Sekolah Perempuan Pangkep Meriahkan Festival Kemerdekaan dengan Berbagai Kegiatan

Tim Sindomakassar
Minggu, 18 Agu 2024 20:34
Sekolah Perempuan Pangkep Meriahkan Festival Kemerdekaan dengan Berbagai Kegiatan
Sekolah Perempuan Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan juga ikut memeriahkan Festival Kemerdekaan Perempuan Indonesia dengan berbagai kegiatan. Foto: Istimewa
Comment
Share
PANGKEP - Sekolah Perempuan Nusantara dari 10 provinsi menggelar Festival Kemerdekaan Perempuan Indonesia dengan tema Merajut Solidaritas Perempuan, Disabilitas dan Kelompok Marjinal untuk Indonesia Maju.

Sebanyak 10 provinsi tersebut yakni Jakarta, Banten, Sumatera Barat, Jawa Timur, NTT, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Bali dan Maluku Utara.

Sekolah Perempuan Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan juga ikut memeriahkan Festival Kemerdekaan Perempuan Indonesia dengan berbagai kegiatan.

Seperti mengikuti lomba baris berbaris tingkat kabupaten, upacara bendera di tingkat kecamatan dan desa, pementasan drama, pameran UMKM Sekolah Perempuan serta launching Cafe Sekolah Perempuan di Desa Tompo Bulu. Kegiatan tersebut dilakukan sejak tanggal 14 sampai tanggal 21 Agustus 2024.

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan tersebut, Sekolah Perempuan Kabupaten Pangkep selalu membagikan sticker kampanye dan sosialisasi tentang pencegahan perkawinan anak, pentingnya partisipasi perempuan dalam pembangunan.

Selain itu pentingnya identitas hukum, sosialisasi Pos Pengaduan Sekolah Perempuan, penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak termasuk penghapusan kekerasan seksual.

Festival Kemerdekaan Perempuan Indonesia ini melibatkan beberapa unsur antara lain pemerintah kabupaten sampai desa, multipihak, guru, tokoh masyarakat, anak, disabilitas, lansia dan masyarakat umum lainnya.

Kepala Desa Mattiro Kanja, Muzakkir mengatakan bahwa kegiatan kemerdekaan Sekolah Perempuan selalu meriah dan melibatkan banyak pihak. Ia juga berterima kasih karena telah dibentuk sekolah perempuan di desanya.

"Sekolah Perempuan telah memberikan banyak manfaat dan perubahan, tidak hanya ke diri mereka saja tapi sampai ke masyarakat. Dan kami selaku pemerintah desa telah mengadopsi beberapa pembelajaran baik dari sekolah perempuan ke dalam pemerintahan kami," jelasnya.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru