Konsultasi ke KLHK, Pembentukan Tim Independen Didorong Tuntaskan Konflik Tanamalia
Tim Sindomakassar
Rabu, 27 Sep 2023 22:49
Ketua DPRD Luwu Timur Aripin melakukan konsultasi ke Direktorat Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat KLHK, Selasa (26/09/2023) di Jakarta. Foto/Istimewa
JAKARTA - Ketua DPRD Luwu Timur Aripin bersama Wakil Ketua 1 DPRD Luwu Timur Muh. Siddiq BM melakukan konsultasi ke Direktorat Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK), Selasa (26/09/2023) di Jakarta.
Konsultasi dilakukan untuk menyikapi konflik lahan yang terjadi di Kabupaten Luwu Timur, salah satunya IPPKH Blok Tanamalia antara PT Vale dengan ratusan warga yang menggarap lahan di lokasi tersebut.
Seperti diketahui, eksplorasi lahan di Blok Tanamalia oleh PT Vale Indonesia, selaku pemegang izin IPPKH sebelumnya terhambat oleh aksi penolakan mengatas namakan Aliansi Petani lada Loeha Raya.
Ketua DPRD Luwu Timur dan Rombongan yang terdiri dari Wakil Ketua.1 DPRD Lutim, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Bagian Pemerintahan, bersama tokoh pemuda Loeha Raya serta perwakilan PT Vale difasilitasi oleh Dewan Kehutanan Nasional Dr Abdul Rahman Nur. Kedatangan mereka diterima oleh Direktur Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Jakarta Muh. Said.
Aripin mengatakan, hasil pertemuan dengan Kementerian DLH akan menindaklanjuti penanganan dan penyelesaian konflik di lahan IPPKH seluas 17.239,28 hektar (Ha) itu, dengan mendorong terbentuknya tim independen.
"Karena ini merupakan masalah yang baru terjadi, dimana warga bercocok tanam di lahan konsesi PT Vale. Sehingga terjadi konflik saat lahan itu akan digarap perusahaan tambang," katanya, saat dihubungi, Rabu (27/09/2023).
Kata dia, tim independen akan diisi oleh para stakeholder terkait dalam masalah konflik lahan tambang tersebut. Dengan tujuan, kegiatan eksplorasi bisa tetap berjalan selaku pemegang IPPKH dan menguntungkan Masyarakat Loeha Raya sehingga tidak terjadi masalah yang berkepanjangan.
"Tim independen ini selanjutnya akan kita bahas dalam pertemuan berikutnya. Kita masih menunggu jadwal dari Kementerian LHK," katanya.
Ketua DPRD Luwu Timur pada rapat dengar pendapat sebelumnya telah menyuarakan dukungan agar Perusahaan berkolaborasi bersama Masyarakat, hidup berdampingan yang saling menguntungkan.
Ada empat hal yang ditekankan oleh ketua DPRD Luwu Timur. Pertama, harus ada pengganti biaya investasi atau ganti untung untuk masyarakat yang terdampak tambang. Kedua, peningkatan kapasitas angkatan usia kerja dan penyerapan tenaga kerja dari masyarakat yang terdampak. Ketiga, mengutamakan kontraktor lokal Masyarakat Loeha Raya. Keempat, PT Vale mendukung pengembangan perekonomian masyarakat loeha raya melalui program CSRnya.
Sementara itu, Wakil Ketua 1 DPRD Luwu Timur, Muh. Siddiq BM menambahkan, PT Vale sudah beroperasi selama 55 tahun, berbagai masalah diselesaikan dengan baik melalui fasilitasi pemerintah daerah, mengingat kewenangan kehutanan ada dipemerintah propinsi dan pusat, maka menurutnya pihak KLHK untuk turut mengambil peran fasilitasi penanganan konflik tenurial di Luwu Timur.
Hal serupa disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Andi Makaraka yang juga mantan Kadis Kehutanan Luwu Timur. Menurutnya, Hutan di Luwu Timur sebagian besar telah dimiliki oleh pemegang IUP dan posisi ini akan berpotensi menimbulkan konflik dengan masyarakat bila tidak ditangani dengan baik, sehingga diperlukan model penyelesaian yang konkrit dan butuh dukungan dari KLHK.
Sementara itu, tokoh pemuda Loeha Raya, Rustam yang mendampingi rombongan DPRD ke Kementerian LHK, menyampaikan pihaknya datang untuk turut memperjuangkan aspirasi masyarakat dan mencari titik temu untuk menyelesaikan konflik.
"Karena semakin lama kita larut maka semakin merugikan Masyarakat. Kami semata-mata ingin menyelesaikan konflik atas eksplorasi lahan Tanamalia, dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Kita tidak mau eksplorasi lahan ini membuat masyarakat kehilangan mata pencarian. Jadi kita mau win-win solution," ungkap dia.
Untuk itu, selain mendukung masyarakat agar bisa menerima perusahaan tambang, pihaknya juga meminta PT Vale merincikan program yang ditawarkan. "Jangan sampai Vale cuma ambil hasil buminya, lalu kami ditelantarkan. Kita ingin ada pemberdayaan ekonomi baru, masalah ketenagakerjaan, infrastruktur, pendidikan. Itu menjadi alasan inisiatif saya untuk datang ke Jakarta,” ungkapnya.
Dia mengklaim, apa yang dilakukan ini sudah tepat untuk menyelesaikan perkara yang ada di sana. “Langkah ini sudah tepat sebagai upaya menyelesaikan perkara. Karena saya rasa, semakin lama kita larut dalam konflik, ujungnya akan merugikan semua pihak. Itu yang tidak kita inginkan. Kita ingin kehadiran PT Vale untuk memberikan manfaat besar bagi Masyarakat dan Loeha raya Menjadi Kawasan pertumbuhan Ekonomi Baru di Luwu Timur," ungkap Rustam.
Konsultasi dilakukan untuk menyikapi konflik lahan yang terjadi di Kabupaten Luwu Timur, salah satunya IPPKH Blok Tanamalia antara PT Vale dengan ratusan warga yang menggarap lahan di lokasi tersebut.
Seperti diketahui, eksplorasi lahan di Blok Tanamalia oleh PT Vale Indonesia, selaku pemegang izin IPPKH sebelumnya terhambat oleh aksi penolakan mengatas namakan Aliansi Petani lada Loeha Raya.
Ketua DPRD Luwu Timur dan Rombongan yang terdiri dari Wakil Ketua.1 DPRD Lutim, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Bagian Pemerintahan, bersama tokoh pemuda Loeha Raya serta perwakilan PT Vale difasilitasi oleh Dewan Kehutanan Nasional Dr Abdul Rahman Nur. Kedatangan mereka diterima oleh Direktur Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Jakarta Muh. Said.
Aripin mengatakan, hasil pertemuan dengan Kementerian DLH akan menindaklanjuti penanganan dan penyelesaian konflik di lahan IPPKH seluas 17.239,28 hektar (Ha) itu, dengan mendorong terbentuknya tim independen.
"Karena ini merupakan masalah yang baru terjadi, dimana warga bercocok tanam di lahan konsesi PT Vale. Sehingga terjadi konflik saat lahan itu akan digarap perusahaan tambang," katanya, saat dihubungi, Rabu (27/09/2023).
Kata dia, tim independen akan diisi oleh para stakeholder terkait dalam masalah konflik lahan tambang tersebut. Dengan tujuan, kegiatan eksplorasi bisa tetap berjalan selaku pemegang IPPKH dan menguntungkan Masyarakat Loeha Raya sehingga tidak terjadi masalah yang berkepanjangan.
"Tim independen ini selanjutnya akan kita bahas dalam pertemuan berikutnya. Kita masih menunggu jadwal dari Kementerian LHK," katanya.
Ketua DPRD Luwu Timur pada rapat dengar pendapat sebelumnya telah menyuarakan dukungan agar Perusahaan berkolaborasi bersama Masyarakat, hidup berdampingan yang saling menguntungkan.
Ada empat hal yang ditekankan oleh ketua DPRD Luwu Timur. Pertama, harus ada pengganti biaya investasi atau ganti untung untuk masyarakat yang terdampak tambang. Kedua, peningkatan kapasitas angkatan usia kerja dan penyerapan tenaga kerja dari masyarakat yang terdampak. Ketiga, mengutamakan kontraktor lokal Masyarakat Loeha Raya. Keempat, PT Vale mendukung pengembangan perekonomian masyarakat loeha raya melalui program CSRnya.
Sementara itu, Wakil Ketua 1 DPRD Luwu Timur, Muh. Siddiq BM menambahkan, PT Vale sudah beroperasi selama 55 tahun, berbagai masalah diselesaikan dengan baik melalui fasilitasi pemerintah daerah, mengingat kewenangan kehutanan ada dipemerintah propinsi dan pusat, maka menurutnya pihak KLHK untuk turut mengambil peran fasilitasi penanganan konflik tenurial di Luwu Timur.
Hal serupa disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Andi Makaraka yang juga mantan Kadis Kehutanan Luwu Timur. Menurutnya, Hutan di Luwu Timur sebagian besar telah dimiliki oleh pemegang IUP dan posisi ini akan berpotensi menimbulkan konflik dengan masyarakat bila tidak ditangani dengan baik, sehingga diperlukan model penyelesaian yang konkrit dan butuh dukungan dari KLHK.
Sementara itu, tokoh pemuda Loeha Raya, Rustam yang mendampingi rombongan DPRD ke Kementerian LHK, menyampaikan pihaknya datang untuk turut memperjuangkan aspirasi masyarakat dan mencari titik temu untuk menyelesaikan konflik.
"Karena semakin lama kita larut maka semakin merugikan Masyarakat. Kami semata-mata ingin menyelesaikan konflik atas eksplorasi lahan Tanamalia, dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Kita tidak mau eksplorasi lahan ini membuat masyarakat kehilangan mata pencarian. Jadi kita mau win-win solution," ungkap dia.
Untuk itu, selain mendukung masyarakat agar bisa menerima perusahaan tambang, pihaknya juga meminta PT Vale merincikan program yang ditawarkan. "Jangan sampai Vale cuma ambil hasil buminya, lalu kami ditelantarkan. Kita ingin ada pemberdayaan ekonomi baru, masalah ketenagakerjaan, infrastruktur, pendidikan. Itu menjadi alasan inisiatif saya untuk datang ke Jakarta,” ungkapnya.
Dia mengklaim, apa yang dilakukan ini sudah tepat untuk menyelesaikan perkara yang ada di sana. “Langkah ini sudah tepat sebagai upaya menyelesaikan perkara. Karena saya rasa, semakin lama kita larut dalam konflik, ujungnya akan merugikan semua pihak. Itu yang tidak kita inginkan. Kita ingin kehadiran PT Vale untuk memberikan manfaat besar bagi Masyarakat dan Loeha raya Menjadi Kawasan pertumbuhan Ekonomi Baru di Luwu Timur," ungkap Rustam.
(TRI)
Berita Terkait
News
PT Vale Indonesia Tegaskan Komitmen Keberlanjutan di COP29
Dalam acara CEO Dialogue on Climate Actions pada Conference of the Parties (COP)29, PT Vale kembali menegaskan komitmennya terhadap pertambangan berkelanjutan.
Senin, 11 Nov 2024 22:16
News
Presiden Prabowo Saksikan Kerja Sama PT Vale dan GEM untuk Ekonomi Hijau
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan kolaborasi strategis antara PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale”) dan GEM Co., Ltd. di Beijing, China.
Minggu, 10 Nov 2024 17:25
Ekbis
PT Vale Indonesia Pionir Pengguna BBM Ramah Lingkungan di Sektor Pertambangan
Penggunaan HVO diterapkan pada dua unit truk tambang Komatsu dan Caterpillar berkapasitas 100 ton, yang diuji coba selama satu bulan, mulai 15 Oktober hingga 14 November 2024.
Kamis, 07 Nov 2024 18:33
News
Hilirisasi Nikel dan Pertambangan Berkelanjutan untuk Anak Cucu
Selama 56 tahun, perusahaan yang dulu dikenal dengan nama INCO itu ikut berkontribusi merawat alam sekitar tetap lestari, memajukan pendidikan, dan menopang ekonomi daerah.
Selasa, 05 Nov 2024 12:47
Ekbis
PT Vale Raih CSA Awards, Bukti Keunggulan dalam Profitabilitas & Keberlanjutan
PT Vale kembali meraih penghargaan The Best Basic Materials Sector on the Main Board dalam CSA Awards 2024. Acara penghargaan ini berlangsung di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Kamis, 31 Okt 2024 21:23
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada