BPJS Kesehatan Tegaskan Bebas Utang, Gelontorkan Klaim Rp113,47 Triliun
Tri Yari Kurniawan
Selasa, 18 Jul 2023 17:40
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, saat public expose di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, yang juga disiarkan langsung lewat akun YouTube. Foto/Tangkapan Layar YouTube BPJS Kesehat
MAKASSAR - Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menegaskan saat ini BUMN di bidang kesehatan yang dipimpinnya tidak lagi memiliki utang ke rumah sakit. Sepanjang 2022, BPJS Kesehatan telah menggelontorkan Rp113,47 triliun untuk membayar klaim dalam rangka pelayanan kesehatan seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Banyak sampai sekarang orang masih nggak tahu, BPJS kesehatan itu nggak punya utang ke rumah sakit," kata Ghufron saat public expose di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, yang juga disiarkan langsung lewat akun YouTube BPJS Kesehatan, Selasa (18/7/2023).
Baca Juga: Pemerintah Masih Bayar 1,8 Juta Iuran BPJS Warga Sulsel Meski Sudah Meninggal
Public expose BPJS dengan mengangkat tema 'Keuangan Sehat Mutu Layanan Melaju Pesat' ini digelar secara serentak di seluruh Indonesia. Untuk Sulsel dilakukan secara daring di Kedeputian Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku (Kepwil Sulselbartramal).
"Dulu memang utangnya (BPJS Kesehatan) banyak sekali, sehingga mempengaruhi pelayanan. Sekarang BPJS Kesehatan tidak punya utang ke rumah sakit, kecuali yang masih dalam proses klaim. Tapi, secara real kita tidak punya utang," sambung Ghufron menegaskan.
Dalam paparannya, Ghufron merinci pembayaran klaim mengalami peningkatan, dimana pada 2021 tercatat Rp90,33 triliun. Adapun untuk pembayaran klaim pada 2022 terdiri dari promotif & preventif Rp0,49 triliun, rawat jalan tingkat pertama Rp14,95 triliun, rawat inap tingkat pertama Rp1,08 triliun, rawat jalan tingkat lanjutan Rp34,57 triliun, dan rawat inap tingkat lanjutan Rp62,39 triliun.
Menurut Ghufron, BPJS Kesehatan mampu membayar klaim lebih cepat dari ketentuan. Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) rata-rata ketepatan pembayaran adalah 12,3 hari kerja, sedangkan pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) selama 14,07 hari kalender.
Pada public expose itu, Ghufron juga memaparkan pendapatan iuran BPJS Kesehatan naik pada 2022 menjadi Rp144,04 triliun, dari tahun lalu yang tercatat sebesar Rp143,32 triliun. Terdiri dari iuran yang diperoleh dari peserta penerima bantuan iuran (PBI) sebesar Rp59,9 triliun dan mayoritas berasal dari iuran non PBI sebesar Rp 80,3 triliun. Iuran PBI berasal dari APBN Rp46 triliun dan APBD Rp13,9 triliun.
Ghufron mengimbuhkan pelaksanaan public expose dengan ini merupakan wujud transparansi dan keterbukaan BPJS kepada publik. Berbagai laporan kinerja maupun keuangan, beserta capaian prestasi dipaparkan. Salah satunya keberhasilan meraih predikat Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) sembilan kali berturut-turut sejak BPJS Kesehatan, dan jika sejak PT Askes sudah 31 kali berturut-turut.
"Banyak sampai sekarang orang masih nggak tahu, BPJS kesehatan itu nggak punya utang ke rumah sakit," kata Ghufron saat public expose di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, yang juga disiarkan langsung lewat akun YouTube BPJS Kesehatan, Selasa (18/7/2023).
Baca Juga: Pemerintah Masih Bayar 1,8 Juta Iuran BPJS Warga Sulsel Meski Sudah Meninggal
Public expose BPJS dengan mengangkat tema 'Keuangan Sehat Mutu Layanan Melaju Pesat' ini digelar secara serentak di seluruh Indonesia. Untuk Sulsel dilakukan secara daring di Kedeputian Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku (Kepwil Sulselbartramal).
"Dulu memang utangnya (BPJS Kesehatan) banyak sekali, sehingga mempengaruhi pelayanan. Sekarang BPJS Kesehatan tidak punya utang ke rumah sakit, kecuali yang masih dalam proses klaim. Tapi, secara real kita tidak punya utang," sambung Ghufron menegaskan.
Dalam paparannya, Ghufron merinci pembayaran klaim mengalami peningkatan, dimana pada 2021 tercatat Rp90,33 triliun. Adapun untuk pembayaran klaim pada 2022 terdiri dari promotif & preventif Rp0,49 triliun, rawat jalan tingkat pertama Rp14,95 triliun, rawat inap tingkat pertama Rp1,08 triliun, rawat jalan tingkat lanjutan Rp34,57 triliun, dan rawat inap tingkat lanjutan Rp62,39 triliun.
Menurut Ghufron, BPJS Kesehatan mampu membayar klaim lebih cepat dari ketentuan. Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) rata-rata ketepatan pembayaran adalah 12,3 hari kerja, sedangkan pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) selama 14,07 hari kalender.
Pada public expose itu, Ghufron juga memaparkan pendapatan iuran BPJS Kesehatan naik pada 2022 menjadi Rp144,04 triliun, dari tahun lalu yang tercatat sebesar Rp143,32 triliun. Terdiri dari iuran yang diperoleh dari peserta penerima bantuan iuran (PBI) sebesar Rp59,9 triliun dan mayoritas berasal dari iuran non PBI sebesar Rp 80,3 triliun. Iuran PBI berasal dari APBN Rp46 triliun dan APBD Rp13,9 triliun.
Ghufron mengimbuhkan pelaksanaan public expose dengan ini merupakan wujud transparansi dan keterbukaan BPJS kepada publik. Berbagai laporan kinerja maupun keuangan, beserta capaian prestasi dipaparkan. Salah satunya keberhasilan meraih predikat Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) sembilan kali berturut-turut sejak BPJS Kesehatan, dan jika sejak PT Askes sudah 31 kali berturut-turut.
(TRI)
Berita Terkait
Ekbis
PLN Catat Hattrick untuk Kinerja Keuangan Terbaik Sepanjang Sejarah
Laba bersih PLN Tahun 2023 dihasilkan dari total pendapatan usaha perseroan yang mencapai Rp487,38 triliun, meningkat Rp46,25 triliun dari tahun 2022.
Rabu, 29 Mei 2024 14:00
Ekbis
Indosat Catat Kinerja Solid Sepanjang 2023, Perkuat Transformasi Menuju AI Native TechCo
PT Indosat Tbk (Indosat atau IOH atau Indosat Ooredoo Hutchison atau Perseroan) mencatatkan pencapaian keuangannya secara signifikan sepanjang 2023.
Selasa, 21 Mei 2024 18:42
Ekbis
Indosat Catat Pertumbuhan Cemerlang di Kuartal I 2024, Raup Pendapatan Rp13,83 Triliun
Dengan pertumbuhan positif di semua lini bisnis dan komitmen berkelanjutan untuk mengoptimalkan biaya, Indosat membukukan pencapaian solid dalam kinerja finansial dan operasional.
Selasa, 30 Apr 2024 21:35
Ekbis
Bank Mandiri Catat Realisasi Kredit Tembus Rp1.435 Triliun di Kuartal I 2024
Hal ini tercermin dari kemampuan Bank Mandiri dalam menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 19,1% secara year on year (YoY).
Selasa, 30 Apr 2024 17:45
Ekbis
Kinerja XL Axiata Melejit di Kuartal I 2024: Laba Bersih Naik 168%, Pendapatan Meningkat 12%
Pada kuartal pertama (Q1) 2024 perseroan berhasil meraih total pendapatan sebesar Rp 8,44 triliun, meningkat 12% di banding periode yang sama setahun sebelumnya (YoY).
Senin, 29 Apr 2024 15:10
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Perindo Mantap Usung Syahar dan Ombas di Pilkada Sulsel 2024
2
Rudal Bareng Nasdem Makassar Duduk Bersama Cari Solusi Persoalan Warga
3
Demokrat Sulsel Serahkan 18 Surat Tugas Cakada untuk Pilkada 2024
4
2 Remaja Diamankan Kasus Narkotika di Luwu Timur
5
Pasangan AR-Rahman Segera Deklarasi di Pilkada Wajo 2024
6
8 Cakada Tak Dapat, Ady & Natsir Terima Surat Tugas Demokrat di Pilkada Selayar
7
Triwulan I 2024, PT Vale Raup Pendapatan USD229,9 Juta