Syahar Gerak Cepat Carikan Solusi Jembatan Bulucenrana yang Ambruk di Sidrap

Selasa, 17 Des 2024 14:35
Syahar Gerak Cepat Carikan Solusi Jembatan Bulucenrana yang Ambruk di Sidrap
Kolase foto jembatan Bulucenrana di Sidrap ambruk. Foto: Istimewa
Comment
Share
SIDRAP - Jembatan yang menghubungkan Desa Bulucenrana, Kecamatan Pitu Riawa dengan Desa Botto, Kecamatan Pitu Riase di Kabupaten Sidrap, Kembali ambruk pada Selasa, (17/12/2024).

Padahal jembatan tersebut merupakan akses terdekat menuju kota ataupun sebaliknya. Tak hanya masyarakat Bulucenrana yang menggunakan akses ini, warga dari sejumlah desa seperti Mampise, Botto hingga Betao pun memanfaatkannya.

Jembatan Bulucenrana ini, sudah melalui tahap perbaikan beberapa kali. Pemkab Sidrap diketahui pernah melakukan perbaikan jembatan tersebut dengan menggunakan anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kurang lebih Rp50 Juta pada tahun 2018 lalu.

Namun pada Juli 2024 lalu, jembatan tersebut hanyut dan terputus akibat curah hujan dan banjir. Jembatan kemudian diperbaiki salah satu pasangan Cabup dan Cawabup Sidrap, H Mashur dan H Nasyanto.

Namun, diduga karena struktur dan perencanaan yang tidak matang, jembatan ini kembali ambruk. Satu truk ikut ambles setelah melewati jembatan itu.

Menyikapi kondisi ini, Bupati Sidrap terpilih, H Syaharuddin Alrif mengaku telah mendapat informasi ini. Ia pun langsung berkoordinasi dengan pihak terkait.

"Iya, kita sudah dapat laporan Jembatan Bulucenrana ambruk. Bersabarlah, saya sudah koordinasi dengan Dinas PU Sidrap untuk minta dibuatkan DED dan permohonan ke Dinas PU Provinsi agar diteruskan ke balai jembatan nasional,
untuk dimasukkan di program JID (Jalan Inpress Daerah)," kata Syahar pada Selasa, (17/12/2024).

Syahar mengaku, pihaknya telah menginstruksikan jajaran untuk melihat langsung kondisi jembatan, guna mengetahui penyebab dan mencarikan solusi kedepan.

"Saya juga sudah komunikasi dengan kadis PU Provinsi Sulsel, untuk segera diusulkan melalui JID dan nanti akan diperkuat melalui anggota Komisi V DPR RI," tambahnya.

Menurut Syahar, perbaikan dan renovasi jembatan Bulucenrana diestimasi menggunakan anggaran sekitar Rp18 Miliar.

"Jembatan ini padat lalu lintasnya. Jadi harus kokoh dan kuat dan dikerja berdasarkan design struktur dan perencanaan yang matang. Bukan dikerja asal-asalan," tandasnya.

Pasca jembatan ambruk, warga sekitar kembali harus memutar dan melalui jalan alternatif yang tentu lebih jauh.

Sementara itu, Kepala BPBD Sidrap, Sudarmin mengungkapkan jajarannya telah melakukan langkah cepat berupa asesmen di lokasi kejadian. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan serta Satlantas Polres Sidrap untuk mengalihkan arus lalu lintas.

“Kami juga sedang berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk segera merencanakan pembangunan kembali jembatan ini,” ungkapnya.

Saat ini, jalur alternatif telah disiapkan untuk memastikan mobilitas warga tidak terganggu. Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini membawa kerugian material dan mengganggu aktivitas warga yang sangat bergantung pada jembatan tersebut sebagai akses vital antar desa.

Peristiwa ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah, mengingat pentingnya peran jembatan ini dalam mendukung roda ekonomi dan transportasi masyarakat di Desa Bulucenrana dan sekitarnya.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru