Tim Katalisator Kemitraan Berdikari Lakukan Penajaman Riset dan Inovasi di Sulbar

Jum'at, 18 Apr 2025 16:19
Tim Katalisator Kemitraan Berdikari Lakukan Penajaman Riset dan Inovasi di Sulbar
Tim Katalisator Kemitraan Berdikari Wilayah Sulbar melakukan kunjungan resmi ke Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah Sulbar, Jumat (18/4/2025). Foto: Istimewa
Comment
Share
MAMUJU - Guna memperkuat kolaborasi riset dan inovasi yang berbasis potensi lokal, Tim Katalisator Kemitraan Berdikari Wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan kunjungan resmi ke Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar, Jumat (18/4/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan awal pelaksanaan riset strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil tangkapan nelayan melalui inovasi teknologi dan pengolahan hasil perikanan secara berkelanjutan.

Tim Katalisator Kemitraan Berdikari merupakan konsorsium perguruan tinggi vokasi yang diketuai oleh Politeknik Bosowa, beranggotakan Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, Politeknik Indonesia, dan Politeknik Dewantara.

Program ini merupakan inisiatif dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Republik Indonesia dan didukung pendanaannya oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Kunjungan yang dilaksanakan di Kantor Bapperida Sulbar menjadi sebuah momentum penting dalam mempertemukan para akademisi, perencana pembangunan, serta para peneliti dan ahli lokal untuk mendiskusikan arah dan strategi riset yang akan dikembangkan.

Fokus utama dari kegiatan ini adalah penajaman topik penelitian Skema Emas yang berjudul 'Peningkatan Kualitas Tangkapan Melalui Inovasi Solar Sel Freezer Box Terapung dan Pengolahan Produk Perikanan Berkelanjutan untuk Kelompok Nelayan Pesisir Desa Orobatu Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat'.

Dalam pemaparannya, Ketua Tim Katasilator Wilayah Sulbar, Dewi Andriani, menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan vokasi dengan pemerintah daerah dalam mengangkat potensi lokal menjadi kekuatan ekonomi yang berdampak langsung bagi masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi kesempatan ini untuk berdialog dan mendapatkan masukan dari Bapperida Sulawesi Barat. Harapan kami, riset yang akan kami lakukan ini benar-benar menjadi solusi nyata bagi masyarakat pesisir Desa Orobatu, khususnya kelompok nelayan. Inovasi teknologi harus berbasis pada kebutuhan riil di lapangan, dan kami percaya bahwa kolaborasi ini akan menciptakan dampak yang positif dan berkelanjutan,” ujarnya dalam sambutan.

Sementara, Perencana Ahli Muda Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bapperida Provinsi Sulbar, Muhammad Saleh, memberikan apresiasi atas inisiatif dan semangat kolaboratif yang dibawa oleh tim konsorsium pendidikan vokasi ini.

“Bapperida tentu sangat terbuka dan mendukung setiap upaya kolaborasi riset yang berorientasi pada pengembangan potensi daerah. Inisiatif yang dibawa oleh Tim Katalisator ini sangat sejalan dengan arah pembangunan daerah kami, terutama dalam hal penguatan ekonomi masyarakat pesisir," tuturnya.

"Kami berharap penelitian ini tidak hanya menghasilkan inovasi teknologi, tetapi juga mampu mendorong tumbuhnya ekosistem usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” lanjut kata dia.

Diskusi yang berlangsung dalam suasana konstruktif tersebut membahas berbagai aspek teknis yang berkaitan dengan implementasi riset, termasuk pemetaan kebutuhan lapangan, pengembangan desain alat, hingga strategi pelibatan masyarakat lokal dalam proses pengembangan dan uji coba teknologi.

Selain itu, Alang Sunding, selaku Tim Pakar dalam bidang Perancangan Mekanik, juga menyampaikan pandangannya mengenai tantangan dan peluang dalam merancang inovasi teknologi yang kontekstual.

“Desain freezer box terapung berbasis solar sel yang kami gagas tidak hanya mempertimbangkan efisiensi energi, tetapi juga aspek ketahanan terhadap kondisi laut dan kemudahan perawatan oleh nelayan," jelasnya.

"Kami ingin memastikan bahwa teknologi ini benar-benar usable dan dapat dirawat secara mandiri oleh komunitas nelayan di Desa Orobatu. Dengan dukungan data dari BAPPERIDA dan masukan dari para ahli lokal, kami optimistis alat ini bisa menjadi game-changer dalam pengelolaan hasil tangkapan ikan,” imbuhnya.

Para peneliti dan ahli dari Baplerida turut memberikan saran teknis dan masukan berbasis data perencanaan pembangunan daerah, yang dinilai sangat penting dalam merumuskan strategi implementasi riset secara efektif.

Serta masukan-masukan tersebut akan menjadi dasar dalam menyusun langkah-langkah konkrit penelitian yang rencananya akan mulai dilaksanakan pada pertengahan tahun ini di Desa Orobatu.

Kegiatan ini menandai langkah awal yang strategis dalam mewujudkan riset terapan yang adaptif terhadap kondisi lokal. Dengan mengusung semangat kolaboratif dan pendekatan berbasis kebutuhan daerah, Tim Kasalisator Kemitraan Berdikari berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mempercepat pembangunan berbasis inovasi di Provinsi Sulbar.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru