RSKD Dadi Buka Layanan Unggulan, Tak Lagi Sebatas Tangani ODGJ
Selasa, 21 Feb 2023 18:29
RSKD Dadi Provinsi Sulsel tidak lagi hanya menangani pasien berstatus ODGJ, tapi juga Non Kekhususan seperti masalah syaraf. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak lagi hanya menangani pasien berstatus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), tapi juga Non Kekhususan seperti masalah syaraf.
Dengan itu, pihak RSKD Dadi mengembangkan pelayanan di luar kekhususan atau pelayanan unggulan. Dengan menyiapkan sarana dan prasarana penunjang yang terhitung maju.
Direktur RSKD Dadi Makassar, Arman Bausat, mengatakan ada delapan sarana prasarana akses jalan perawatan psikiatri, IGD Psikiatri terintegrasi PHCU, IGD Terintegrasi laboratorium dan radiologi, Gedung MRI, Poli Eksekutif, Poli Telemedice dan Poli Kedokteran Nuklir, serta kamar operasi yang dilengkapi fasilitas canggih.
Langkah ini dilakukan karena kurangnya pesaing untuk penanganan kekhususan. Oleh karena itu, sudah saatnya merambah komponen pelayanan yang lain.
"Pelayanan unggulan di luar kekhususan. Seperti bedah saraf, saluran pencernaan, bedah tulang, urologi, dan bedah tumor, khusus bedah," ujarnya di ruang Pressroom Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Selasa (21/2/23).
Selain itu, untuk memudahkan masyarakat, pihaknya telah bekerjasama dengan BPJS baik pengobatan jiwa dan non kejiwaan. Hanya saja, sejauh ini kata dia, hambatan utama yang dihadapinya adalah stigma masyarakat yang menilai RS Dadi ialah rumah sakit jiwa.
"Sekarang kami lakukan zonasi, antara (pasien) jiwa dan non jiwa kami pisahkan betul. Akses masuknya pun kami pisahkan supaya non jiwa merasa nyaman mendapatkan pelayanan kesehatan di sana. Demikian juga untuk pasien jiwa," kata Arman.
Karena sarana dan prasarana di RS Dadi sudah sangat memadai. Tahun ini jadi momentum pihaknya mempromosikan RS Dadi lebih maju.
"Layanan non kekhususan sudah berjalan sejak dahulu. Cuman, ternyata terhalang semenjak BPJS mengambil alih semua pasien tahun 2016. Kemudian Jamkesda sudah tidak ada, ditarik, BPJS masuk ada Permenkes mengatakan bahwa rumah sakit khusus cuma boleh melayani di luar kekhususan pada kondisi darurat saja," bebernya.
Namun, Permenkes nomor 3 tahun 2020 terbit dan memberikan keleluasaan bagi rumah sakit khusus. Bukan hanya darurat, tapi rawat inap dan rawat jalan juga.
Latar belakang lainnya mengapa RS Dadi menambah layanan non kekhususan karena adanya dorongan agar rumah sakit juga bisa membiayai dirinya sendiri. Peningkatan pendapatan rumah sakit ditilik, karena selama ini dalam penanganan pasien khusus jiwa tidak memberikan keuntungan finansial, malah rugi.
"Supaya rugi ini bisa ditutupi, sarana dan prasarana kita kembangkan," imbuhnya.
Akan tetapi, dengan pengembangan layanan non kekhususan tersebut, Arman mengaku pihaknya tetap menjadikan sektor kejiwaan tetap menjadi fokus utama sebagaimana tugas RSKD Dadi. Bahkan, sarana dan prasarana seperti alat pendeteksi kelainan otak pada pasien jiwa juga sudah ditunjang.
Tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat juga sudah memadai. Ia siap bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin untuk memakai tenaga dokter spesialis di sana.
Kepala Bidang Keperawatan RSKD, Dadi Abdul Malik mengutarakan, saat ini Permenkes mengatur bahwa 40 persen total kamar di RS khusus dapat dioperasikan untuk non kekhususan. Sarana dan prasarana hingga tenaga medis sudah sangat siap di RS Dadi.
"Pemprov menaruh perhatian besar agar rumah sakit bisa bersaing secara sehat. Apalagi sekarang akreditasinya (RS Dadi) Paripurna," terangnya.
Dengan itu, pihak RSKD Dadi mengembangkan pelayanan di luar kekhususan atau pelayanan unggulan. Dengan menyiapkan sarana dan prasarana penunjang yang terhitung maju.
Direktur RSKD Dadi Makassar, Arman Bausat, mengatakan ada delapan sarana prasarana akses jalan perawatan psikiatri, IGD Psikiatri terintegrasi PHCU, IGD Terintegrasi laboratorium dan radiologi, Gedung MRI, Poli Eksekutif, Poli Telemedice dan Poli Kedokteran Nuklir, serta kamar operasi yang dilengkapi fasilitas canggih.
Langkah ini dilakukan karena kurangnya pesaing untuk penanganan kekhususan. Oleh karena itu, sudah saatnya merambah komponen pelayanan yang lain.
"Pelayanan unggulan di luar kekhususan. Seperti bedah saraf, saluran pencernaan, bedah tulang, urologi, dan bedah tumor, khusus bedah," ujarnya di ruang Pressroom Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Selasa (21/2/23).
Selain itu, untuk memudahkan masyarakat, pihaknya telah bekerjasama dengan BPJS baik pengobatan jiwa dan non kejiwaan. Hanya saja, sejauh ini kata dia, hambatan utama yang dihadapinya adalah stigma masyarakat yang menilai RS Dadi ialah rumah sakit jiwa.
"Sekarang kami lakukan zonasi, antara (pasien) jiwa dan non jiwa kami pisahkan betul. Akses masuknya pun kami pisahkan supaya non jiwa merasa nyaman mendapatkan pelayanan kesehatan di sana. Demikian juga untuk pasien jiwa," kata Arman.
Karena sarana dan prasarana di RS Dadi sudah sangat memadai. Tahun ini jadi momentum pihaknya mempromosikan RS Dadi lebih maju.
"Layanan non kekhususan sudah berjalan sejak dahulu. Cuman, ternyata terhalang semenjak BPJS mengambil alih semua pasien tahun 2016. Kemudian Jamkesda sudah tidak ada, ditarik, BPJS masuk ada Permenkes mengatakan bahwa rumah sakit khusus cuma boleh melayani di luar kekhususan pada kondisi darurat saja," bebernya.
Namun, Permenkes nomor 3 tahun 2020 terbit dan memberikan keleluasaan bagi rumah sakit khusus. Bukan hanya darurat, tapi rawat inap dan rawat jalan juga.
Latar belakang lainnya mengapa RS Dadi menambah layanan non kekhususan karena adanya dorongan agar rumah sakit juga bisa membiayai dirinya sendiri. Peningkatan pendapatan rumah sakit ditilik, karena selama ini dalam penanganan pasien khusus jiwa tidak memberikan keuntungan finansial, malah rugi.
"Supaya rugi ini bisa ditutupi, sarana dan prasarana kita kembangkan," imbuhnya.
Akan tetapi, dengan pengembangan layanan non kekhususan tersebut, Arman mengaku pihaknya tetap menjadikan sektor kejiwaan tetap menjadi fokus utama sebagaimana tugas RSKD Dadi. Bahkan, sarana dan prasarana seperti alat pendeteksi kelainan otak pada pasien jiwa juga sudah ditunjang.
Tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat juga sudah memadai. Ia siap bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin untuk memakai tenaga dokter spesialis di sana.
Kepala Bidang Keperawatan RSKD, Dadi Abdul Malik mengutarakan, saat ini Permenkes mengatur bahwa 40 persen total kamar di RS khusus dapat dioperasikan untuk non kekhususan. Sarana dan prasarana hingga tenaga medis sudah sangat siap di RS Dadi.
"Pemprov menaruh perhatian besar agar rumah sakit bisa bersaing secara sehat. Apalagi sekarang akreditasinya (RS Dadi) Paripurna," terangnya.
(TRI)
Berita Terkait
News
Evaluasi, Kinerja Prof Zudan di Provinsi Sulsel Dinilai Baik
Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh mengikuti evaluasi kinerja (Evkin) per triwulan sebagai penjabat gubernur di Sulsel, Kamis, (21/11/2024), di gedung Irjen Kemendagri di Jakarta. Dalam evaluasi tersebut kinerjanya dinilai baik.
Jum'at, 22 Nov 2024 09:49
News
ASN Pemprov Sulsel Ikrar Bersama dan Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas
mendatang, Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh meminta kepada seluruh ASN dan non ASN lingkup Pemprov Sulsel untuk melakukan ikrar bersama an melakukan tanda tangan pakta integritas netralitas ASN.
Selasa, 19 Nov 2024 12:30
News
Pastikan Stok Pangan dan Harga di Provinsi Sulsel Stabil
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berupaya terus memastikan pasokan pangan dan harga stabil di tengah masyarakat, hingga hingga akhir tahun nantinya
Selasa, 19 Nov 2024 10:39
News
Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh bersama Wakil Menteri (Wamen) Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Dzulfikar Ahmad Tawalla, menghadiri Puncak Peringatan Hari Jadi Gowa ke-704 Tahun 2024
Senin, 18 Nov 2024 11:30
News
Dilepas Pj Gubernur, Pelajar Sulsel Antusias Ikuti High School Marathon
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh melepas peserta High School Marathon 10K, di depan Rujab Gubernur Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu, (17/11/2024).
Minggu, 17 Nov 2024 16:04
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Terakhir Pilwalkot 2024: MULIA 44,3%, SEHATI 22% dan INIMI 18,9%, AMAN 0,7%
2
Survei Terakhir Pilkada Lutim: Ibas-Puspa 45,1%, Budiman-Akbar 38,3%, Isrullah-Usman 9,1%
3
Survei SRI Pilwalkot Palopo 2024: Trisal-Ome 43,3%, Rahmat-ATK 22,4%, FKJ-Nur 12,1%
4
Survei CRC Pilwalkot Parepare 2024: Elektabilitas TSM-MO 41,83%, Sulit Dikejar Lawan
5
Hoaks Kian Merajalela! Tim Hukum MULIA Minta Bawaslu Makassar Turun Tangan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Terakhir Pilwalkot 2024: MULIA 44,3%, SEHATI 22% dan INIMI 18,9%, AMAN 0,7%
2
Survei Terakhir Pilkada Lutim: Ibas-Puspa 45,1%, Budiman-Akbar 38,3%, Isrullah-Usman 9,1%
3
Survei SRI Pilwalkot Palopo 2024: Trisal-Ome 43,3%, Rahmat-ATK 22,4%, FKJ-Nur 12,1%
4
Survei CRC Pilwalkot Parepare 2024: Elektabilitas TSM-MO 41,83%, Sulit Dikejar Lawan
5
Hoaks Kian Merajalela! Tim Hukum MULIA Minta Bawaslu Makassar Turun Tangan