Strategi Pompanisasi Hadapi Kekeringan dan Peningkatan Produksi Pangan
Agus Nyomba
Kamis, 20 Jun 2024 13:20
Suasana saat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau Program Bantuan Pompa Air di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondang Rejo, Karanganyar. Foto: istimewa
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman meninjau Program Bantuan Pompa Air di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondang Rejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (19/06/2024).
Presiden menyampaikan bahwa program ini penting dalam menghadapi potensi kekeringan panjang yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Juli hingga Oktober.
“Pompanisasi ini tidak hanya di Jawa Tengah, tidak hanya di Karanganyar saja tetapi di semua provinsi yang kita perkirakan nanti di bulan Juli, Agustus, September, Oktober ini akan terjadi kekeringan yang panjang,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan persnya usai melakukan peninjauan.
Presiden melanjutkan, Provinsi Jawa Tengah misalnya telah menerima 4.300 pompa air dengan kekuatan 8,5 PK hingga 18 PK untuk mendukung program ini.
“Di Jawa Tengah itu target kita untuk produksi itu 9,8 juta ton. Dengan pompanisasi, kita ingin ada tambahan 1,3 juta ton. Enggak banyak, dari 9,8 juta ton kita akan menambahkan menjadi diberi tambahan 1,3 juta ton,” sambungnya.
Presiden mengharapkan, dengan pompa-pompa dan hujan buatan di akhir musim penghujan nantinya mampu mengelola air secara efektif untuk mengatasi kekeringan yang diprediksi oleh BMKG dan menekan impor.
“Ya ini dalam rangka ke sana, dalam rangka agar impor kita tidak semakin membesar. Sehingga kita harapkan panen maksimal itu tidak hanya di tahun tanam pertama, tahun tanam kedua juga tetap, tahun tanam ketiga juga tetap sama,” pungkasnya.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
Di lokasi yang sama, Mentan Amran mengatakan bahwa program pompanisasi adalah satu-satunya solusi cepat dalam mengatasi dampak El Nino dan juga kekeringan yang diperkirakan akan berlangsung panjang.
Untuk diketahui, pompanisasi adalah program irigasi sawah dengan menggunakan sistem pipa yang terpasang dari sungai serta air tanah ke sawah-sawah yang akan sangat berguna untuk memastikan ketersediaan air di musim kering. Presiden juga menyatakan bahwa hujan buatan akan dimaksimalkan di akhir musim hujan untuk mendukung upaya tersebut.
Mentan Amran mengatakan bahwa program pompanisasi adalah satu-satunya solusi cepat dalam mengatasi dampak El Nino dan juga kekeringan yang diperkirakan akan berlangsung panjang.
"Kenapa kita pasang pompa air? Karena ini adalah solusi cepat. Hari ini kita pompa, hari ini kita bisa tanam karena kalau kita cetak sawah itu butuh waktu lama," katanya.
Mentan berharap upaya ini tidak hanya mengatasi kekurangan dan pasokan air di musim kering saja, akan tetapi juga meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman (IP) di musim yang akan datang sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani secara cepat.
"Harapan kita ke depan, mari kita sinergi, mari kita kolaborasi untuk negeri yang kita cintai. Karena mimpi besar kita ke depan adalah mencukupi beras dalam negeri, bahkan syukur-syukur bisa kita memberi, membantu saudara-saudara kita yang kelaparan di negara lain," jelasnya.
Pemerintah menargetkan pompanisasi ini dapat menjangkau 1 juta hektare lahan pertanian serta berencana untuk mencetak sawah baru seluas 1 juta hektare per tahun sebagai strategi jangka panjang. Ini merupakan bagian dari usaha besar untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu lumbung pangan dunia di masa depan.
Presiden menyampaikan bahwa program ini penting dalam menghadapi potensi kekeringan panjang yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Juli hingga Oktober.
“Pompanisasi ini tidak hanya di Jawa Tengah, tidak hanya di Karanganyar saja tetapi di semua provinsi yang kita perkirakan nanti di bulan Juli, Agustus, September, Oktober ini akan terjadi kekeringan yang panjang,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan persnya usai melakukan peninjauan.
Presiden melanjutkan, Provinsi Jawa Tengah misalnya telah menerima 4.300 pompa air dengan kekuatan 8,5 PK hingga 18 PK untuk mendukung program ini.
“Di Jawa Tengah itu target kita untuk produksi itu 9,8 juta ton. Dengan pompanisasi, kita ingin ada tambahan 1,3 juta ton. Enggak banyak, dari 9,8 juta ton kita akan menambahkan menjadi diberi tambahan 1,3 juta ton,” sambungnya.
Presiden mengharapkan, dengan pompa-pompa dan hujan buatan di akhir musim penghujan nantinya mampu mengelola air secara efektif untuk mengatasi kekeringan yang diprediksi oleh BMKG dan menekan impor.
“Ya ini dalam rangka ke sana, dalam rangka agar impor kita tidak semakin membesar. Sehingga kita harapkan panen maksimal itu tidak hanya di tahun tanam pertama, tahun tanam kedua juga tetap, tahun tanam ketiga juga tetap sama,” pungkasnya.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
Di lokasi yang sama, Mentan Amran mengatakan bahwa program pompanisasi adalah satu-satunya solusi cepat dalam mengatasi dampak El Nino dan juga kekeringan yang diperkirakan akan berlangsung panjang.
Untuk diketahui, pompanisasi adalah program irigasi sawah dengan menggunakan sistem pipa yang terpasang dari sungai serta air tanah ke sawah-sawah yang akan sangat berguna untuk memastikan ketersediaan air di musim kering. Presiden juga menyatakan bahwa hujan buatan akan dimaksimalkan di akhir musim hujan untuk mendukung upaya tersebut.
Mentan Amran mengatakan bahwa program pompanisasi adalah satu-satunya solusi cepat dalam mengatasi dampak El Nino dan juga kekeringan yang diperkirakan akan berlangsung panjang.
"Kenapa kita pasang pompa air? Karena ini adalah solusi cepat. Hari ini kita pompa, hari ini kita bisa tanam karena kalau kita cetak sawah itu butuh waktu lama," katanya.
Mentan berharap upaya ini tidak hanya mengatasi kekurangan dan pasokan air di musim kering saja, akan tetapi juga meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman (IP) di musim yang akan datang sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani secara cepat.
"Harapan kita ke depan, mari kita sinergi, mari kita kolaborasi untuk negeri yang kita cintai. Karena mimpi besar kita ke depan adalah mencukupi beras dalam negeri, bahkan syukur-syukur bisa kita memberi, membantu saudara-saudara kita yang kelaparan di negara lain," jelasnya.
Pemerintah menargetkan pompanisasi ini dapat menjangkau 1 juta hektare lahan pertanian serta berencana untuk mencetak sawah baru seluas 1 juta hektare per tahun sebagai strategi jangka panjang. Ini merupakan bagian dari usaha besar untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu lumbung pangan dunia di masa depan.
(GUS)
Berita Terkait
News
Jokowi Luncurkan Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event
Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan digitalisasi layanan perizinan penyelenggaran event, dalam rangka mempercepat proses perizinan di Indonesia.
Senin, 24 Jun 2024 19:54
News
Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Bersatu Berantas Judi Online
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara tegas menyuarakan larangan dan bahaya judi daring atau online. Dalam penegasannya, Presiden mengajak masyarakat untuk tidak terlibat
Kamis, 13 Jun 2024 18:28
News
Presiden Jokowi Kecam Keras Serangan Israel ke Rafah
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras serangan militer Israel ke Rafah, Palestina.
Minggu, 02 Jun 2024 16:18
News
PLN Sukses Hadirkan Listrik Tanpa Kedip saat Kunker Presiden Jokowi ke Sultra
PT PLN (Persero) sukses mengawal kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ke Provinsi Sulawesi Tenggara pada 12 - 14 Mei 2024.
Jum'at, 17 Mei 2024 23:13
News
Jokowi Minta Penggunaan Anggaran Tepat Sasaran saat Buka Musrenbangnas
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para pimpinan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk memastikan penggunaan anggaran agar tepat sasaran.
Selasa, 07 Mei 2024 08:07
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Klien Dianiaya, Penasihat Hukum Minta Polisi Tak Gunakan Pasal Tunggal
2
Tingkatkan Kapabilitas Kemitraan, Konsorsium PTV Sultanbatara Adakan Pelatihan
3
Unik! 300 Roti Bakar Disusun jadi Diorama Benteng Rotterdam
4
Ayah Bupati Bulukumba Andi Utta Tutup Usia, IAS Sampaikan Duka Mendalam
5
Amir Uskara Timbang 2 Nama Calon Wakil di Pilkada Gowa 2024
6
Trans Snow World Makassar Sukses Gelar BRICKS Competition Pertama di Sulsel
7
Pengusaha Enrekang Serahkan Ambulans Gratis untuk Kampung Halamannya