Demokrat Sulsel Instruksikan Anggota DPRD Bentuk Desa Binaan sebagai Basis Suara
Ahmad Muhaimin
Kamis, 14 Nov 2024 21:45
Partai Demokrat Sulsel menggelar orientasi anggota fraksi se-Sulawesi Selatan di Hotel Claro, Makassar. Foto: Muhaimin
MAKASSAR - Partai Demokrat Sulsel menggelar orientasi anggota fraksi se-Sulawesi Selatan di Hotel Claro, Makassar. Kegiatan ini berlangsung selaman tiga hari yakni 14 sampai 16 November 2024.
Orientasi ini dihadiri 77 peserta. Terdiri dari 7 anggota DPRD Sulsel dan 70 anggota DPRD Fraksi Demokrat di 24 kabupaten/kota.
Hadir Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Andi Alfian Mallarangeng, anggota DPR RI diantaranya Dina Lorenza, Santika, dan Lucy. Serta sejumlah Ketua DPC kabupaten/kota.
Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah mengatakan agenda penting ini untuk menetapkan standar tinggi anggota DPRD di Sulsel.
"Karenanya saya minta dewan kehormatan untuk mencatat betul, siapa yang tidak hadir hari ini dengan alasan apapun. Saya butuh laporan lengkap dan saya minta kalau alasannya tidak jelas, kita SP (surat peringatan) satu," kata Ullah dalam sambutannya.
Ullah ingin anggota DPRD Demokrat di Sulsel bisa tertib sejak awal. Menurutnya, jika ada legislator yang susah diatur, maka sulit mencapai cita-cita partai.
Menurut Ullah, agenda ini juga untuk menyegarkan ingatan kader, bahwa Partai Demokrat memiliki visi, misi dan ideologi. Terkadang banyak anggota DPRD yang mengabaikan semua itu.
Karenanya dalam forum orientasi ini akan ada sesi khusus soal itu. Ada materi sejarah partai dan kebijakan-kebijakan pokok DPP ke depan.
"Mengapa akhirnya kelihatan kami di DPD sangat keras, karena kita sedang bersiap menjemput kemenangan di tahun 2009. Basisnya adalah apa yang ada sekarang," ujarnya.
"Kalau yang ada sekarang ini tidak bisa diatur, tidak tertib dan tidak ngerti bagaimana berpartai, ya agak repot kita mau bicara ke depan, bisa mencapai yang lebih baik, lebih besar, lebih kuat, itu enggak mungkin," sambungnya.
Eks Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menekankan, ada tiga poin yang wajib dilaksanakan oleh anggota DPRD Demokrat. Pertama adalah ketua fraksi harus secara reguler melaporkan kehadiran legislator dalam rapat-rapat di DPR.
Kedua, anggota DPRD dalam reses harus melibatkan struktur partai. Misalnya dalam reses tiga sampai empat titik, maka minimal satu titik harus melibatkan Ketua PAC di Dapilnya masing-masing. Dan itu harus dilaporkan ke DPD.
Ketiga, anggota DPRD harus punya desa binaan, minimal satu. Sehingga punya base suara yang jelas untuk ke depan.
"Itu yang membuat kita selama ini agak susah, karena semua jadinya pertarungan bebas karena kita enggak punya base yang riil di dapil kita masing-masing," sebutnya.
"Nah 3 hal itu akan kita evaluasi secara reguler per tiga bulan per enam bulan, apakah dilaksanakan di Bawah atau tidak. Saya mohon maaf, saya pasti tidak tega untuk membuat Anda dipecat. Tapi kalau anda melawan instruksi ini, saya pasti pecat. Saya tidak mau main," kuncinya.
Ullah memberi ultimatum bahwa undangan kegiatan DPD Demokrat Sulsel untuk tidak dianggap main-main. Ia mengingatkan bahwa SP 1 itu tidak boleh dianggap enteng, karena sisa dua SP bisa diterbitkan surat pemecatan sementara.
"Jadi bukan untuk apa? Supaya kita lebih tertib. Sebagai partai politik kita terorganisir, kita terkonsolidasi dengan baik," kuncinya.
Orientasi ini dihadiri 77 peserta. Terdiri dari 7 anggota DPRD Sulsel dan 70 anggota DPRD Fraksi Demokrat di 24 kabupaten/kota.
Hadir Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Andi Alfian Mallarangeng, anggota DPR RI diantaranya Dina Lorenza, Santika, dan Lucy. Serta sejumlah Ketua DPC kabupaten/kota.
Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah mengatakan agenda penting ini untuk menetapkan standar tinggi anggota DPRD di Sulsel.
"Karenanya saya minta dewan kehormatan untuk mencatat betul, siapa yang tidak hadir hari ini dengan alasan apapun. Saya butuh laporan lengkap dan saya minta kalau alasannya tidak jelas, kita SP (surat peringatan) satu," kata Ullah dalam sambutannya.
Ullah ingin anggota DPRD Demokrat di Sulsel bisa tertib sejak awal. Menurutnya, jika ada legislator yang susah diatur, maka sulit mencapai cita-cita partai.
Menurut Ullah, agenda ini juga untuk menyegarkan ingatan kader, bahwa Partai Demokrat memiliki visi, misi dan ideologi. Terkadang banyak anggota DPRD yang mengabaikan semua itu.
Karenanya dalam forum orientasi ini akan ada sesi khusus soal itu. Ada materi sejarah partai dan kebijakan-kebijakan pokok DPP ke depan.
"Mengapa akhirnya kelihatan kami di DPD sangat keras, karena kita sedang bersiap menjemput kemenangan di tahun 2009. Basisnya adalah apa yang ada sekarang," ujarnya.
"Kalau yang ada sekarang ini tidak bisa diatur, tidak tertib dan tidak ngerti bagaimana berpartai, ya agak repot kita mau bicara ke depan, bisa mencapai yang lebih baik, lebih besar, lebih kuat, itu enggak mungkin," sambungnya.
Eks Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menekankan, ada tiga poin yang wajib dilaksanakan oleh anggota DPRD Demokrat. Pertama adalah ketua fraksi harus secara reguler melaporkan kehadiran legislator dalam rapat-rapat di DPR.
Kedua, anggota DPRD dalam reses harus melibatkan struktur partai. Misalnya dalam reses tiga sampai empat titik, maka minimal satu titik harus melibatkan Ketua PAC di Dapilnya masing-masing. Dan itu harus dilaporkan ke DPD.
Ketiga, anggota DPRD harus punya desa binaan, minimal satu. Sehingga punya base suara yang jelas untuk ke depan.
"Itu yang membuat kita selama ini agak susah, karena semua jadinya pertarungan bebas karena kita enggak punya base yang riil di dapil kita masing-masing," sebutnya.
"Nah 3 hal itu akan kita evaluasi secara reguler per tiga bulan per enam bulan, apakah dilaksanakan di Bawah atau tidak. Saya mohon maaf, saya pasti tidak tega untuk membuat Anda dipecat. Tapi kalau anda melawan instruksi ini, saya pasti pecat. Saya tidak mau main," kuncinya.
Ullah memberi ultimatum bahwa undangan kegiatan DPD Demokrat Sulsel untuk tidak dianggap main-main. Ia mengingatkan bahwa SP 1 itu tidak boleh dianggap enteng, karena sisa dua SP bisa diterbitkan surat pemecatan sementara.
"Jadi bukan untuk apa? Supaya kita lebih tertib. Sebagai partai politik kita terorganisir, kita terkonsolidasi dengan baik," kuncinya.
(UMI)
Berita Terkait
Sulsel
Fatma Wahyudin Tegaskan Ribuan Loyalisnya Siap Menangkan Andalan Hati di Pilgub Sulsel
Ribuan loyalis Sahabat FW yang dipimpin Anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Demokrat, Fatma Wahyudin, menyatakan komitmennya memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati), pada Pilgub Sulsel 27 November mendatang.
Kamis, 07 Nov 2024 23:03
Makassar City
Raih 22.202 Suara Pileg, Fatma Minta Pendukungnya Pilih Appi-Aliyah di Makassar
Anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Demokrat, Fatma Wahyuddin mengumpulkan ribuan loyalisnya di Kelurahan Kalukuang untuk mempertegas dukungannya kepada Paslon Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham di Pilwalkot Makassar 2024.
Sabtu, 19 Okt 2024 20:34
Makassar City
Di Tamalanrea, Warga Sambut Positif Program Iuran Sampah Gratis Appi-Aliyah
Dua anggota DPRD Makassar, turun langsung mengawal kampanye Calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi) di Kecamatan Tamalanrea pada Jumat, 18 Oktober 2024.
Jum'at, 18 Okt 2024 22:38
Sulsel
Andalan Hati Lakukan Pemerataan Sumber Daya Ekonomi di Seluruh Wilayah Sulsel
Ketua Bappilu DPD Demokrat Sulsel, Andi Januar Jaury Dharwis mengatakan partainya memiliki kalkulasi tersendiri atas upaya untuk terlibat dan berkontribusi secara politik di pemerintahan. Sebagaimana semboyan Partai Demokrat, harapan rakyat perjuangan Demokrat.
Rabu, 11 Sep 2024 12:05
Sulsel
Ni'matullah Ditetapkan sebagai Koordinator Presidium KAHMI Sulsel
Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Sulsel menetapkan Ni’matullah RB sebagai Koordinator Presidium menggantikan Prof. Aminuddin Syam yang mengakhiri masa tugasnya.
Kamis, 05 Sep 2024 10:05
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tim Hukum Uji-Sah Laporkan Jaksa Gakkumdu Bantaeng ke Kejati Sulsel
2
Paslon MULIA Ajak Warga Barombong Tidak Golput, Ingatkan Jangan Mau Diintimidasi
3
Survei Elektabilitas Unggul, Dukungan ke Uji-Sahabuddin Terus Mengalir
4
Anggota Bawaslu Soppeng jadi Fasilitator Pelatihan Paralegal Penegakan Hukum Pemilihan
5
KPU Jeneponto Gelar Simulasi Pemungutan Suara, Pakaian PPS Dipertanyakan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tim Hukum Uji-Sah Laporkan Jaksa Gakkumdu Bantaeng ke Kejati Sulsel
2
Paslon MULIA Ajak Warga Barombong Tidak Golput, Ingatkan Jangan Mau Diintimidasi
3
Survei Elektabilitas Unggul, Dukungan ke Uji-Sahabuddin Terus Mengalir
4
Anggota Bawaslu Soppeng jadi Fasilitator Pelatihan Paralegal Penegakan Hukum Pemilihan
5
KPU Jeneponto Gelar Simulasi Pemungutan Suara, Pakaian PPS Dipertanyakan