100 Hari Kerja, Hati Damai Entaskan Kemiskinan Ekstrem
Senin, 26 Mei 2025 15:51

Pemkab Gowa di bawah kepemimpinan Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang dan Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin (Hati Damai) berhasil mengentaskan kemiskinan ekstrem dalam 100 hari kerja.
GOWA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa dibawah kepemimpinan Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang dan Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin (Hati Damai) berhasil mengentaskan kemiskinan ekstrem dalam 100 hari kerja.
"Alhamdulillah Gowa capai zero miskin ekstrem dalam 100 hari kerja. Tetapi tetap harus dilakukan pendampingan agar mereka ini tidak kembali menjadi miskin ekstrem," ungkap Husniah saat Publikasi 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gowa melalui program Gowa Bersama di Baruga Karaeng Galesong, Senin (26/5).
Menurutnya, upaya penanganan masyarakat miskin ekstrem dalam 100 hari kerja itu melalui pendekatan pendampingan dari Orang Tua Asuh (OTA) dengan mengagas program Gowa Sejahtera (Masunggu) atau yang menjadi program kelima dari Gowa Bersama.
Gowa Masunggu ini dikerjakan 262 OTA yang terdiri dari Bupati, Wakil Bupati, SKPD, TP PKK, Dharma Wanita Persatuan, TNI, Polri dan penjabat lingkup Pemerintah Kabupaten Gowa untuk memberikan intervensi berupa pendampingan kepada keluarga miskin ekstrem.
"Jadi semua kita libatkan. Karena ini adalah program bersama, maka kita harus berkolaborasi dalam mensukseskan program untuk masyarakat,"ucap husniah sambil mengakses satu persatu kadis sampai lurah terkait berapa pendampingan yang dilakukan.
"Sudah dengar kan semua dapat tanggung jawab. Seperti kadis kesehatan dapat delapan KK. ibu Ketua PKK juga dapat, Ketua Dharma Wanita sampai Polres dan ibu bhayangkari,"lanjutnya.
Hanya saja kata Husniah, sebelum dilakukannya pendampingan para OTA, sebelumnya dilakukan dialog agar dapat memberikan solusi dari dalam sebagai bentuk intervensi sesuai kondisi miskin ekstrem.
Strategi penghapusan masyarakat miskin ekstrem dalam progam tersebut dilakukan dengan cara mengurangi beban keluarga miskin ekstrem dengan memberikan bantuan sosial dan menyiapkan akses terhadap kebutuhan dasar, meningkatkan pendapatan dengan menciptakan lapangan kerja, pemberdayaan ekonomi yang berbasis potensi lokal daerah, hingga pemberian modal usaha dan pelatihan keterampilan kerja.
Tak hanya itu juga melakukan upaya pengurangan kantong kemiskinan ekstrem dengan menyediakan atau menata rumah dari keluarga miskin ekstrern yang layak huni.
Bahkan tak kalah pentingnya, intervensi dari Program Gowa Masunggu ini adalah bagaimana mencegah keluarga miskin menjadi keluarga miskin ekstrem, dan keluarga miskin ekstrern yang tidak dapat keluar dari kondisi kemiskinan ekstremnya.
Dari kinerja tersebut pemerintah daerah berhasii melaksanakan intervensi dengan presentasi 100 persen dan berpotensi mengeluarkan 357 keluarga dari kemiskinan ekstrem.
Bentuk intervensi yang dilakukan para OTA kepada keluarga miskin ekstrem yakni bantuan pangan kepada 357 KK, bantuan kesehatan ke 347 KK, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) ke 28 KK dari 33 target KK, serta bantuan adminduk kepada 31 KK.
Pada progam ini juga berfokus untuk mendorong peningkatan pendapatan dengan memberikan bantuan usaha kepada keluarga miskin ekstrem.
Selama berlangsungnya program telah memberikan bantuan pertanian budidaya kepada 259 KK dari 278 target KK.Kemudian memberikan bantuan usaha sektor peternakan kepada 75 KK dari 80 target KK, bantuan usaha perikanan kepada 23 KK, serta bantuan inodal usaha kepada 27 KK dari 31 target KK miskin ekstrem.
"Selanjutnya, juga diberikan bantuan bedah rumah sendiri kepada 13 rumah dari 112 target rumah dari keluarga miskin ekstrem,"paparnya.
Adapun bantuan perbaikan rumah layak huni kepada 36 rumah dari 68 target rumah yang tersebar. Termasuk pula memberikan bantuan pemasangan listrik gratis di 2 rumah Keluarga miskin ekstrem."Arah pembangunan yang dijalankan dalam kepemimpinan Hati Damai melalui programprogram tersebut tentunya dengan harapan dapat mewujudkan Gowa yang lebih maju dan berkembang, dan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri," pungkasnya.
"Alhamdulillah Gowa capai zero miskin ekstrem dalam 100 hari kerja. Tetapi tetap harus dilakukan pendampingan agar mereka ini tidak kembali menjadi miskin ekstrem," ungkap Husniah saat Publikasi 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gowa melalui program Gowa Bersama di Baruga Karaeng Galesong, Senin (26/5).
Menurutnya, upaya penanganan masyarakat miskin ekstrem dalam 100 hari kerja itu melalui pendekatan pendampingan dari Orang Tua Asuh (OTA) dengan mengagas program Gowa Sejahtera (Masunggu) atau yang menjadi program kelima dari Gowa Bersama.
Gowa Masunggu ini dikerjakan 262 OTA yang terdiri dari Bupati, Wakil Bupati, SKPD, TP PKK, Dharma Wanita Persatuan, TNI, Polri dan penjabat lingkup Pemerintah Kabupaten Gowa untuk memberikan intervensi berupa pendampingan kepada keluarga miskin ekstrem.
"Jadi semua kita libatkan. Karena ini adalah program bersama, maka kita harus berkolaborasi dalam mensukseskan program untuk masyarakat,"ucap husniah sambil mengakses satu persatu kadis sampai lurah terkait berapa pendampingan yang dilakukan.
"Sudah dengar kan semua dapat tanggung jawab. Seperti kadis kesehatan dapat delapan KK. ibu Ketua PKK juga dapat, Ketua Dharma Wanita sampai Polres dan ibu bhayangkari,"lanjutnya.
Hanya saja kata Husniah, sebelum dilakukannya pendampingan para OTA, sebelumnya dilakukan dialog agar dapat memberikan solusi dari dalam sebagai bentuk intervensi sesuai kondisi miskin ekstrem.
Strategi penghapusan masyarakat miskin ekstrem dalam progam tersebut dilakukan dengan cara mengurangi beban keluarga miskin ekstrem dengan memberikan bantuan sosial dan menyiapkan akses terhadap kebutuhan dasar, meningkatkan pendapatan dengan menciptakan lapangan kerja, pemberdayaan ekonomi yang berbasis potensi lokal daerah, hingga pemberian modal usaha dan pelatihan keterampilan kerja.
Tak hanya itu juga melakukan upaya pengurangan kantong kemiskinan ekstrem dengan menyediakan atau menata rumah dari keluarga miskin ekstrern yang layak huni.
Bahkan tak kalah pentingnya, intervensi dari Program Gowa Masunggu ini adalah bagaimana mencegah keluarga miskin menjadi keluarga miskin ekstrem, dan keluarga miskin ekstrern yang tidak dapat keluar dari kondisi kemiskinan ekstremnya.
Dari kinerja tersebut pemerintah daerah berhasii melaksanakan intervensi dengan presentasi 100 persen dan berpotensi mengeluarkan 357 keluarga dari kemiskinan ekstrem.
Bentuk intervensi yang dilakukan para OTA kepada keluarga miskin ekstrem yakni bantuan pangan kepada 357 KK, bantuan kesehatan ke 347 KK, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) ke 28 KK dari 33 target KK, serta bantuan adminduk kepada 31 KK.
Pada progam ini juga berfokus untuk mendorong peningkatan pendapatan dengan memberikan bantuan usaha kepada keluarga miskin ekstrem.
Selama berlangsungnya program telah memberikan bantuan pertanian budidaya kepada 259 KK dari 278 target KK.Kemudian memberikan bantuan usaha sektor peternakan kepada 75 KK dari 80 target KK, bantuan usaha perikanan kepada 23 KK, serta bantuan inodal usaha kepada 27 KK dari 31 target KK miskin ekstrem.
"Selanjutnya, juga diberikan bantuan bedah rumah sendiri kepada 13 rumah dari 112 target rumah dari keluarga miskin ekstrem,"paparnya.
Adapun bantuan perbaikan rumah layak huni kepada 36 rumah dari 68 target rumah yang tersebar. Termasuk pula memberikan bantuan pemasangan listrik gratis di 2 rumah Keluarga miskin ekstrem."Arah pembangunan yang dijalankan dalam kepemimpinan Hati Damai melalui programprogram tersebut tentunya dengan harapan dapat mewujudkan Gowa yang lebih maju dan berkembang, dan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri," pungkasnya.
(GUS)
Berita Terkait

Sulsel
Bupati Gowa Nilai Festival Literasi Tumbuhkan Budaya Membaca
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang hadir membuka Festival Literasi 2025 di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Gowa, Senin (26/5).
Selasa, 27 Mei 2025 10:14

Sulsel
Darmawangsyah Ajak Kiwal Gowa Berkontribusi untuk Daerah
Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, menghadiri Musyawarah Cabang dan Pelantikan Pengurus Pimpinan Cabang Kiwal Garuda Hitam Kabupaten Gowa di Istana Tamalate, Minggu (25/5).
Senin, 26 Mei 2025 22:06

Sulsel
Sepak Bola Persahabatan Bangun Sinergi Pemerintah dan Forkopimda Gowa
Sebagai wujud peningkatan sinergitas, Pemkab Gowa dan Forkopimda bersama jajaran mengikuti pertandingan sepak bola persahabatan yang diinisiasi oleh ASKAB PSSI Gowa.
Senin, 26 Mei 2025 12:53

Sulsel
Hadiri Peringatan Semarak Dzulhijjah, Bupati Gowa: Momen Refleksi Sejarah Nabi
Bupati Gowa, Siti Husniah Talenrang menilai, Peringatan Semarak Dzulhijjah 1446 Hijriah yang digelar oleh Muslimah DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Gowa merupakan bahan refleksi pada sejarah kenabian.
Senin, 26 Mei 2025 09:33

Sulsel
Tinjau Pelaksanaan CFD, Wabup Gowa Pastikan Pengelolaan Sampah Berjalan Maksimal
Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, meninjau pelaksanaan dan titik penempatan tempat sampah di area Car Free Day (CFD) Jalan Tumanurung, Minggu (25/5
Minggu, 25 Mei 2025 15:38
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Lawan SK Gubernur dan Belum Terima Putusan Partai, Siddiq Somasi DPRD Luwu Timur
2

Tayang Lebaran 2025, JUMBO Akan Jadi Film Animasi Indonesia Pertama yang Rilis Global
3

Dugaan Korupsi di BP2P Sulawesi III Dilaporkan ke Kejati Sulsel
4

BSI Kucurkan Rp5,2 Miliar untuk Desa Binaan Klaster Perikanan Laut di Sulsel
5

Peneliti Unhas dan BRIN Temukan Makam Bernisan Aceh di Pangkep
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Lawan SK Gubernur dan Belum Terima Putusan Partai, Siddiq Somasi DPRD Luwu Timur
2

Tayang Lebaran 2025, JUMBO Akan Jadi Film Animasi Indonesia Pertama yang Rilis Global
3

Dugaan Korupsi di BP2P Sulawesi III Dilaporkan ke Kejati Sulsel
4

BSI Kucurkan Rp5,2 Miliar untuk Desa Binaan Klaster Perikanan Laut di Sulsel
5

Peneliti Unhas dan BRIN Temukan Makam Bernisan Aceh di Pangkep