Bimtek KMB di Pinrang Dikeluhkan karena Biaya Peserta Capai Jutaan Rupiah
Darwiaty Dalle
Minggu, 02 Apr 2023 16:54
Sejumlah sekolah mengeluh pelaksanaan Bimtek yang biaya peserta nya capai jutaan rupiah. Foto: Ilustrasi
PINRANG - Sejumlah sekolah mengeluhkan Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar (KMB), yang digelar salah satu lembaga pembinaan dan fasilitasi yang mendapat persetujuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang. Pasalnya, mereka harus mengeluarkan biaya jutaan rupiah.
Untuk biaya bintek tersebut, sekolah terpaksa menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kegiatan yang digelar di Kota Makassar dan melibatkan pemateri dari pihak kepolisian dan kejaksaan tersebut, bahkan diwajibkan bagi seluruh guru perwakilan sekolah tingkat dasar hingga menengah pertama yang ada di Pinrang, yang pesertanya mencapai lebih 400 guru.
"Kami terpaksa menyetujui karena diharuskan mengikuti kegiatan tersebut. Termasuk menyetujui biaya yang harus dibayarkan tiap peserta, yang nominalnya menurut kami membebani," kata sumber yang minta identitasnya tidak ditulis.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Pinrang, Andi Matjtja mengaku tidak tahu menahu terkait kesepakatan biaya bimtek yang ditetapkan lembaga pelaksana, meski pihaknya membolehkan lembaga tersebut menggelar bimtek untuk para guru.
Menurut Matjtja, setelah mendapat restu dari pihaknya, Lembaga Fasilitasi Pemerintahan Daerah itulah yang kemudian langsung berkomunikasi dengan seluruh sekolah.
"Mereka menggelar pertemuan untuk bimtek, dan tanpa melibatkan kami. Dan terkait biaya bimtek yang disetujui pun tanpa sepengetahuan kami. Karena memang itu menggunakan dana BOS. Kami tidak berhak mengatur. Itupun kami setujui karena hanya meneruskan apa yang sudah ada sebelumnya," paparnya.
Matjtja mengemukakan, kurikulum merdeka belajar memang menjadi kebutuhan para guru untuk selanjutnya diimplementasikan secara umum disektor pendidikan Pinrang. Jika kemudian ada pihak yang mengeluhkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh tiap peserta, tambah Matjtja, hal itu di luar sepengetahuan pihaknya.
"Yang jelas, bimtek digelar setelah pihak lembaga dan seluruh sekolah menyepakati kegiatan tersebut, termasuk biaya bimteknya. Kami sendiri di Dinas Pendidikan, tidak memiliki program tersebut karena memang tidak ada anggarannya" ujarnya.
Matjtja menambahkan, pihaknya hendak meluruskan terkait pelaksanaan bimtek yang kemudian menuai keluhan dari sejumlah sekolah, agar tidak membebankan tanggungjawab pelaksanan kegiatan bimtek tersebut pada Dinas Pendidikan Pinrang.
"Kami bukan pelaksana dan tidak tahu menahu terkait tehnis kegiatannya. Kami hanya sebatas menfasilitasi, tanpa terlibat langsung dalam pelaksanaannya," tandasnya.
Hingga berita diturunkan belum ada balasan konfirmasi terkait pelaksanaan dan fasilitas apa saja yang didapatkan lebih 400 guru yang menjadi peserta dalam bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar oleh Lembaga Fasilitasi Pemerintahan Daerah Makassar tersebut.
Untuk biaya bintek tersebut, sekolah terpaksa menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kegiatan yang digelar di Kota Makassar dan melibatkan pemateri dari pihak kepolisian dan kejaksaan tersebut, bahkan diwajibkan bagi seluruh guru perwakilan sekolah tingkat dasar hingga menengah pertama yang ada di Pinrang, yang pesertanya mencapai lebih 400 guru.
"Kami terpaksa menyetujui karena diharuskan mengikuti kegiatan tersebut. Termasuk menyetujui biaya yang harus dibayarkan tiap peserta, yang nominalnya menurut kami membebani," kata sumber yang minta identitasnya tidak ditulis.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Pinrang, Andi Matjtja mengaku tidak tahu menahu terkait kesepakatan biaya bimtek yang ditetapkan lembaga pelaksana, meski pihaknya membolehkan lembaga tersebut menggelar bimtek untuk para guru.
Menurut Matjtja, setelah mendapat restu dari pihaknya, Lembaga Fasilitasi Pemerintahan Daerah itulah yang kemudian langsung berkomunikasi dengan seluruh sekolah.
"Mereka menggelar pertemuan untuk bimtek, dan tanpa melibatkan kami. Dan terkait biaya bimtek yang disetujui pun tanpa sepengetahuan kami. Karena memang itu menggunakan dana BOS. Kami tidak berhak mengatur. Itupun kami setujui karena hanya meneruskan apa yang sudah ada sebelumnya," paparnya.
Matjtja mengemukakan, kurikulum merdeka belajar memang menjadi kebutuhan para guru untuk selanjutnya diimplementasikan secara umum disektor pendidikan Pinrang. Jika kemudian ada pihak yang mengeluhkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh tiap peserta, tambah Matjtja, hal itu di luar sepengetahuan pihaknya.
"Yang jelas, bimtek digelar setelah pihak lembaga dan seluruh sekolah menyepakati kegiatan tersebut, termasuk biaya bimteknya. Kami sendiri di Dinas Pendidikan, tidak memiliki program tersebut karena memang tidak ada anggarannya" ujarnya.
Matjtja menambahkan, pihaknya hendak meluruskan terkait pelaksanaan bimtek yang kemudian menuai keluhan dari sejumlah sekolah, agar tidak membebankan tanggungjawab pelaksanan kegiatan bimtek tersebut pada Dinas Pendidikan Pinrang.
"Kami bukan pelaksana dan tidak tahu menahu terkait tehnis kegiatannya. Kami hanya sebatas menfasilitasi, tanpa terlibat langsung dalam pelaksanaannya," tandasnya.
Hingga berita diturunkan belum ada balasan konfirmasi terkait pelaksanaan dan fasilitas apa saja yang didapatkan lebih 400 guru yang menjadi peserta dalam bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar oleh Lembaga Fasilitasi Pemerintahan Daerah Makassar tersebut.
(GUS)
Berita Terkait
Sulsel
Zakat Pegawai PLN Bantu Semangat Juang Siswa SDN 163 Lalebata
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi, melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN, memberikan bantuan kepada siswa-siswi SDN 163 Lalebata Bone.
Rabu, 13 Nov 2024 11:08
Sulsel
Peduli Pendidikan, MDA Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Lingkar Tambang
PT Masmindo Dwi Area (MDA) menunjukkan komitmen dan kepedulian terhadap pendidikan masyarakat lingkar tambang melalui program beasiswa.
Selasa, 29 Okt 2024 10:59
Makassar City
Amri Arsyid Yakinkan Warga Ballaparang dengan Program AMAN Pendidikan
Calon Wali Kota Makassar nomor urut 4, Amri Arsyid terus bergerak menampung aspirasi mayarakat. Paslon bertagline "Makassar AMAN" ini berkampanye di Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar.
Kamis, 17 Okt 2024 20:42
Sulsel
100 Siswa SMA se-Kabupaten Pangkep Ikuti Tonasa English Camp
Dengan mengusung tema "Build Your English With Semen Tonasa", kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari rentang 11 - 13 Oktober 2024 bertempat di SMA Swasta Semen Tonasa.
Selasa, 15 Okt 2024 16:08
News
Gelar Workshop Pembelajaran Inovatif, YGB Tawarkan Media Ajar Finansial yang Seru
Program ini bertujuan memperkuat kapasitas guru di Indonesia dalam aspek finansial dan inovasi pembelajaran, untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif.
Kamis, 10 Okt 2024 21:10
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada