Unik! 300 Roti Bakar Disusun jadi Diorama Benteng Rotterdam

Tri Yari Kurniawan
Senin, 01 Jul 2024 07:17
Unik! 300 Roti Bakar Disusun jadi Diorama Benteng Rotterdam
Diorama Benteng Rotterdam di Atrium Mal Panakkukang yang terbuat dari susunan 300 roti bakar dan sejumlah bahan makanan lainnya. Foto/Tri Yari Kurniawan
Comment
Share
MAKASSAR - Diorama Fort Rotterdam mencuri perhatian pengunjung yang melintas di Atrium Mal Panakkukang, Minggu (30/6/2024). Musababnya, bahan pembuatan diorama atau semacam miniatur benteng bersejarah itu adalah roti bakar dan sejumlah bahan makanan lainnya.

Kehadiran diorama Benteng Rotterdam itu diketahui dalam rangka perayaan HUT ke-52 PT Interflour Indonesia, sekaligus peluncuran produk baru tepung terigu Kawan Baru kemasan 1 kg.

Marketing Manager Interflour Indonesia, Dewi Ayu Putri Mariastuti, menjelaskan pembuatan diorama Benteng Rotterdam memakai dua tepung terigu produksi perusahaan yakni Kompas dan Kawan Baru.

Untuk bangunan rumah dalam kawasan benteng memakai tepung terigu Kompas. Sedangkan bangunan benteng berupa rangkaian roti bakar maupun roti tawar yang disusun sedemikian rupa, kata dia, dibuat memakai tepung terigu Kawan Baru.

Putri menyebut butuh waktu dua hari untuk menyelesaikan pembuatan diorama Benteng Rotterdam. Adapun pembuatan dilakukan secara profesional melibatkan chef ternama dan Politeknik Pariwisata Makassar, serta profesional dari Indonesia Chef Association (ICA).

"Diorama Benteng Rotterdam itu terbuat dari produk Kawan Baru. Ukurannya 2,4 meter x 1,5 meter, yang terdiri dari 300 roti bakar. Awalnya dari 300 roti tawar yang dihasilkan dari 25 kg tepung Kawan Baru," jelasnya.

Putri menjelaskan pembuatan diorama Benteng Rottedama merupakan bagian dari Strategic Alliance Interflour Indonesia. Bentuk lainnya adalah membantu banyak pelajar dan mahasiswa di bidang tata boga melalui berbagai dukungan materi pembelajaran, seperti buku resep, dosen tamu dan juga tepung terigu untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Chef Rahman Kodong, jebolan Master Chef Indonesia, yang turut hadir menyampaikan proses pengerjaan diorama Benteng Rotterdam itu dilakukan oleh para ahli. Selama dua hari, kerja sama itu para ahli itu membuahkan hasil dan akhirnya bisa dipamerkan pada acara Interflour Indonesia.

"Diorama ini dikerjakan dua hari, hasil kerja sama profesional. Untuk bangunan bentengnya itu menghabiskan 25 kg tepung terigu yang menghasilkan 300 roti tawar," jelasnya.

Unik! 300 Roti Bakar Disusun jadi Diorama Benteng Rotterdam

Adapun acara Interflour Indonesia kali ini bertajuk 'Kawan Baru, Karya Baru untuk Negeri' dan kampanye 'Cuan Baru dari Kawan Baru'. Perayaan HUT ke-52 perusahaan itu memperlihatkan dukungan Interflour dan juga kolaborasi dengan berbagai mitra dan penggerak industri kuliner dengan beragam aktivitas.

Selain pembuatan diorama Benteng Rotterdam untuk pertama kalinya dari roti, juga ada penyerahan logam mulia dan motor bagi yang beruntung dari ribuan partisipan program 'Kemilau Terigu Interflour' dan mencapai hampir 30 ribu kupon undian, Food Bazaar serta edukasi pembuatan roti dalam baking demo bersama chef terkemuka.

Senior Vice President Interflour Indonesia, Christiany Hopemi Situru, menyampaikan lebih dari setengah abad, pabrik terigu Interflour Indonesia telah membuktikan komitmen dengan menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan didukung oleh teknologi ramah lingkungan.

Dengan proses produksi yang dilakukan di dua pabrik yang berlokasi di Makassar dan Cilegon, Interflour memastikan setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar mutu tinggi melalui sertifikasi FSSC 22000 (Food Safety System Certification) yang diakui secara global.

"Dengan kapasitas produksi 3.200 metrik ton per hari, kami siap memenuhi kebutuhan tepung terigu seluruh Indonesia. Berbagai penghargaan yang kami terima, seperti Superbrands dan CSR Award, adalah bukti nyata dedikasi kami terhadap masyarakat Indonesia,” kata dia.

Pabrik terigu Interflour Indonesia tidak hanya fokus pada kualitas produk, tetapi juga pada pengembangan SDM dan penerapan sistem konservasi energi yang efisien. Interflour Indonesia telah menerima berbagai penghargaan bergengsi, seperti Superbrands untuk merek terigu Kompas, Proper Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta penghargaan Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian.

Menurut dia, pencapaian ini menunjukkan komitmen Interflour terhadap prinsip keberlanjutan dan kualitas produk. Selain itu, Interflour juga menjunjung tinggi aspek keselamatan dan kesehatan kerja, yang dibuktikan dengan penghargaan Zero Accidents.

“Berbicara mengenai kontribusi, kami menyadari saat ini industri kuliner di tanah air semakin berkembang pesat dengan hadirnya banyak penggerak industri kuliner berbasis tepung terigu seperti bakery, kedai mie, cafe, dan UMKM lainnya. Kami berkomitmen mendukung pertumbuhan industri tersebut dengan meluncurkan tepung terigu Kawan Baru dalam kemasan retail 1 kg untuk menghasilkan berbagai produk roti manis," paparnya.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru