Andil Besar PLN Wujudkan Green Port di Terminal Petikemas New Makassar
Rabu, 28 Jun 2023 16:47
Program Electrifying Marine dari PLN sukses membawa Terminal Petikemas New Makassar menjadi salah satu green port di Indonesia. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Terminal Petikemas New Makassar menjadi salah satu pelabuhan ramah lingkungan alias green port di Indonesia. Pencapaian itu diraih, salah satunya berkat program Electrifying Marine dari PLN. Butuh waktu dan proses panjang untuk mengimplementasikan elektrifikasi secara inklusif di gerbang Indonesia Timur.
Kolaborasi PLN dan Pelindo sebagai pengelola pelabuhan dalam merealisasikan green port di Terminal Petikemas New Makassar dimulai lima tahun lalu. Sejak 2018, BUMN di bidang kelistrikan itu telah menyuplai listrik premium dengan total daya 8,6 Megavolt Ampere (MVA).
Program Electrifying Marine di Terminal Petikemas New Makassar terbilang sukses besar. Biaya operasional turun hingga 61,97 persen per tahun. Tidak kalah penting, konsep green port sukses mengurangi emisi gas buang di pelabuhan. Sebuah ikhtiar mendukung program pemerintah menuju netral karbon.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin, menegaskan komitmen dan dukungan pihaknya untuk menyukseskan program pemerintah dalam mewujudkan green port. Nah, salah satu upaya yang telah dilaksanakan ialah elektrifikasi Terminal Petikemas New Makassar.
"Kami mempunyai program Electrifying Marine dengan menyasar elektrifikasi dermaga pelabuhan. PLN berkomitmen hadir menjadi solusi bagi pelaku usaha dengan menghadirkan pasokan listrik yang andal tanpa polusi suara dan lebih ramah lingkungan,” kata Andy.
Dalam lima tahun terakhir, PLN telah menyuplai listrik premium berkapasitas besar untuk menunjang mobilitas tinggi bongkar muat peti kemas. Langkah itu terbukti semakin menggairahkan gerak roda perekonomian daerah maupun nasional.
Kontribusi PLN dalam mendukung program green port melalui distribusi jaringan listrik andal, Andy mengimbuhkan terwujud dengan menghadirkan infrastruktur kelistrikan pendukung. PLN menyuplai dua penyulang dari dua gardu induk yang memakai skema double supply. Dengan begitu, pasokan listrik lebih andal, tanpa kedip, dan tanpa asap.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, sebelumnya mengungkapkan telah menyepakati kolaborasi bersama Pelindo untuk menyulap pelabuhan kelolaan menjadi green port. Konsep green port mengusung energi berbasis listrik sebagai pengganti BBM yang selama ini biasa dipakai kapal saat sandar.
"Ini sejalan dengan program kami dalam Electricfying Marine yang mengubah kebutuhan BBM yang biasanya digunakan untuk operasional pelabuhan menjadi berbasis listrik," jelasnya.
Guna merealisasikan lebih banyak green port, PLN membangun Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) di puluhan wilayah pelabuhan milik Pelindo. Keberadaan ALMA dapat dimanfaatkan oleh para nelayan kecil dan kapal-kapal kecil untuk mengisi daya alat kapal, cold storage dan juga mesin kapal berbasis baterai.
Tidak berhenti sampai di situ, PLN juga membangun Shore Connection untuk menjawab kebutuhan listrik segmen kapal besar dan sedang terkait pengisian daya.
Hemat Biaya Operasional
Terminal Head Petikemas New Makassar, Muhammad Syukur, menyampaikan program Electrifying Marine sangat membantu dalam melakukan penghematan. Kini, seluruh peralatan di terminal termasuk bongkar muat kapal telah menggunakan listrik, sehingga biaya operasional dapat ditekan hingga 61,97 persen per tahun.
Sekadar diketahui, rata-rata mobilitas peti kemas mencapai 107 ribu TEUs per bulan. Saat masih memakai mesin diesel, biaya operasional mencapai Rp23,4 miliar per tahun. Kini, dengan elektrifikasi alias berbasis listrik, maka biaya operasional turun hanya Rp8,9 miliar per tahun. Bagusnya lagi, karena pemeliharaan dan penggunaannya jauh lebih mudah dan praktis. "Listrik benar-benar menjadi solusi bagi operasional bongkar muat. Perbaikan kini juga lebih mudah dilakukan di bandingkan dulu saat memakai mesin diesel," tuturnya.
Olehnya itu, Syukur memberikan apresiasi tinggi kepada PLN atas andil besarnya dalam mendukung upaya mewujudkan green port di Terminal Petikemas New Makassar. Diapresiasinya pula pelayanan dalam menjamin pasokan listrik andal, termasuk respons cepat para petugasnya.
Pada intinya, ia menekankan program Electrifying Marine tidak hanya membantu menghemat dan memudahkan operasional, tap juga turut serta dalam program green port untuk mengurangi emisi gas buang di pelabuhan.
Ramah Lingkungan
Pegawai Pelindo Terminal Petikemas New Makassar, Jimmy, menambahkan elektrifikasi menyeluruh di kawasan pelabuhan mampu menjadi solusi bagi operasional aktivitas bongkar muat yang lebih efektif dan efisien. Tidak kalah penting, kebijakan itu membuat emisi gas buang menjadi lebih rendah.
Elektrifikasi Terminal Petikemas New Makassar diketahui mampu menekan emisi gas rumah kaca, dengan perbandingan emisi yang dihasilkan yang dihasilkan dari mobilitas crane dermaga saat masih menggunakan diesel adalah 2,64 kg karbon dioksida per liter atau 158,4 kilogram karbon dioksida per jamnya.
Nah, setelah dikonversi ke listrik, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan hanya 0,89 kilogram karbon dioksida per liter atau 112,14 kilogram karbon dioksida per jam. Jika dihitung, maka kontribusi konversi diesel ke PLN pada penurunan emisi gas rumah kaca adalah 29,2 persen.
"Berdasarkan laporan pengujian data dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Balai Besar Kota Makassar tadinya emisi karbon monoksida 533 mg/m³, kini nyaris tidak ada," tuturnya.
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, sebelumnya menyampaikan kolaborasi bersama PLN dilakukan sebagai bentuk komitmen Pelindo mewujudkan Green Port. Muaranya, diharapkan mampu menekan emisi gas buang atau karbon dan efek gas rumah kaca, agar tercipta pelabuhan yang sustainable dan ramah lingkungan.
“Dalam merealisasikan pelabuhan hijau, Pelindo mengupayakan beberapa fokus inisiatif. Di antaranya melalui efisiensi operasional dengan penggunaan solusi digital, pengelolaan limbah, pengembangan energi dan penggunaan peralatan ramah lingkungan, serta pemberian insentif dan fasilitas bagi pelanggan yang mendukung operasi ramah lingkungan,” pungkasnya.
Kolaborasi PLN dan Pelindo sebagai pengelola pelabuhan dalam merealisasikan green port di Terminal Petikemas New Makassar dimulai lima tahun lalu. Sejak 2018, BUMN di bidang kelistrikan itu telah menyuplai listrik premium dengan total daya 8,6 Megavolt Ampere (MVA).
Program Electrifying Marine di Terminal Petikemas New Makassar terbilang sukses besar. Biaya operasional turun hingga 61,97 persen per tahun. Tidak kalah penting, konsep green port sukses mengurangi emisi gas buang di pelabuhan. Sebuah ikhtiar mendukung program pemerintah menuju netral karbon.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin, menegaskan komitmen dan dukungan pihaknya untuk menyukseskan program pemerintah dalam mewujudkan green port. Nah, salah satu upaya yang telah dilaksanakan ialah elektrifikasi Terminal Petikemas New Makassar.
"Kami mempunyai program Electrifying Marine dengan menyasar elektrifikasi dermaga pelabuhan. PLN berkomitmen hadir menjadi solusi bagi pelaku usaha dengan menghadirkan pasokan listrik yang andal tanpa polusi suara dan lebih ramah lingkungan,” kata Andy.
Dalam lima tahun terakhir, PLN telah menyuplai listrik premium berkapasitas besar untuk menunjang mobilitas tinggi bongkar muat peti kemas. Langkah itu terbukti semakin menggairahkan gerak roda perekonomian daerah maupun nasional.
Kontribusi PLN dalam mendukung program green port melalui distribusi jaringan listrik andal, Andy mengimbuhkan terwujud dengan menghadirkan infrastruktur kelistrikan pendukung. PLN menyuplai dua penyulang dari dua gardu induk yang memakai skema double supply. Dengan begitu, pasokan listrik lebih andal, tanpa kedip, dan tanpa asap.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, sebelumnya mengungkapkan telah menyepakati kolaborasi bersama Pelindo untuk menyulap pelabuhan kelolaan menjadi green port. Konsep green port mengusung energi berbasis listrik sebagai pengganti BBM yang selama ini biasa dipakai kapal saat sandar.
"Ini sejalan dengan program kami dalam Electricfying Marine yang mengubah kebutuhan BBM yang biasanya digunakan untuk operasional pelabuhan menjadi berbasis listrik," jelasnya.
Guna merealisasikan lebih banyak green port, PLN membangun Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) di puluhan wilayah pelabuhan milik Pelindo. Keberadaan ALMA dapat dimanfaatkan oleh para nelayan kecil dan kapal-kapal kecil untuk mengisi daya alat kapal, cold storage dan juga mesin kapal berbasis baterai.
Tidak berhenti sampai di situ, PLN juga membangun Shore Connection untuk menjawab kebutuhan listrik segmen kapal besar dan sedang terkait pengisian daya.
Hemat Biaya Operasional
Terminal Head Petikemas New Makassar, Muhammad Syukur, menyampaikan program Electrifying Marine sangat membantu dalam melakukan penghematan. Kini, seluruh peralatan di terminal termasuk bongkar muat kapal telah menggunakan listrik, sehingga biaya operasional dapat ditekan hingga 61,97 persen per tahun.
Sekadar diketahui, rata-rata mobilitas peti kemas mencapai 107 ribu TEUs per bulan. Saat masih memakai mesin diesel, biaya operasional mencapai Rp23,4 miliar per tahun. Kini, dengan elektrifikasi alias berbasis listrik, maka biaya operasional turun hanya Rp8,9 miliar per tahun. Bagusnya lagi, karena pemeliharaan dan penggunaannya jauh lebih mudah dan praktis. "Listrik benar-benar menjadi solusi bagi operasional bongkar muat. Perbaikan kini juga lebih mudah dilakukan di bandingkan dulu saat memakai mesin diesel," tuturnya.
Olehnya itu, Syukur memberikan apresiasi tinggi kepada PLN atas andil besarnya dalam mendukung upaya mewujudkan green port di Terminal Petikemas New Makassar. Diapresiasinya pula pelayanan dalam menjamin pasokan listrik andal, termasuk respons cepat para petugasnya.
Pada intinya, ia menekankan program Electrifying Marine tidak hanya membantu menghemat dan memudahkan operasional, tap juga turut serta dalam program green port untuk mengurangi emisi gas buang di pelabuhan.
Ramah Lingkungan
Pegawai Pelindo Terminal Petikemas New Makassar, Jimmy, menambahkan elektrifikasi menyeluruh di kawasan pelabuhan mampu menjadi solusi bagi operasional aktivitas bongkar muat yang lebih efektif dan efisien. Tidak kalah penting, kebijakan itu membuat emisi gas buang menjadi lebih rendah.
Elektrifikasi Terminal Petikemas New Makassar diketahui mampu menekan emisi gas rumah kaca, dengan perbandingan emisi yang dihasilkan yang dihasilkan dari mobilitas crane dermaga saat masih menggunakan diesel adalah 2,64 kg karbon dioksida per liter atau 158,4 kilogram karbon dioksida per jamnya.
Nah, setelah dikonversi ke listrik, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan hanya 0,89 kilogram karbon dioksida per liter atau 112,14 kilogram karbon dioksida per jam. Jika dihitung, maka kontribusi konversi diesel ke PLN pada penurunan emisi gas rumah kaca adalah 29,2 persen.
"Berdasarkan laporan pengujian data dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Balai Besar Kota Makassar tadinya emisi karbon monoksida 533 mg/m³, kini nyaris tidak ada," tuturnya.
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, sebelumnya menyampaikan kolaborasi bersama PLN dilakukan sebagai bentuk komitmen Pelindo mewujudkan Green Port. Muaranya, diharapkan mampu menekan emisi gas buang atau karbon dan efek gas rumah kaca, agar tercipta pelabuhan yang sustainable dan ramah lingkungan.
“Dalam merealisasikan pelabuhan hijau, Pelindo mengupayakan beberapa fokus inisiatif. Di antaranya melalui efisiensi operasional dengan penggunaan solusi digital, pengelolaan limbah, pengembangan energi dan penggunaan peralatan ramah lingkungan, serta pemberian insentif dan fasilitas bagi pelanggan yang mendukung operasi ramah lingkungan,” pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait
News
PLN Gandeng Icon Plus Gunakan EV untuk Kendaraan Operasional
PT PLN (Persero) bersama PLN Icon Plus berkolaborasi untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik, dengan menggunakan electric vehicle (EV) sebagai kendaraan operasional.
Minggu, 24 Nov 2024 17:33
Sulsel
Program Bidan Cahaya dari PLN Bantu Tingkatkan Kesehatan Ibu & Anak di Bulukumba
Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah peluncuran Program Bidan Cahaya di Pulau Liukang Loe, Desa Bira, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, belum lama ini.
Sabtu, 23 Nov 2024 22:12
Sulsel
PLN Hadirkan Energi Bersih di Pulau Terluar Bulukumba lewat Inovasi SuperSUN
PT PLN (Persero) terus membuktikan komitmennya dalam melistriki wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) melalui inovasi SuperSUN.
Kamis, 21 Nov 2024 18:10
News
Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi
PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Air.
Kamis, 21 Nov 2024 09:21
Sulsel
PLN Apresiasi MDA untuk Pemanfaatan Green Energy Terbesar
MDA menjadi perusahaan pertama di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, yang telah menggunakan 100% energi terbarukan selama empat tahun berturut-turut (2021–2024).
Rabu, 20 Nov 2024 16:07
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Dinilai Sakiti Perasaan Masyarakat, Ridwan Sau Diboikot Tampil di Bantaeng
2
Tim Hukum Temukan Dugaan Praktik Politik Uang saat Masa Tenang di SMP Gowa
3
Kekuatan Rakyat di Gowa Makin Sulit Dibendung ke Husniah-Darmawangsyah
4
Bawaslu Maros Gelar Apel Siaga Pengawasan Pemilu
5
Bawaslu Soppeng Apel Siaga, 776 Pengawas Siap Kawal Pilkada Serentak 2024
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Dinilai Sakiti Perasaan Masyarakat, Ridwan Sau Diboikot Tampil di Bantaeng
2
Tim Hukum Temukan Dugaan Praktik Politik Uang saat Masa Tenang di SMP Gowa
3
Kekuatan Rakyat di Gowa Makin Sulit Dibendung ke Husniah-Darmawangsyah
4
Bawaslu Maros Gelar Apel Siaga Pengawasan Pemilu
5
Bawaslu Soppeng Apel Siaga, 776 Pengawas Siap Kawal Pilkada Serentak 2024