Polres Bantaeng Ringkus Pelaku Penikaman Pengawal Uji-Sah
bahar karibo
Kamis, 17 Okt 2024 19:07
Press release kasus penikaman terhadap Subhan, purnawirawan TNI sekaligus pengawal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng Fathul Fauzy-Sahabuddin di Mapolres Bantaeng. Foto: Bahar Karibo
BANTAENG - Aparat kepolisian Polres Banteang meringkus dua orang diduga pelaku penikaman Subhan, purnawirawan TNI yang juga merupakan pengawal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Fathul Fauzy Nurdin-Sahabuddin (Uji-Sah).
Kedua orang itu masing-masing berinisial TW dan AC. Mereka ditangkap setelah polisi melakukan penyelidikan selama kurang lebih 15 hari usai peristiwa penikaman terjadi.
Kapolres Bantaeng AKBP Nur Prasetyantoro Wira Utomo saat konferensi pers di Mapolres mengungkap bahwa, berdasarkan hasil penggalian keterangan, TW dan AC sempat menenggak minuman keras sebelum menjalankan aksinya.
Minuman keras jenis ballo itu mereka tenggak di salah satu rumah warga di kampung Paranglabbua, Kelurahan Bonto Langkasa, Kecamatan Bissappu. Setelah pesta miras, keduanya berkeliling di pusat kota Kabupaten Bantaeng.
Setelah berkeliling, TW bersama AC berniat untuk pulang. Namun dalam perjalanan, TW menepi di sekitar kediaman Subhan di Kecamatan Bissappu untuk menerima telepon. Di saat bersamaaan, korban baru saja tiba dari rumah calon Bupati Muh Fathul Fauzy.
"Saat itu korban tiba di rumahnya, korban melihat pelaku di seberang jalan. Sehingga korban menghampiri dan menegur keberadaan para tersangka tersebut," ujarnya.
Kapolres melanjutkan, korban kemudian bertanya kepada TW dan AC, namun dengan nada tinggi. Saat itu, tersangka AC menjawab bahwa rekannya singgah sekadar untuk menerima telepon.
"Lalu tersangka TW (mendengar itu) dan membalik badan lalu menyampaikan kepada korban 'apa ini, kalau ada masalah jangan dulu karena sementara menelpon'," Kapolres mencontohkan.
Tapi korban melayangkan pukulan di bagian muka. Tersangka hampir tersungkur dari atas motor, di saat bersamaan korban mundur selangkah mempersiapkan kuda-kuda untuk memukul.
Tidak terima dengan tindakan itu, TW langsung mencabut badik dan menikam korban pada bagian perut. Setelah menikam, AC langsung naik ke motor dan memanggil TW bergegas meninggalkan tempat kejadian.
"Setelah AC ini melihat TW menusuk korban, lalu AC langsung mengambil motor untuk meninggalkan TKP," jelasnya.
Dia mengatakan, kasus ini memang menjadi atensi kepolisian. Apalagi tersebar isu bahwa kejadian ini dikaitkan dengan Pilkada.
"Setelah keduanya berhasil kami tangkap, tentu menjawab semua polemik di masyarakat. Jika peristiwa tersebut adalah kriminal murni. Sebab berdasarkan keterangan para pelaku, penikaman itu terjadi lantaran merasa tak terima ditampar oleh korban," ucap Kapolres.
Dari pengakuan TW dan AC, mereka sama sekali tidak mengenal korban.
"Proses penyelidikan dan penyidikan sementara berjalan, untuk itu kami meminta masyarakat percayakan kepada polisi penanganan kasus ini. Masyarakat diharapkan tenang polisi bekerja sesuai dengan bukti," tegas Kapolres.
Dari penangkapan ini, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit motor matic bewarna biru. Senjata tajam jenis badik yang digunakan pelaku, kemudian baju kaos oblong.
Adapun korban menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu 9 Oktober 2024 dini hari setelah menjalani perawatan di RSUD Anwar Makkatutu setelah menjalani perawatan selama beberapa hari.
Kedua orang itu masing-masing berinisial TW dan AC. Mereka ditangkap setelah polisi melakukan penyelidikan selama kurang lebih 15 hari usai peristiwa penikaman terjadi.
Kapolres Bantaeng AKBP Nur Prasetyantoro Wira Utomo saat konferensi pers di Mapolres mengungkap bahwa, berdasarkan hasil penggalian keterangan, TW dan AC sempat menenggak minuman keras sebelum menjalankan aksinya.
Minuman keras jenis ballo itu mereka tenggak di salah satu rumah warga di kampung Paranglabbua, Kelurahan Bonto Langkasa, Kecamatan Bissappu. Setelah pesta miras, keduanya berkeliling di pusat kota Kabupaten Bantaeng.
Setelah berkeliling, TW bersama AC berniat untuk pulang. Namun dalam perjalanan, TW menepi di sekitar kediaman Subhan di Kecamatan Bissappu untuk menerima telepon. Di saat bersamaaan, korban baru saja tiba dari rumah calon Bupati Muh Fathul Fauzy.
"Saat itu korban tiba di rumahnya, korban melihat pelaku di seberang jalan. Sehingga korban menghampiri dan menegur keberadaan para tersangka tersebut," ujarnya.
Kapolres melanjutkan, korban kemudian bertanya kepada TW dan AC, namun dengan nada tinggi. Saat itu, tersangka AC menjawab bahwa rekannya singgah sekadar untuk menerima telepon.
"Lalu tersangka TW (mendengar itu) dan membalik badan lalu menyampaikan kepada korban 'apa ini, kalau ada masalah jangan dulu karena sementara menelpon'," Kapolres mencontohkan.
Tapi korban melayangkan pukulan di bagian muka. Tersangka hampir tersungkur dari atas motor, di saat bersamaan korban mundur selangkah mempersiapkan kuda-kuda untuk memukul.
Tidak terima dengan tindakan itu, TW langsung mencabut badik dan menikam korban pada bagian perut. Setelah menikam, AC langsung naik ke motor dan memanggil TW bergegas meninggalkan tempat kejadian.
"Setelah AC ini melihat TW menusuk korban, lalu AC langsung mengambil motor untuk meninggalkan TKP," jelasnya.
Dia mengatakan, kasus ini memang menjadi atensi kepolisian. Apalagi tersebar isu bahwa kejadian ini dikaitkan dengan Pilkada.
"Setelah keduanya berhasil kami tangkap, tentu menjawab semua polemik di masyarakat. Jika peristiwa tersebut adalah kriminal murni. Sebab berdasarkan keterangan para pelaku, penikaman itu terjadi lantaran merasa tak terima ditampar oleh korban," ucap Kapolres.
Dari pengakuan TW dan AC, mereka sama sekali tidak mengenal korban.
"Proses penyelidikan dan penyidikan sementara berjalan, untuk itu kami meminta masyarakat percayakan kepada polisi penanganan kasus ini. Masyarakat diharapkan tenang polisi bekerja sesuai dengan bukti," tegas Kapolres.
Dari penangkapan ini, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit motor matic bewarna biru. Senjata tajam jenis badik yang digunakan pelaku, kemudian baju kaos oblong.
Adapun korban menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu 9 Oktober 2024 dini hari setelah menjalani perawatan di RSUD Anwar Makkatutu setelah menjalani perawatan selama beberapa hari.
(MAN)
Berita Terkait
Sulsel
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah menanggapi hasil survei elektabilitas Script Survei Indonesia (SSI) pasangan calon (paslon) di Pilkada Bantaeng 2024.
Kamis, 21 Nov 2024 10:11
Sulsel
Tim Hukum Resmi Laporkan Pendukung Lawan yang Rusak Mobil Uji Nurdin ke Polisi
Tim Hukum Paslon nomor 1, UJI-SAH resmi melaporkan para pelaku perusakan mobil pribadi calon bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin pasca debat kandidat di Hotel Claro, Kota Makassar.
Kamis, 21 Nov 2024 06:22
Sulsel
Relawan Uji-Sah Bersihkan Sampah di Lokasi Kampanye Akbar
Usai mengikuti kampanye akbar, ratusan relawan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng Muhammad Fathul Fauzi Nurdin-Sahabuddin (Uji-Sah) tidak langsung meninggalkan lokasi kampanye.
Rabu, 20 Nov 2024 14:23
Sulsel
Puluhan Ribu Warga Padati Kampanye Akbar Uji-Sah di Pantai Seruni
Kampanye akbar Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng Muhammad Fathul Fauzy-Sahabuddin melumpuhkan akses lalu lintas, Selasa (19/11). Kampanye ini dipusatkan Lapangan Pantai Seruni.
Selasa, 19 Nov 2024 23:23
Sulsel
Tim Hukum Tegaskan Chat IG Uji Nurdin Hoax, Sebut Fitnah Murahan Tanda Kepanikan
Tim Hukum UJI-SAH, Muhammad Nurfajri menegaskan, chat direct message (dm) instagram yang mengatasnamakan Uji Nurdin soal pengancaman merupakan hoax.
Senin, 18 Nov 2024 19:03
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
2
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Tim Hukum Resmi Laporkan Pendukung Lawan yang Rusak Mobil Uji Nurdin ke Polisi
5
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
2
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Tim Hukum Resmi Laporkan Pendukung Lawan yang Rusak Mobil Uji Nurdin ke Polisi
5
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan