Unjuk Rasa di Makassar, Mahasiswa Desak Bawaslu Usut Tuntas Kasus Politik Uang di Lutim

Selasa, 26 Nov 2024 22:43
Unjuk Rasa di Makassar, Mahasiswa Desak Bawaslu Usut Tuntas Kasus Politik Uang di Lutim
Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Muda Maju menggelar aksi di depan Kantor Bawaslu Sulawesi Selatan (Sulsel), di Kota Makassar, Selasa (26/11/2024).
Comment
Share
MAKASSAR - Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Muda Maju menggelar aksi di depan Kantor Bawaslu Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kota Makassar, Selasa (26/11/2024).

Mereka unjuk rasa sambil membakar ban, menuntut Bawaslu Sulsel untuk memberikan teguran keras kepada Bawaslu Luwu Timur.

Menurut Gerakan Muda Maju, Bawaslu Luwu Timur lemah dalam menindak pelaku money politics atau politik uang yang diduga dilakukan tim paslon 02, petahana Budiman-Akbar.

"Proses secara prosedur hukum dengan bukti-bukti yang ada, karena tindakan tersebut mencemari nilai demokrasi yang berlangsung dalam kontestasi Pilkada Luwu Timur," kata Jendlap, Andika Pratama Putra.

Massa menyangkan tindakan Bawaslu Luwu Timur yang belum memberi kejelasan mengenai pelaku.

"Makanya aksi yang kami lakukan itu kemudian buah dari kegelisahan melihat kinerja Bawaslu Luwu Timur yang belum jelas adanya mengenai pelaku tersebut," katanya.

Menurut Andika, Ketua Bawaslu Sulsel memberikan dukungan dan mengapresiasi tuntutan mereka.

"Ketua Bawaslu Sulsel akan menindak secara prosedur hukum atas dugaan money politics yang terjadi di kabupaten Luwu Timur," ujarnya.

Dugaan politik uang geger pasca Gakumdu, Bawaslu Luwu Timur mengamankan 121 amplop, tiap amplop berisi uang Rp 200 ribu, Senin (25/11/2024) dini hari, berkat patroli warga.

Amplop berisi uang tunai Rp200 ribu dari dalam Toyota Avanza Veloz DP 1629 GN berwarna putih, Minggu (24/11/2024).

Selain amplop berisi uang, dua karton amplop berisi banyak dos amplop belum digunakan, tas berisi laptop dan notepad.

Kemudian baju kaos warna merah tertulis angka 2 Budiman-Akbar, lembaran kertas data, barang bukti ini ditemukan di dalam mobil.

Amplop berisi uang yang ditemukan tersebut diduga untuk melakukan politik uang (money politics) atau serangan fajar.

Mobil ini ditemukan warga yang berpatroli terparkir di samping rumah Kepala Desa Madani, Juemin, di Desa Madani, Kecamatan Wotu, Luwu Timur, sekitar pukul 23.00 Wita, Minggu (24/11/2024) malam.

Lalu pada Senin (25/11/2024) pagi, warga yang melakukan patroli di Desa Lumbewe dan Desa Lambarese, Kecamatan Burau, menemukan beberapa amplop berisi Rp 200 ribu.

Dalam video beredar, amplop ini disimpan di dalam bagasi motor.

Ada juga warga yang sukarela melaporkan ke warga lain telah menerima serangan fajar di Jl Boneratu, Desa Lumbewe. Dua amplop berisi masing-masing Rp 200 ribu.

Yang menerima amplop ini mengaku diarahkan untuk mencoblos paslon tertentu, 02.

"Iya diarahkan, sudah lama itu," kata pria dalam video yang menerima amplop.

Teranyar, penjual buroncong membagikan amplop bertuliskan Budiman di Pasar Angkona, Selasa pagi, 26 November 2024.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru