Kades dan Camat di Maros Dikumpulkan Bahas Evaluasi Pengelolaan Keuangan
Najmi S Limonu
Rabu, 15 Mar 2023 22:22
Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa Pemkab Maros, Rabu (15/3/2023). Foto: Sindo Makassar/Najmi S Limonu
MAROS - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Maros bersama Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulawesi Selatan, menggelar Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa.
Sekretaris Daerah Kabupaten Maros, Andi Davied Syamsuddin yang membuka kegiatan tersebut mengatakan, berdasarkan indeks Desa Membangun tahun 2022, ada peningkatan perkembangan desa. Dari 14 kecamatan terdapat 13 desa mandiri, yang mana sebelumnya tidak ada desa mandiri di kecamatan tersebut.
"Adapula desa maju yang di tahun 2021 hanya ada 21 desa. Dan sekarang berkembang hingga 41 desa. Kemudian terdapat pula 24 desa berkembang hingga tidak ada lagi desa tertinggal di Kabupaten Maros," terangnya.
Sementara itu, sejak tahun 2022 pengelola keuangan desa di Kabupaten Maros telah menggunakan aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) secara online.
Baca juga: Kereta Api Tabrak Mati Dua Ekor Sapi Milik Warga di Maros
"Transaksi non tunai telah dicoba di desa, ini sebagai upaya mencegah upaya potensi kecurangan saat pencairan di bank serta meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas pengelolaan keuangan di desa," jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maros ini menggaris bawahi, capaian Monitoring Center For Prevention (MCP) Korsupgah KPK untuk area intervensi tata kelola keuangan desa tahun 2022 telah memenuhi capaian progress 100 persen. Namun masih saja ditemui persoalan hukum yang terkait dengan pengelolaan keuangan di desa.
"Kami harapkan perlu pembinaan dan pengawasan mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan keuangan sesuai tata kelola keuangan desa yang baik dan akuntabel," ucapnya.
Sementara itu, Anggota Kokisi XI DPR RI, Kamrussamad yang hadir sebagai narasumber mengatakan, fungsi DPR RI sebagai legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. Komisi XI DPR RI adalah komisi yang mempunyai ruang lingkup tugas di bidang keuangan.
Baca juga: Pelaku Rudapaksa Anak di Maros Terancam 15 Tahun Penjara
"Salah satu Mitra kerja komisi XI itu kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencananaan Pembangunan Nasional (BPN/BAPPENAS). Yang menghimpun pembangunan nasional melalui 3 jalur mulai dari Musrenbang, masukan dari kementrian dan visi misi presiden yang menjadi program prioritas Nasional," jelasnya.
Dia menambahkan pula, masalah utama yang sedang dihadapi adalah kemiskinan. Dalam potret BPS Kemiskinan lebih besar berada di pedesan, karena itu untuk menekan angka kemiskinan ditetapkan payung UU no. 14 tahun 2006 tentang pemerintah desa, supaya pemerintah desa memiliki nomenklatur mempercepat akselarasi pembangunan Desa.
"Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi spending better yaitu belanja dengan tepat sasaran, tepat waktu, manfaat. Sesuai dengan prosedur belanja yang berfokus pada pemerataan pembangunan, pengentasan kemiskinan, pengurangan kesenjangan, perluasan kesempatan kerja, peningkatan produktivitas, serta peningkatan daya beli masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, tujuan APBN dikirim ke daerah untuk menggerakkan perekonomian desa supaya tercipta pusat pertumbuhan perekonomian baru di desa sehingga angka pengangguran dan kemiskinan dapat ditekan. Sementara di Kabupaten Maros memiliki peluang besar menekan angka kemiskinan.
"Mendengar penjelasan sekda tadi cukup membanggakan karena di Kabupaten Maros sudah tidak ada desa tertinggal, ini menandakan Maros memiliki akselesari cukup pesat, peluang besar menekan angka kemiskinan dan jauh lebih besar lagi nanti dengan kemandirian desa-desa," ungkapnya.
Tak hanya itu, anggota komisi XI DPR RI ini menyampaikan untuk para Kepala desa harus berhati-hati terhadap modus korupsi dana desa.
"Menurut data ICW korupsi dana desa tahun 2021 terdapat 154 kasus dengan jumlah tersangka 245 orang, melonjak dibandingakn pada 2020 terdapat 129 kasus dengan jimlah tersangka 172 orang," ujarnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Maros, Andi Davied Syamsuddin yang membuka kegiatan tersebut mengatakan, berdasarkan indeks Desa Membangun tahun 2022, ada peningkatan perkembangan desa. Dari 14 kecamatan terdapat 13 desa mandiri, yang mana sebelumnya tidak ada desa mandiri di kecamatan tersebut.
"Adapula desa maju yang di tahun 2021 hanya ada 21 desa. Dan sekarang berkembang hingga 41 desa. Kemudian terdapat pula 24 desa berkembang hingga tidak ada lagi desa tertinggal di Kabupaten Maros," terangnya.
Sementara itu, sejak tahun 2022 pengelola keuangan desa di Kabupaten Maros telah menggunakan aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) secara online.
Baca juga: Kereta Api Tabrak Mati Dua Ekor Sapi Milik Warga di Maros
"Transaksi non tunai telah dicoba di desa, ini sebagai upaya mencegah upaya potensi kecurangan saat pencairan di bank serta meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas pengelolaan keuangan di desa," jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maros ini menggaris bawahi, capaian Monitoring Center For Prevention (MCP) Korsupgah KPK untuk area intervensi tata kelola keuangan desa tahun 2022 telah memenuhi capaian progress 100 persen. Namun masih saja ditemui persoalan hukum yang terkait dengan pengelolaan keuangan di desa.
"Kami harapkan perlu pembinaan dan pengawasan mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan keuangan sesuai tata kelola keuangan desa yang baik dan akuntabel," ucapnya.
Sementara itu, Anggota Kokisi XI DPR RI, Kamrussamad yang hadir sebagai narasumber mengatakan, fungsi DPR RI sebagai legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. Komisi XI DPR RI adalah komisi yang mempunyai ruang lingkup tugas di bidang keuangan.
Baca juga: Pelaku Rudapaksa Anak di Maros Terancam 15 Tahun Penjara
"Salah satu Mitra kerja komisi XI itu kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencananaan Pembangunan Nasional (BPN/BAPPENAS). Yang menghimpun pembangunan nasional melalui 3 jalur mulai dari Musrenbang, masukan dari kementrian dan visi misi presiden yang menjadi program prioritas Nasional," jelasnya.
Dia menambahkan pula, masalah utama yang sedang dihadapi adalah kemiskinan. Dalam potret BPS Kemiskinan lebih besar berada di pedesan, karena itu untuk menekan angka kemiskinan ditetapkan payung UU no. 14 tahun 2006 tentang pemerintah desa, supaya pemerintah desa memiliki nomenklatur mempercepat akselarasi pembangunan Desa.
"Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi spending better yaitu belanja dengan tepat sasaran, tepat waktu, manfaat. Sesuai dengan prosedur belanja yang berfokus pada pemerataan pembangunan, pengentasan kemiskinan, pengurangan kesenjangan, perluasan kesempatan kerja, peningkatan produktivitas, serta peningkatan daya beli masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, tujuan APBN dikirim ke daerah untuk menggerakkan perekonomian desa supaya tercipta pusat pertumbuhan perekonomian baru di desa sehingga angka pengangguran dan kemiskinan dapat ditekan. Sementara di Kabupaten Maros memiliki peluang besar menekan angka kemiskinan.
"Mendengar penjelasan sekda tadi cukup membanggakan karena di Kabupaten Maros sudah tidak ada desa tertinggal, ini menandakan Maros memiliki akselesari cukup pesat, peluang besar menekan angka kemiskinan dan jauh lebih besar lagi nanti dengan kemandirian desa-desa," ungkapnya.
Tak hanya itu, anggota komisi XI DPR RI ini menyampaikan untuk para Kepala desa harus berhati-hati terhadap modus korupsi dana desa.
"Menurut data ICW korupsi dana desa tahun 2021 terdapat 154 kasus dengan jumlah tersangka 245 orang, melonjak dibandingakn pada 2020 terdapat 129 kasus dengan jimlah tersangka 172 orang," ujarnya.
(MAN)
Berita Terkait
Sulsel
Menteri Desa PDT Kunker ke Desa Tukamasea, Ingatkan Bumdes Jangan Jadi Penonton
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto melakukan kunjungan kerja ke Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Senin (18/11/2024).
Senin, 18 Nov 2024 18:49
Sulsel
Perpusnas RI Ganjar Penghargaan Life Achievement kepada Chaidir Syam
Calon Bupati Maros AS Chaidir Syam kembali meraih penghargaan di bidang literasi dari Perpusnas RI dalam ajang Pertemuan Pembelajaran Sebaya Tingkat Nasional.
Jum'at, 08 Nov 2024 17:45
Sulsel
100 Mahasiswa UMMA Maros Belajar 'Kebal Hoaks' di Sekolah Kebangsaan Tular Nalar
Antusiasme generasi muda mengikuti Sekolah Kebangsaan Tular Nalar yang merupakan program dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) kembali terlihat pada, Senin (4/11/2024).
Selasa, 05 Nov 2024 11:08
Sulsel
Plt Bupati Suhartina Bohari Lepas Kontingen POPDA Maros
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Maros Hj Suhartina Bohari resmi melepas kontingen Kabupaten Maros ke ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) tingkat Sulsel, Senin (4/11/2024). Seremoni pelepasan dilaksanakan di Lapangan Pallantikang.
Senin, 04 Nov 2024 15:27
Sulsel
Survei SSI: 63,87% Masyarakat Puas Kinerja Chaidir Syam-Suhartina Bohari
Script Survey Indonesia (SSI) merilis tingkat kepuasan warga Maros terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Maros di bawah kepemimpinan Chaidir Syam dan Suhartina Bohari. Hasilnya, 63,87 persen masyarakat puas dan terus mengalami tren positif.
Jum'at, 01 Nov 2024 14:14
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024