat di Pangkep.
Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan pelaksanaan pemberian imunisasi RV di lokasi pencanangan yaitu di Rumah Jabatan Bupati Pangkep.
Target ini disampaikan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono dalam Pencanangan Nasional Imunisasi Rotavirus (RV) di Rumah Jabatan Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau, Selasa (15/8/2023).
"Kami menyediakan vaksin berjumlah 4,9 juta, sesuai dengan jumlah balita yang ada, diharapkan dapat tersalurkan hingga akhir 2023 mendatang," ucapnya.
Dante menjelaskan, saat ini diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, termasuk Indonesia.
Data Profil Kesehatan Indonesia 2020 menunjukkan, diare menjadi penyumbang kematian nomor dua setelah pneumonia pada bayi usia 29 hari sampai 11 bulan, yaitu 9,8%. Pada kelompok balita usia 12 – 59 bulan sebesar 4,5% dari total kematian.
Menurut sumber data Indonesia Rotavirus Surveillance Network 2001-2017, Rotavirus adalah penyebab utama diare berat pada balita, yaitu sekitar 41% sampai 58% dari total kasus diare pada balita yang dirawat inap.
Selain menyebabkan kesakitan dan kematian, diare juga akan menghambat tumbuh kembang seorang anak karena dapat menimbulkan stunting.
Zat mikro yang dibutuhkan oleh tubuh anak untuk tumbuh hilang karena infeksi diare yang berulang.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 juga menunjukkan prevalensi diare yang tinggi pada balita yaitu mencapai 9,8%.
"Yang tidak kalah pentingnya, selain menimbulkan kematian, diare juga berdampak pada stunting. Stunting ini berkaitan erat dengan kesehatan anak-anak pada masa pertumbuhan awal," ungkapnya.
Makanya, dia berharap dengan pemberian RV ini, dapat mengatasi diare pada balita.
"Meski vaksin RV ini masih diimpor dari luar, namun diharapkan pada tahun 2026 bisa diproduksi di Indonesia oleh PT Bio Farma," imbuhnya.
Pencangan Nasional Imunisasi Rotavirus ini juga dihadiri Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel dan Bupati Pangkep beserta jajarannya.
Selain itu hadir pula Perwakilan lintas sektor dari Kementerian Koordinator Bidang PMK, Kementerian Dalam Negeri dan Bappenas, perwakilan organisasi profesi, organisasi keagamaan dan organisasi kemasyarakatan perwakilan mitra pembangunan kesehatan internasional yaitu WHO, UNICEF, UNDP dan CHAI serta masyarakat di Pangkep.
Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan pelaksanaan pemberian imunisasi RV di lokasi pencanangan yaitu di Rumah Jabatan Bupati Pangkep.
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
Gubernur Sulsel Pantau Pelayanan Kesehatan Bergerak di Pulau Sabutung
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman memantau jalannya program PKB di Pulau Sabutung Kecamatan Tupabiring Utara Kabupaten Pangkep, Selasa (5/8/2025).
Selasa, 05 Agu 2025 18:52

Sulsel
Program ASS Sasar 21 Lokus di Pangkep dengan Angka Stunting Tinggi
Program Aksi Stop Stunting (ASS) Pemprov Sulsel bakal menyasar 21 lokus di Kabupaten Pangkep. Program ini akan dijalankan 21 Tenaga Pendamping Gizi Desa (TPGD).
Senin, 28 Jul 2025 19:30

Sulsel
Kemensos Salurkan Bantuan Lumbung Sosial ke Wilayah Kepulauan Pangkep
Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemesos RI) menyalurkan bantuan lumbung pangan ke wilayah kepulauan di Kabupaten Pangkep.
Selasa, 22 Jul 2025 15:32

Sulsel
Bupati Pangkep Bagikan Ribuan Seragam Gratis untuk Siswa SD dan SMP
Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL) membagikan seragam sekolah gratis kepada siswa baru tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Senin (14/7/2025).
Senin, 14 Jul 2025 15:09

Sulsel
RPJMD Pangkep 2025-2029: Pemda Prioritaskan Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial
YKPM Sulsel menggelar diskusi lanjutan penyelesaian penyusunan RPJMD 2025-2029 yang dilaksanakan di Titik Jumpa Cafe, Jum'at (13/6).
Minggu, 15 Jun 2025 12:45
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Tak Ingin Warga Terbebani, Bupati Bantaeng Uji Nurdin Pastikan PBB Tetap Sama
2

Angka dan Tanah di Seputaran Bulan Kemerdekaan
3

Masih Berproses Hukum, PN Pangkajene Diminta Tunda Eksekusi Lahan di Sibatua
4

Koalisi Merah Putih Unjuk Rasa Soroti Buruknya Kualitas Irigasi Kelara-Kareloe
5

Kakanwil Kemenkum Sulsel Lantik 11 PPNS, Utamakan Kepentingan Masyarakat
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Tak Ingin Warga Terbebani, Bupati Bantaeng Uji Nurdin Pastikan PBB Tetap Sama
2

Angka dan Tanah di Seputaran Bulan Kemerdekaan
3

Masih Berproses Hukum, PN Pangkajene Diminta Tunda Eksekusi Lahan di Sibatua
4

Koalisi Merah Putih Unjuk Rasa Soroti Buruknya Kualitas Irigasi Kelara-Kareloe
5

Kakanwil Kemenkum Sulsel Lantik 11 PPNS, Utamakan Kepentingan Masyarakat