Pemuda Malbar Ingin Kembangkan Integrasi Pertanian dan Peternakan
fitra budin
Senin, 20 Mar 2023 19:30
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani bersama Abdan Baso. Foto: Humas Pemkab Luwu Utara
LUWU UTARA - Sistem pertanian terpadu yang menggabungkan beberapa sektor, seperti pertanian dan peternakan, menjadi sebuah pola integrasi pertanian yang coba dikembangkan oleh seorang pemuda milenial asal Kecamatan Malangke Barat (Malba), Kabupaten Luwu Utara.
Adalah Abdan Baso, pemuda kelahiran Kambisa 28 tahun silam ini, yang mencoba mengembangkan sebuah sistem pertanian–peternakan terintegrasi, dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan untuk ternak, serta limbah peternakan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah.
“Saya ingin mengembangkan pola integrasi pertanian dan peternakan, utamanya terkait limbah pertanian dan peternakan agar ke depan semua limbah dapat dimanfaatkan, sehingga tak ada lagi limbah yang tidak dimanfaatkan,” tutur Abdan Baso usai Peresmian Rehabilitasi BPP Malangke Barat baru-baru ini, yang juga dihadiri Bupati Luwu Utara.
Ia menyebutkan, pola atau sistem pertanian terintegrasi saat ini dinilai sangat menguntungkan masyarakat petani, utamanya pertanian dan peternakan, lebih khusus lagi yang terkait dengan pemanfaatan limbah pertanian dan limbah peternakan.
“Pola integrasi peternakan - pertanian, atau ternak dan tanaman, ini dinilai sangat menguntungkan petani kita karena dapat memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan dan limbah peternakan sebagai pupuk organik,” ucap pria yang akrab disapa Baso.
Alumnus Unhas ini mengungkapkan, ide pengembangan integrasi pertanian – peternakan itu didapatkan usai mengikuti magang selama satu tahun di Jepang pada 2022. Ia magang di Perusahaan Tomioka Egg Farm Hashimotoshi, Prefektur Wakayama, Jepang. Perusahaan di Negeri Matahari Terbit ini bergerak di sektor peternakan ayam.
Baso, begitu ia akrab disapa, mengatakan bahwa petani dan peternak, khususnya mereka yang berusia muda atau bahasa kerennya, petani dan peternak mileneal, tentu memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang pembangunan pertanian dan peternakan. Tak salah kemudian ia menyasar para pemuda untuk aktif berkontribusi di sektor pertanian-peternakan.
Untuk mewujudkan pengembangan integrasi pertanian – peternakan, ia pun membuka Pusat Konsultasi Peternakan Gratis di desa tempat ia tinggal. Pusat Konsultasi Peternakan Gratis ini, kata dia, disiapkan untuk merangsang pemuda lainnya berwirausaha di sektor peternakan.
Bahkan Pusat Konsultasi Peternakan Gratis ini ia buka dua tahun sebelum Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memilih dirinya melalui seleksi yang ketat ikut dalam program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk magang di Jepang. Dan ia memilih program satu tahun.
Program tersebut, lanjut dia, adalah sebuah program yang bertujuan untuk membangun petani - pengusaha milenial yang profesional, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha. Untuk itu, ia pun dituntut harus mampu mengimplementasikan semua ilmu yang didapatkan setelah program magang di Jepang selesai dijalani.
Putra sulung Ketua KTNA Luwu Utara, Ramli Palalloi, ini pun memiliki mimpi untuk mengubah karakter dan mindset petani-peternak, khususnya yang berusia milenial. Ia menilai, hampir sebagian besar petani-peternak hanya bisa melihat dengan matanya, tetapi belum mampu melihat dan mengamati dengan menggunakan rasio.
“Dari awal memang sudah harus dibentuk karakternya. Saya amati petani baru bisa melihat dengan mata, bukan rasio yang jalan. Sekarang sawit lagi banyak, nah petani pun ikut menanam sawit. Ini harus kita ubah. Petani harus bisa fokus terhadap satu komoditi,” tandasnya.
Adalah Abdan Baso, pemuda kelahiran Kambisa 28 tahun silam ini, yang mencoba mengembangkan sebuah sistem pertanian–peternakan terintegrasi, dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan untuk ternak, serta limbah peternakan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah.
“Saya ingin mengembangkan pola integrasi pertanian dan peternakan, utamanya terkait limbah pertanian dan peternakan agar ke depan semua limbah dapat dimanfaatkan, sehingga tak ada lagi limbah yang tidak dimanfaatkan,” tutur Abdan Baso usai Peresmian Rehabilitasi BPP Malangke Barat baru-baru ini, yang juga dihadiri Bupati Luwu Utara.
Ia menyebutkan, pola atau sistem pertanian terintegrasi saat ini dinilai sangat menguntungkan masyarakat petani, utamanya pertanian dan peternakan, lebih khusus lagi yang terkait dengan pemanfaatan limbah pertanian dan limbah peternakan.
“Pola integrasi peternakan - pertanian, atau ternak dan tanaman, ini dinilai sangat menguntungkan petani kita karena dapat memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan dan limbah peternakan sebagai pupuk organik,” ucap pria yang akrab disapa Baso.
Alumnus Unhas ini mengungkapkan, ide pengembangan integrasi pertanian – peternakan itu didapatkan usai mengikuti magang selama satu tahun di Jepang pada 2022. Ia magang di Perusahaan Tomioka Egg Farm Hashimotoshi, Prefektur Wakayama, Jepang. Perusahaan di Negeri Matahari Terbit ini bergerak di sektor peternakan ayam.
Baso, begitu ia akrab disapa, mengatakan bahwa petani dan peternak, khususnya mereka yang berusia muda atau bahasa kerennya, petani dan peternak mileneal, tentu memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang pembangunan pertanian dan peternakan. Tak salah kemudian ia menyasar para pemuda untuk aktif berkontribusi di sektor pertanian-peternakan.
Untuk mewujudkan pengembangan integrasi pertanian – peternakan, ia pun membuka Pusat Konsultasi Peternakan Gratis di desa tempat ia tinggal. Pusat Konsultasi Peternakan Gratis ini, kata dia, disiapkan untuk merangsang pemuda lainnya berwirausaha di sektor peternakan.
Bahkan Pusat Konsultasi Peternakan Gratis ini ia buka dua tahun sebelum Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memilih dirinya melalui seleksi yang ketat ikut dalam program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk magang di Jepang. Dan ia memilih program satu tahun.
Program tersebut, lanjut dia, adalah sebuah program yang bertujuan untuk membangun petani - pengusaha milenial yang profesional, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha. Untuk itu, ia pun dituntut harus mampu mengimplementasikan semua ilmu yang didapatkan setelah program magang di Jepang selesai dijalani.
Putra sulung Ketua KTNA Luwu Utara, Ramli Palalloi, ini pun memiliki mimpi untuk mengubah karakter dan mindset petani-peternak, khususnya yang berusia milenial. Ia menilai, hampir sebagian besar petani-peternak hanya bisa melihat dengan matanya, tetapi belum mampu melihat dan mengamati dengan menggunakan rasio.
“Dari awal memang sudah harus dibentuk karakternya. Saya amati petani baru bisa melihat dengan mata, bukan rasio yang jalan. Sekarang sawit lagi banyak, nah petani pun ikut menanam sawit. Ini harus kita ubah. Petani harus bisa fokus terhadap satu komoditi,” tandasnya.
(MAN)
Berita Terkait
News
Pengawasan Pertanian Organik, Upaya PT Vale untuk Pertanian Berkelanjutan
Menyikapi tantangan pertanian berkelanjutan, PT Vale Indonesia Tbk didukung oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, melaksanakan pengawasan terhadap petani binaan.
Selasa, 01 Okt 2024 11:42
Sulsel
Listrik Hijau dari PLN Tekan Biaya Operasional Petani di Sulsel Hingga 83 Persen
Program Electrifying Agriculture (EA) dari PLN sukses membantu pompanisasi sawah tadah hujan bagi petani dalam menghemat biaya operasional sampai dengan 83 persen per bulan.
Minggu, 29 Sep 2024 15:42
Sulsel
Disopiri Pejabat Kementan Arkansas, Mentan Amran Tinjau Pertanian Modern di AS
Ada yang istimewa pada kunjungan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman di Arkansas, Amerika Serikat (AS).
Senin, 16 Sep 2024 18:36
Sulsel
Penghasilan Petani Kakao Naik di Sulsel, Berkat Bantuan Bibit Era Andi Sudirman
Penghasilan petani kakao di Sulsel meningkat sejalan dengan harganya yang naik di pasaran. Keuntungan berlebih dirasakan berkat bantuan bibit serta pupuk yang diberikan di era Andi Sudirman Sulaiman.
Minggu, 15 Sep 2024 14:31
Sulsel
Berpihak Ke Petani, Prof Zudan Diganjar Anugerah Perkebunan 2024
Pemprov menorehkan satu lagi prestasi membanggakan di tingkat nasional. Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakhrulloh menerima penghargaan Anugerah Perkebunan Indonesia 2024.
Jum'at, 13 Sep 2024 08:55
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tim Uji-Sah Laporkan Ilham-Kanita, Kades Hingga Kepsek ke Bawaslu Bantaeng
2
Penggerak Srikandi Adnan Purichta Dukung Penuh Husniah - Darmawangsyah di Pilkada
3
Lewat Panggung MULIA Inspiring Talk, Appi Harap Sebagai Wadah Kreatif Bagi Anak Muda
4
Anti Mager di Torut Sulsel, Lintasi Jalan yang Dibangun Era Cagub 02 Andi Sudirman
5
Relawan Anak Pulau Bergerak Siap Menangkan Appi-Aliyah di Pilwalkot Makassar 2024
6
Warga Pulau Ingin Terang Seperti di Kota Makassar, Appi-Aliyah Janji Listrik 24 Jam
7
Darmawangsyah Tegaskan Komitmen Jaga Keberlanjutan Program di Gowa