Appi Sebut Proses Penunjukan Pelatih Baru Timnas Indonesia Gegabah
Jum'at, 10 Jan 2025 18:59
Eks CEO PSM, Munafri Arifuddin turut angkat bicara terkait penunjukan pelatih baru Timnas Indonesia. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Eks CEO PSM, Munafri Arifuddin turut angkat bicara terkait penunjukan pelatih baru Timnas Indonesia.
PSSI baru saja menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia yang baru. Juru taktik asal Belanda itu dikontrak dengan durasi 2 tahun.
Appi sapaan Munafri menyayangkan proses penentuan kursi kepelatihan Timnas yang baru. Menurutnya, menunjuk seorang pelatih mesti dilakukan dengan berbagai pertimbang yang matang.
"Sebenarnya yang paling penting adalah dalam proses pemilihan ini, pelatih itu kan, banyak sekali aspek yang harus kita lihat, tidak boleh gegabah untuk menentukan," kata Appi saat dihubungi awak media pada Jumat (10/01/2025).
Menurut Appi, salah satu pertimbangan dalam penunjukan pelatih harus ada rekam jejak kesuksesan. Sementara ia melihat tidak ada success story yang dimiliki Patrick Kluivert selama ia menangani tim sepakbola.
"Saya menganggap apa ya, ya namanya kita melihat sesuatu yang tidak memberikan harapan, karena tidak ada success story," ujarnya.
"Biasanya kan kita lihat ada success story, seperti apa polanya. Ini kan tidak memberikan gambaran yang baik. Dan menurut saya pun pemilihan itu sangat gegabah," sambungnya.
Appi tak mempersoalkan nasib Shin Tae-yong (STY) yang diberhentikan oleh PSSI. Menurutnya, masalah itu sudah selesai. Namun ia menyayangkan penunjukan Patrick Kluivert yang dinilainya gegabah.
"Tapi persoalan barunya adalah pada saat orang memilih pelatih baru itu, sama sekali menurut saya, tidak berdasar," jelasnya.
Eks Direktur PT LIB ini mengaku kurang sepaham terhadap pandangan, bahwa Patrick Kluivert akan cepat beradaptasi dengan pemain Timnas Indonesia, karena sama-sama dari Belanda.
Menurut Appi, kalau alasannya berdarah Belanda, mestinya PSSI bisa memilih pelatih dari Negeri Kincir Angin yang lebih dari kemampuan seorang Patrick Kluivert.
"Banyak juga orang Belanda yang jauh lebih bagus dari pada dia (Patrick) kan. Kalau (alasannya) orang Belanda," tuturnya.
Appi juga meragukan pengetahuan Patrick terhadap filosofi sepakbola Indonesia. Makanya ia takut nasib Patrick di Timnas Indonesia tidak akan bertahan lama.
Calon Wali Kota Makassar terpilih ini menegaskan sekali lagi, sangat menyayangkan proses pemilihan pelatih anyar Timnas Indonesia.
"Dari sisi pemilihan pelatih ini, sangat gegabah dan sangat tidak berdasar. Artinya kita harus melihat seperti apa, track record, seperti apa jejak yang pernah dilakukan oleh calon pelatih ini," terangnya.
Dia menyampaikan, pelatih kepala akan menjadi penentu dalam sebuah proses, khususnya dalam pengambilan kebijakan.
"Nah kalau pelatihnya tidak pernah merasakan bagaimana melatih timnas negara yang mempunyai atmosfer sepakbola yang besar? Itu kan tidak pernah merasakan," bebernya.
"Contohnya pelatihnya Senegal, itu bisa membawa Senegal dengan baik. Pelatih-pelatih seperti itulah yang kita lihat moncer, memiliki kepribadian, dan sebagainya," jelasnya.
Meski begitu, Appi tetap mendukung dan mendoakan agar Timnas Indonesia di Bawah asuhan Patrick Kluivert bisa berbicara banyak di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia juga berharap kekhawatirannya tak sampai terjadi.
"Mudah-mudahan apa yang menjadi kekakhawatiran kita, itu tidak terjadi. Tapi kalau terjadi, ya awalnya memang sudah ada peringatan," tutupnya.
PSSI baru saja menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia yang baru. Juru taktik asal Belanda itu dikontrak dengan durasi 2 tahun.
Appi sapaan Munafri menyayangkan proses penentuan kursi kepelatihan Timnas yang baru. Menurutnya, menunjuk seorang pelatih mesti dilakukan dengan berbagai pertimbang yang matang.
"Sebenarnya yang paling penting adalah dalam proses pemilihan ini, pelatih itu kan, banyak sekali aspek yang harus kita lihat, tidak boleh gegabah untuk menentukan," kata Appi saat dihubungi awak media pada Jumat (10/01/2025).
Menurut Appi, salah satu pertimbangan dalam penunjukan pelatih harus ada rekam jejak kesuksesan. Sementara ia melihat tidak ada success story yang dimiliki Patrick Kluivert selama ia menangani tim sepakbola.
"Saya menganggap apa ya, ya namanya kita melihat sesuatu yang tidak memberikan harapan, karena tidak ada success story," ujarnya.
"Biasanya kan kita lihat ada success story, seperti apa polanya. Ini kan tidak memberikan gambaran yang baik. Dan menurut saya pun pemilihan itu sangat gegabah," sambungnya.
Appi tak mempersoalkan nasib Shin Tae-yong (STY) yang diberhentikan oleh PSSI. Menurutnya, masalah itu sudah selesai. Namun ia menyayangkan penunjukan Patrick Kluivert yang dinilainya gegabah.
"Tapi persoalan barunya adalah pada saat orang memilih pelatih baru itu, sama sekali menurut saya, tidak berdasar," jelasnya.
Eks Direktur PT LIB ini mengaku kurang sepaham terhadap pandangan, bahwa Patrick Kluivert akan cepat beradaptasi dengan pemain Timnas Indonesia, karena sama-sama dari Belanda.
Menurut Appi, kalau alasannya berdarah Belanda, mestinya PSSI bisa memilih pelatih dari Negeri Kincir Angin yang lebih dari kemampuan seorang Patrick Kluivert.
"Banyak juga orang Belanda yang jauh lebih bagus dari pada dia (Patrick) kan. Kalau (alasannya) orang Belanda," tuturnya.
Appi juga meragukan pengetahuan Patrick terhadap filosofi sepakbola Indonesia. Makanya ia takut nasib Patrick di Timnas Indonesia tidak akan bertahan lama.
Calon Wali Kota Makassar terpilih ini menegaskan sekali lagi, sangat menyayangkan proses pemilihan pelatih anyar Timnas Indonesia.
"Dari sisi pemilihan pelatih ini, sangat gegabah dan sangat tidak berdasar. Artinya kita harus melihat seperti apa, track record, seperti apa jejak yang pernah dilakukan oleh calon pelatih ini," terangnya.
Dia menyampaikan, pelatih kepala akan menjadi penentu dalam sebuah proses, khususnya dalam pengambilan kebijakan.
"Nah kalau pelatihnya tidak pernah merasakan bagaimana melatih timnas negara yang mempunyai atmosfer sepakbola yang besar? Itu kan tidak pernah merasakan," bebernya.
"Contohnya pelatihnya Senegal, itu bisa membawa Senegal dengan baik. Pelatih-pelatih seperti itulah yang kita lihat moncer, memiliki kepribadian, dan sebagainya," jelasnya.
Meski begitu, Appi tetap mendukung dan mendoakan agar Timnas Indonesia di Bawah asuhan Patrick Kluivert bisa berbicara banyak di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia juga berharap kekhawatirannya tak sampai terjadi.
"Mudah-mudahan apa yang menjadi kekakhawatiran kita, itu tidak terjadi. Tapi kalau terjadi, ya awalnya memang sudah ada peringatan," tutupnya.
(UMI)
Berita Terkait
Makassar City
Hadiri Undangan Cabor, Appi Minta KONI Makassar Berpegang pada AD/ART Organisasi
Puluhan pengurus cabang olahraga di Kota Makassar bertemu dengan walikota terpilih, Munafri Arifuddin. Pertemuan ini dilakukan ditengah polemik ditubuh KONI Makassar pasca Ahmad Susanto selaku ketua umum terseret kasus korupsi dan telah ditahan.
Senin, 20 Jan 2025 18:17
Makassar City
Bahas Transportasi dan Teknologi, Appi Jamu Tim Kyushu University Jepang
Wali Kota Makassar terpilih, Munafri Arifuddin menjamu tim dari Kyushu University, Jepang pada Jumat (17/1/2025) siang.
Jum'at, 17 Jan 2025 21:46
Sulsel
Aliyah Mustika Sampaikan Duka Mendalam atas Kepergian Arifuddin Katta
Innalillahi Wainna Ilaihi Rodjiun, telah meninggal dunia Arifuddin Katta di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene, Sulawesi Barat, sekitar pukul 17.40 WITA.
Senin, 13 Jan 2025 08:24
Sulsel
Walikota Makassar Terpilih Munafri Berduka, Ayah Arifuddin Katta Tutup Usia
Kabar duka datang dari keluarga besar Munafri Arifuddin (Appi), Wali Kota Makassar terpilih. Sang ayah, Arifuddin Katta, meninggal dunia pada Ahad (12/01/2024) sore.
Minggu, 12 Jan 2025 21:08
Makassar City
Appi, Erwin dan Tim Transisi Studi Banding Pendidikan Vokasi di Filipina
Wali Kota Makassar pemenang, Munafri Arifuddin bersama anggota DPR RI Komisi XI, Erwin Aksa dan lima tim internal berkunjung ke Filipina.
Kamis, 09 Jan 2025 22:32
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
DKPP Pecat 3 Komisioner KPU Palopo, Terbukti Lakukan Pelanggaran Etik
2
Satu Mahasiswa Unhas yang Hanyut di Sungai Bislap Ditemukan Meninggal Dunia
3
KPU Jeneponto Balik Tuding Pemohon Manipulasi Jumlah Suara di Sidang MK
4
Celetuk Hakim MK dalam Sidang PHPU Jeneponto, Singgung Berkas Tebal hingga Fee
5
Tiga Mahasiswa Hanyut di Sungai Bislap Akhirnya Ditemukan, Semua Meninggal Dunia
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
DKPP Pecat 3 Komisioner KPU Palopo, Terbukti Lakukan Pelanggaran Etik
2
Satu Mahasiswa Unhas yang Hanyut di Sungai Bislap Ditemukan Meninggal Dunia
3
KPU Jeneponto Balik Tuding Pemohon Manipulasi Jumlah Suara di Sidang MK
4
Celetuk Hakim MK dalam Sidang PHPU Jeneponto, Singgung Berkas Tebal hingga Fee
5
Tiga Mahasiswa Hanyut di Sungai Bislap Akhirnya Ditemukan, Semua Meninggal Dunia