Penderita HIV-AIDS di Maros Bertambah Lima Kasus
Rabu, 07 Mei 2025 15:24

Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
MAROS - Kasus HIV-Aids di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) terus bertambah.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Maros, tercatat ada 119 orang dengan HIV (Odha) on Obat antiretroviral (ARV) yang ditangani sepanjang 2011 hingga April 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus merinci awal 2025 saja, terdapat 5 orang yang positif HIV. Sementara pada 2024 ditemukan 20 kasus HIV.
2023 sebanyak 39 kasus dan 2022 sebanyak 32 kasus. "2011-2021 yang berobat yakni 23 orang," sebutnya.
Yunus mengatakan, dari jumlah kasus tersebut, 12 Odha dilaporkan meninggal dunia sepanjang 2021.
“12 Odha yang meninggal tersebut merupakan kumulatif dari tahun 2021 sampai 2024, bukan dalam satu tahun," beber Yunus.
Sementara yang lainnya menjalani pengobatan rutin di RSUD dr la Palaloi dan sejumlah puskesmas. Mantan Kapus Bantimurung ini menjelaskan, rata-rata penderita HIV di Maros berada di usia remaja hingga 40 tahun. Kebanyakan kasus HIV ditemukan di daerah perkotaan.
"Selain screening yang dilakukan, kasus juga banyak ditemukan saat pemeriksaan kesehatan, karena HIV ini adalah penyakit yang sensitif," sebutnya.
Dia mengatakan, penyebab penyebaran HIV ini disebabkan beberapa faktor, mulai dari seks bebas, suntik dan transfusi darah.
"Yang paling banyak seks dan narkoba yang menggunakan suntik," katanya.
Yunus mengatakan beberapa gejala HIV yang paling sering dirasakan penderitanya, seperti demam berkepanjangan, diare berkepanjangan, nafsu makan menurun dan berat badan menurun drastis. Jika merasakan gejala tersebut, bisa langsung memeriksakan diri ke puskesmas.
"Langsung saja ketemu dengan pengelola HIV di puskesmas untuk dites dan menjalani pengobatan, kita akan rahasiakan identitasnya," ujarnya.
Jika positif HIV, pasien bisa menjalani pengobatan. Pengobatan dilakukan untuk memperbaiki antibodi.
"Namun perlu diketahui, HIV memang tak bisa sembuh, pengobatan dilakukan untuk memperbaiki antibodi yang dapat memperpanjang hidup," katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Maros, tercatat ada 119 orang dengan HIV (Odha) on Obat antiretroviral (ARV) yang ditangani sepanjang 2011 hingga April 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus merinci awal 2025 saja, terdapat 5 orang yang positif HIV. Sementara pada 2024 ditemukan 20 kasus HIV.
2023 sebanyak 39 kasus dan 2022 sebanyak 32 kasus. "2011-2021 yang berobat yakni 23 orang," sebutnya.
Yunus mengatakan, dari jumlah kasus tersebut, 12 Odha dilaporkan meninggal dunia sepanjang 2021.
“12 Odha yang meninggal tersebut merupakan kumulatif dari tahun 2021 sampai 2024, bukan dalam satu tahun," beber Yunus.
Sementara yang lainnya menjalani pengobatan rutin di RSUD dr la Palaloi dan sejumlah puskesmas. Mantan Kapus Bantimurung ini menjelaskan, rata-rata penderita HIV di Maros berada di usia remaja hingga 40 tahun. Kebanyakan kasus HIV ditemukan di daerah perkotaan.
"Selain screening yang dilakukan, kasus juga banyak ditemukan saat pemeriksaan kesehatan, karena HIV ini adalah penyakit yang sensitif," sebutnya.
Dia mengatakan, penyebab penyebaran HIV ini disebabkan beberapa faktor, mulai dari seks bebas, suntik dan transfusi darah.
"Yang paling banyak seks dan narkoba yang menggunakan suntik," katanya.
Yunus mengatakan beberapa gejala HIV yang paling sering dirasakan penderitanya, seperti demam berkepanjangan, diare berkepanjangan, nafsu makan menurun dan berat badan menurun drastis. Jika merasakan gejala tersebut, bisa langsung memeriksakan diri ke puskesmas.
"Langsung saja ketemu dengan pengelola HIV di puskesmas untuk dites dan menjalani pengobatan, kita akan rahasiakan identitasnya," ujarnya.
Jika positif HIV, pasien bisa menjalani pengobatan. Pengobatan dilakukan untuk memperbaiki antibodi.
"Namun perlu diketahui, HIV memang tak bisa sembuh, pengobatan dilakukan untuk memperbaiki antibodi yang dapat memperpanjang hidup," katanya.
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
Dinkes Maros Lakukan Sidak Jajanan Takjil di Pasar Tramo
Dinas Kesehatan Kabupaten Maros melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) makanan siap saji di Pasar Tramo Butta Salewangang Maros, Kecamatan Turikale, Rabu (12/3/2025).
Rabu, 12 Mar 2025 12:15

Sulsel
Lahir Februari, Bupati Maros Manfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis
Bupati Maros AS Chaidir Syam turut serta dalam kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan.
Selasa, 11 Feb 2025 10:53

Sulsel
14 Puskesmas di Maros Mulai Layani Cek Kesehatan Gratis Bagi yang Ultah
Dinas Kesehatan Kabupaten Maros memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan cek kesehatan gratis.
Selasa, 11 Feb 2025 10:47

Makassar City
Dinkes Makassar Maksimalkan Program PKG di 47 Puskesmas
Program Prioritas Presiden RI Prabowo Subianto yakni Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), akan dilaksanakan pada Februari mendatang di seluruh wilayah Indonesia, Rabu (22/1/2025).
Rabu, 22 Jan 2025 14:08

Sulsel
57.683 Anak di Kabupaten Maros Terima Vaksin Polio
Sebanyak 57.683 anak di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan telah menerima vaksin polio tahap pertama pada Pekan Polio Nasional(PIN).
Selasa, 30 Jul 2024 11:57
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ekonomi Sulsel Tumbuh 5,78 Persen, Ini 5 Lapangan Usaha dengan Kontribusi Terbesar
2

Komisi C DPRD Sulsel Ultimatum PT Yasmin di CPI Hentikan Pembangunan Mall
3

Walkot Munafri Sampaikan Dukungan Kolaborasi Perkuat Program Nasional dan Daerah
4

FK UMI Ajak Remaja Sinjai Kenali Dunia Kedokteran Lewat Roadshow, Try Out, dan Seminar Kesehatan
5

Polisi Selidiki Kasus Dokter Unhas yang Ditemukan Meninggal dalam Kontrakan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ekonomi Sulsel Tumbuh 5,78 Persen, Ini 5 Lapangan Usaha dengan Kontribusi Terbesar
2

Komisi C DPRD Sulsel Ultimatum PT Yasmin di CPI Hentikan Pembangunan Mall
3

Walkot Munafri Sampaikan Dukungan Kolaborasi Perkuat Program Nasional dan Daerah
4

FK UMI Ajak Remaja Sinjai Kenali Dunia Kedokteran Lewat Roadshow, Try Out, dan Seminar Kesehatan
5

Polisi Selidiki Kasus Dokter Unhas yang Ditemukan Meninggal dalam Kontrakan