Pertanian Sulsel Berjaya di Era Andi Sudirman Sulaiman, Petani Terima Manfaatnya
Jum'at, 01 Nov 2024 08:42
Di masa kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman sebelumnya, sektor Pertanian Sulsel dinilai begitu berjaya. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Kesejahteraan petani menjadi salah satu topik yang mengemuka dalam debat pertama Pilgub Sulsel, beberapa waktu lalu.
Begitu hangat diperbincangkan setelah calon gubernur nomor urut 01, Danny Pomanto memberikan sindiran untuk lawannya dengan menyebut banyak petani menjerit karena kurangnya perhatian dari pemerintah provinsi di era Andi Sudirman Sulaiman yang menjadi rivalnya di Pilgun Sulsel 2024.
Padahal faktanya, di masa kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman sebelumnya, sektor Pertanian Sulsel dinilai begitu berjaya. Hal itu berkat sejumlah inovasi yang dilakukan pemprov Sulsel, salah satunya melalui program Mandiri Benih Andalan.
Program tersebut dijalankan sudah sejak tahun 2021 awal kepemimpinannya. Dimana setiap tahunnya ada ratusan ribu bantuan benih yang diberikan secara gratis kepada para petani.
Termasuk diantaranya yaitu benih padi, serta komoditi unggul lainnya. Hasilnya pun terbukti mampu meningkatkan produksi pertanian di Sulsel.
Khusus padi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan yang terjadi berhasil membawa Sulsel menjadi provinsi tertinggi di Indonesia dengan surplus beras mencapai 2,08 juta ton pada tahun 2022.
Produksi padi pada 2022 diketahui mencapai 5,34 juta ton, atau mengalami peningkatan sebesar 4,92 persen dibanding sebelumnya 2021 sebanyak 5,09 juta ton.
Sejalan dengan itu, produksi beras juga meningkat. Dimana pada tahun 2020 berada pada angka 2,7 juta ton, 2021 menjadi 2,92 juta ton, dan di tahun 2022 meningkat sebesar 3,07 juta ton.
Melihat data tersebut, artinya Sulsel mampu meningkatkan produksi dalam dua tahun itu sampai dengan 651.704 ton. Termasuk berhasil mengalahkan Jabar, Jateng, Jatim yang memiliki wiliyah yang lebih luas namun hanya mampu meningkatkan produksi sekitar 133.000-416.000 ton.
Geliat pertanian di Sulsel juga terlihat dari data Nilai Tukar Petani (NTP) yang naik signifikan. Pada tahun 2019 sebesar 96,77 persen, 2020 96,97 persen, 2021 98,55 persen, 2022 100,39 persen, dan tahun 2023 107,91 persen.
Diketahui, program Mandiri Benih Andalan tidak hanya berupa bantuan binih padi unggul yang diberikan secara gratis kepada para petani dengan menyasar 200 ribu hektar lahan pertanian yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Sulsel.
Akan tetapi, program ini juga didukung dengan bantuan sarana pertanian, bibit komoditi hortikultura dan perkebunan yang berdampak pada pengurangan biaya produksi petani secara keseluruhan.
Akademisi Unhas, Prof Dr Ambo Ala, menyebutkan bahwa program benih mandiri yang ditelorkan Andi Sudirman Sulaiman mengangkat produksi pertanian di Sulsel.
"Program yang telah dilakukan Pak Andi Sudirman di sektor pertanian betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Produksi beras kita bisa meningkat, bahkan tahun 2022 bisa surplus 2,08 juta ton. Artinya, produksi kita melebihi dari konsumsi masyarakat Sulsel,” kata Pengamat Pertanian itu.
Atas inovasi pembangunan di sektor pertanian, Andi Sudirman Sulaiman berhasil menerima penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian yang di berikan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Menanggapi itu, Juru Bicara Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim (MRR) meminta kepada siapapun yang berpandangan negatif terhadap kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman seharusnya berbicara berdasarkan data.
Ia menyakini masyarakat telah mengetahui dan merasakan langsung manfaat dari apa yang dikerjakan Andi Sudirman selama kurang lebih tiga tahun menjabat sebagai Gubernur Sulsel.
"Kalau kita bicara data saja. Faktanya adalah sektor pertanian kita berjaya dan para petani benar-benar merasakan manfaatnya. Dan tentu saja, jika terpilih kembali, semua ini akan terus dilanjutkan untuk Sulsel Maju dan Berkarakter," ucapnya.
Begitu hangat diperbincangkan setelah calon gubernur nomor urut 01, Danny Pomanto memberikan sindiran untuk lawannya dengan menyebut banyak petani menjerit karena kurangnya perhatian dari pemerintah provinsi di era Andi Sudirman Sulaiman yang menjadi rivalnya di Pilgun Sulsel 2024.
Padahal faktanya, di masa kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman sebelumnya, sektor Pertanian Sulsel dinilai begitu berjaya. Hal itu berkat sejumlah inovasi yang dilakukan pemprov Sulsel, salah satunya melalui program Mandiri Benih Andalan.
Program tersebut dijalankan sudah sejak tahun 2021 awal kepemimpinannya. Dimana setiap tahunnya ada ratusan ribu bantuan benih yang diberikan secara gratis kepada para petani.
Termasuk diantaranya yaitu benih padi, serta komoditi unggul lainnya. Hasilnya pun terbukti mampu meningkatkan produksi pertanian di Sulsel.
Khusus padi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan yang terjadi berhasil membawa Sulsel menjadi provinsi tertinggi di Indonesia dengan surplus beras mencapai 2,08 juta ton pada tahun 2022.
Produksi padi pada 2022 diketahui mencapai 5,34 juta ton, atau mengalami peningkatan sebesar 4,92 persen dibanding sebelumnya 2021 sebanyak 5,09 juta ton.
Sejalan dengan itu, produksi beras juga meningkat. Dimana pada tahun 2020 berada pada angka 2,7 juta ton, 2021 menjadi 2,92 juta ton, dan di tahun 2022 meningkat sebesar 3,07 juta ton.
Melihat data tersebut, artinya Sulsel mampu meningkatkan produksi dalam dua tahun itu sampai dengan 651.704 ton. Termasuk berhasil mengalahkan Jabar, Jateng, Jatim yang memiliki wiliyah yang lebih luas namun hanya mampu meningkatkan produksi sekitar 133.000-416.000 ton.
Geliat pertanian di Sulsel juga terlihat dari data Nilai Tukar Petani (NTP) yang naik signifikan. Pada tahun 2019 sebesar 96,77 persen, 2020 96,97 persen, 2021 98,55 persen, 2022 100,39 persen, dan tahun 2023 107,91 persen.
Diketahui, program Mandiri Benih Andalan tidak hanya berupa bantuan binih padi unggul yang diberikan secara gratis kepada para petani dengan menyasar 200 ribu hektar lahan pertanian yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Sulsel.
Akan tetapi, program ini juga didukung dengan bantuan sarana pertanian, bibit komoditi hortikultura dan perkebunan yang berdampak pada pengurangan biaya produksi petani secara keseluruhan.
Akademisi Unhas, Prof Dr Ambo Ala, menyebutkan bahwa program benih mandiri yang ditelorkan Andi Sudirman Sulaiman mengangkat produksi pertanian di Sulsel.
"Program yang telah dilakukan Pak Andi Sudirman di sektor pertanian betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Produksi beras kita bisa meningkat, bahkan tahun 2022 bisa surplus 2,08 juta ton. Artinya, produksi kita melebihi dari konsumsi masyarakat Sulsel,” kata Pengamat Pertanian itu.
Atas inovasi pembangunan di sektor pertanian, Andi Sudirman Sulaiman berhasil menerima penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Penghargaan Adhikarya Nararya Pembangunan Pertanian yang di berikan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Menanggapi itu, Juru Bicara Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim (MRR) meminta kepada siapapun yang berpandangan negatif terhadap kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman seharusnya berbicara berdasarkan data.
Ia menyakini masyarakat telah mengetahui dan merasakan langsung manfaat dari apa yang dikerjakan Andi Sudirman selama kurang lebih tiga tahun menjabat sebagai Gubernur Sulsel.
"Kalau kita bicara data saja. Faktanya adalah sektor pertanian kita berjaya dan para petani benar-benar merasakan manfaatnya. Dan tentu saja, jika terpilih kembali, semua ini akan terus dilanjutkan untuk Sulsel Maju dan Berkarakter," ucapnya.
(UMI)
Berita Terkait
Sulsel
Pemkab Sidrap Terima Bantuan Rp17 Miliar dan Benih Padi dari Pemprov Sulsel
Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) menerima bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan senilai Rp17 miliar untuk pembangunan jalan prioritas kabupaten dan promosi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Jum'at, 10 Okt 2025 16:13
Sulsel
Paripurna DPRD Sulsel, Pemprov Target PAD Rp10,99 Triliun
DPRD Sulsel menggelar rapat paripurna tentang penjelasan Gubernur Sulsel terhadap pengajuan nota keuangan dan Ranperda tentang APBD Tahun Anggaran 2026 di Kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel, Senin (6/10/2025).
Senin, 06 Okt 2025 19:45
Sulsel
Serapan Pupuk Subsidi di Maros Rendah, Baru 47 Persen Tersalur
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maros mencatat, dari total alokasi 26.015 ton pupuk bersubsidi tahun ini, baru 12.106 ton yang tersalur ke petani.
Minggu, 21 Sep 2025 18:07
Sulsel
Dosen FT UNM Bantu Petani Takalar dengan Teknologi Pemipil Jagung
Tiga dosen Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan pemberdayaan masyarakat di Desa Campagaya, Galesong, Takalar, Sabtu (20/9).
Sabtu, 20 Sep 2025 13:10
Sulsel
Produktivitas Padi Naik 69%, Pupuk Indonesia Dorong Petani Bone Pakai Petragonik
Endah mengungkapkan, hasil panen dari lahan demplot tersebut mencapai 8,48 ton per hektare, meningkat 69,6 persen dibanding rata-rata sebelumnya yang hanya 5 ton per hektar.
Senin, 15 Sep 2025 11:43
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Diminta Bayar Rp4,5 Juta, Kepsek Akui Dapat Tekanan Dari Disdikbud Wajo Ikuti Bimtek
2
Belatung Ditemukan Meliuk-liuk di Menu MBG, Kinerja SPPI Jeneponto Disorot
3
Gagas Fortifikasi Beras Protein, Mahasiswa Polipangkep Juara 1 KEIN 2025
4
Bawaslu RI Serius Evaluasi dan Kembangkan SDM di Masa Non-Tahapan Pemilu
5
Bupati Talenrang Dorong Kerja Sama SPPG dengan Perseroda Gowa Maju
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Diminta Bayar Rp4,5 Juta, Kepsek Akui Dapat Tekanan Dari Disdikbud Wajo Ikuti Bimtek
2
Belatung Ditemukan Meliuk-liuk di Menu MBG, Kinerja SPPI Jeneponto Disorot
3
Gagas Fortifikasi Beras Protein, Mahasiswa Polipangkep Juara 1 KEIN 2025
4
Bawaslu RI Serius Evaluasi dan Kembangkan SDM di Masa Non-Tahapan Pemilu
5
Bupati Talenrang Dorong Kerja Sama SPPG dengan Perseroda Gowa Maju