1.000 Nasabah PNM di Maros Ikuti Pelatihan Literasi Keuangan

Najmi S Limonu
Kamis, 19 Sep 2024 18:49
1.000 Nasabah PNM di Maros Ikuti Pelatihan Literasi Keuangan
Peserta pelatihan literasi keuangan PT PNM di Kabupaten Maros berfoto bersama di sela-sela kegiatan. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
Comment
Share
MAROS - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) memberikan pelatihan literasi keuangan kepada 1.000 nasabah di Kabupaten Maros.

Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna Pemkab Maros, Kamis (19/9/2024).

Pimpinan Cabang PT PNM Makassar Maimun Bakri mengatakan, sejak awal PNM telah berkomitmen untuk memberikan pelatihan-pelatihan agar masyarakat prasejahtera bisa terbantu dan bisa keluar dari keadaan sulit.

"Ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh PNM, juga meningkatkan pemahaman nasabah terhadap pentingnya literasi keuangan digital untuk usahanya," tuturnya.

Selain pelatihan literasi keuangan PNM juga menyerahakan 1.000 Nomor Induk Berusaha (NIB). NIB ini menurut Maimun juga rutin diberikan. Khusus PNM Cabang Makassar, sudah ada 3.500 nasabah yang menerima NIB.



Maimun mengatakan, PNM terus berupaya mendorong kemampuan serta kualitas produk pelaku UMKM agar naik kelas.

"Kualitas UMKM di Maros itu cukup baik, makanya harus di support agar mereka naik kelas," ujarnya.

Saat ini jumlah nasabah PNM di Maros sekitar 25 ribu orang, dengan total pembiayaan Rp75 miliar.

Bupati Maros, AS Chaidir Syam berjanji akan terus terus memberikan dukungan terkait dengan program-program PNM. Sebab PNM Mekaar juga turun berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian di Maros.

"Tahun 2021 pertumbuhan ekonomi di Maros itu terbawa kedua di Sulsel, namun pada 2022, Maros naik menjadi tertinggi kedua di Sulsel pertumbuhan ekonomi 2022, dengan angka 9,13 persen. Itu semua berkat bantuan ibu-ibu yang hebat ini," tuturnya.



Sementara itu, Kepala Perwakilan OJK Sulselbar Darwisman menyebut, potensi ekonomi di Maros sangat besar. Makanya ia berencana melakukan pemetaan UMKM yang memiliki produk yang berkualitas.

"Misalnya, dari 25 ribu nasabah kita ambil 20 persennya agar produk mereka bisa di ekspor. Kemudian dengan adanya program 'Bajina' dari OJK, kita akan kolaborasikan dengan 35 stakeholder termasuk Pelindo dan Bea Cukai, dan dari perizinan," jelasnya.

Kemudian dia akan membuat ekosistem bisnis di tempat-tempat pariwisata.

"Agar semua wisatawan yang berkunjung betah dan mereka pulang bisa membawa kenang-kenangan," tutupnya.

Dalam kegiatan tersebut PNM juga menghadirkam puluhan stan UMKM di Gedung Serbaguna.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru