Jelang Tahun Politik, Kemenag Sulsel Gelar Rakor Deteksi Dini Aliran Paham Keagamaan
Tim Sindomakassar
Rabu, 22 Feb 2023 23:35
Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel melalui Bidang Urusan Agama Islam menggelar rapat koordinasi deteksi dini aliran paham keagamaan di aula kantor, Selasa (21/2/2023). Foto/Dok Kemenag Sulsel
MAKASSAR - Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel melalui Bidang Urusan Agama Islam menggelar rapat koordinasi deteksi dini aliran paham keagamaan di aula kantor, Selasa (21/2/2023). Hal itu dilakukan guna menunjang pelaksanaan tahun toleransi 2023 yang ditetapkan Menteri Agama, sekaligus mitigasi menjelang tahun politik.
Kepala Bidang Urais, Wahyuddin Hakim, mengawali rapat menyampaikan dasar dan tujuan pelaksanaan kegiatan.
"Upaya merealisasikan moderasi beragama dan dalam rencana strategi Kemenag 2024, berdasarkan Peraturan Menteri Agama nomor 18 tahun 2020 salah satu kebijakannya tentang moderasi beragama di dalamnya ada sistem peringatan dini, dan pembentukan tim kewaspadaan dini, penguatan media dan pencegahan penanganan konflik sosial agama," kata dia, dilansir dari laman resmi Kemenag Sulsel, Rabu (22/2/2023).
Untuk itu, Wahyu menyebut rapat tersebut dilaksanakan bertujuan agar dapat melakukan mitigasi dan pemetaan potensi konflik keagamaan di setiap daerah. Selain itu, juga melakukan koordinasi antar pemangku kebijakan dan tokoh agama, serta membangun sistem cegah dini konflik, yang pada akhirnya akan terbentuk tindakan mitigasi sebagaimana disampaikan oleh Kakanwil sebagai perpanjangan tangan Menag, khususnya menghadapi kemungkinan politisasi agama, nuansa etnis dan ras menjelang tahun politik pada 2024.
Kakanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni, pada kesempatan itu menjelaskan potensi konflik di Sulsel dari perspektif keagamaan memiliki pontensi yang besar. Apalagi secara historis memang keragaman keagamaan cukup tajam disamping karena aspek historis, juga aspek sosiologis tidak terlepas dari perbedaan paham keagamaan.
“Karenanya menjelang tahun pemilu kita perlu berupaya memitigasi timbulnya konflik atas nama agama yang dimanfaatkan sebagai salah satu media politik. Resolusi konflik yang dikembangkan oleh Kemenag dalam hal mitigasi dan resolusi konflik semata-mata bertujuan untuk merawat Bhineka Tunggal Ika di Indonesia, khususnya di Sulsel,” terang Khaeroni.
Rapat ini dihadiri oleh beberapa lembaga pemerintah dan organisasi keagamaan antara lain Kodam VII Sulsel, Polda Sulsel, BIN, Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama Sulsel dan Muhammadiyah Sulsel, termasuk beberapa dari unsur Media cetak dan online.
Setidaknya pelaksanaan rapat menghasilkan dua rekomendasi penting sebagai langkah awal upaya terlaksananya mitigasi dan deteksi dini kemunculan aliran paham keagamaan yang meresahkan.
Pertama, melaksanakan pertemuan lanjutan dalam bentuk workshop atau Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan unsur pemerintah daerah dari tingkat provinsi hingga tingkat kelurahan, termasuk peserta yang hadir dalam rapat ini.
Kedua, menetapkan 10 indikator aliran sesat yang dikeluarkan oleh MUI Sulsel, dan mensosialisasikannya ke masyarakat melalui Babinsa, Binmas, penyuluh, penghulu dan tokoh masyarakat.
Kepala Bidang Urais, Wahyuddin Hakim, mengawali rapat menyampaikan dasar dan tujuan pelaksanaan kegiatan.
"Upaya merealisasikan moderasi beragama dan dalam rencana strategi Kemenag 2024, berdasarkan Peraturan Menteri Agama nomor 18 tahun 2020 salah satu kebijakannya tentang moderasi beragama di dalamnya ada sistem peringatan dini, dan pembentukan tim kewaspadaan dini, penguatan media dan pencegahan penanganan konflik sosial agama," kata dia, dilansir dari laman resmi Kemenag Sulsel, Rabu (22/2/2023).
Untuk itu, Wahyu menyebut rapat tersebut dilaksanakan bertujuan agar dapat melakukan mitigasi dan pemetaan potensi konflik keagamaan di setiap daerah. Selain itu, juga melakukan koordinasi antar pemangku kebijakan dan tokoh agama, serta membangun sistem cegah dini konflik, yang pada akhirnya akan terbentuk tindakan mitigasi sebagaimana disampaikan oleh Kakanwil sebagai perpanjangan tangan Menag, khususnya menghadapi kemungkinan politisasi agama, nuansa etnis dan ras menjelang tahun politik pada 2024.
Kakanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni, pada kesempatan itu menjelaskan potensi konflik di Sulsel dari perspektif keagamaan memiliki pontensi yang besar. Apalagi secara historis memang keragaman keagamaan cukup tajam disamping karena aspek historis, juga aspek sosiologis tidak terlepas dari perbedaan paham keagamaan.
“Karenanya menjelang tahun pemilu kita perlu berupaya memitigasi timbulnya konflik atas nama agama yang dimanfaatkan sebagai salah satu media politik. Resolusi konflik yang dikembangkan oleh Kemenag dalam hal mitigasi dan resolusi konflik semata-mata bertujuan untuk merawat Bhineka Tunggal Ika di Indonesia, khususnya di Sulsel,” terang Khaeroni.
Rapat ini dihadiri oleh beberapa lembaga pemerintah dan organisasi keagamaan antara lain Kodam VII Sulsel, Polda Sulsel, BIN, Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama Sulsel dan Muhammadiyah Sulsel, termasuk beberapa dari unsur Media cetak dan online.
Setidaknya pelaksanaan rapat menghasilkan dua rekomendasi penting sebagai langkah awal upaya terlaksananya mitigasi dan deteksi dini kemunculan aliran paham keagamaan yang meresahkan.
Pertama, melaksanakan pertemuan lanjutan dalam bentuk workshop atau Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan unsur pemerintah daerah dari tingkat provinsi hingga tingkat kelurahan, termasuk peserta yang hadir dalam rapat ini.
Kedua, menetapkan 10 indikator aliran sesat yang dikeluarkan oleh MUI Sulsel, dan mensosialisasikannya ke masyarakat melalui Babinsa, Binmas, penyuluh, penghulu dan tokoh masyarakat.
(TRI)
Berita Terkait
Sulsel
Kemenag Sulsel Dorong Ponpes Ciptakan Lingkungan Aman-Nyaman
Madrasah, pondok pesantren (ponpes), atau lembaga pendidikan keagamaan lainnya saat ini dituntut menghadirkan lingkungan yang aman dan nyaman bagi santri maupun pengajar.
Kamis, 24 Okt 2024 06:58
Makassar City
50 Ponpes Ikuti Expo Kemandirian Pesantren 2024 di Kota Makassar
Sebanyak 50 ponpes di Provinsi Sulsel mengikuti Expo Kemandirian Pesantren 2024 di Gedung Ikatan Masjid Mushalla Indonesia Muttahida (IMMIM) Jalan Jend Sudirman, Kota Makassar.
Selasa, 22 Okt 2024 13:18
Makassar City
Gakkumdu Makassar Raih Penghargaan Terbaik Pertama se-Indonesia pada Award 2024
Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Kota Makassar berhasil meraih penghargaan Kategori Fasilitasi terbaik pertama pada kegiatan Gakkumdu Award 2024 yang dilaksanakan oleh Bawaslu RI di Ancol Beach City International Stadium pada Kamis (19/09/2024).
Kamis, 19 Sep 2024 23:31
Sulsel
Bawaslu Soppeng Terima Penghargaan Kategori Inovasi Terbaik Penegakan Hukum Terpadu Pemilu
Bawaslu Soppeng berhasil meraih peringkat ketiga dalam kategori Inovasi Terbaik Penegakan Hukum Terpadu Pemilu pada ajang Gakkumdu Award 2024.
Kamis, 19 Sep 2024 21:56
News
CPNS 2024, Kemenag Sulsel Buka 742 Formasi Termasuk Penyandang Disabilitas
Pendaftaran calon pegawai negeri (CPNS) di wilayah Kementerian Agama (Kemenag) RI berlangsung mulai 1 September. Ada 20.772 formasi terbuka, 742 di antaranya untuk wilayah Sulsel.
Selasa, 03 Sep 2024 12:45
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024